Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.101.0
Konten dari Pengguna
Hari Kartini, Sejarah dan Maknanya
21 April 2025 10:46 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Gibral Muhammad Albab tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
21 April diperingati sebagai Hari Kartini. Hari ini juga sering dimaknai sebagai hari bersejarah dalam memperjuangkan emansipasi kaum wanita di negeri ini.
ADVERTISEMENT
Berikut ini rangkuman tentang sejarah dan makna hari kartini.
Sejarah Hari Kartini
Berdasarkan Keputusan Presiden Republik Indonesia (RI) No Tahun 108 Tahun 1964, Hari Kartini resmi diperingati pada tanggal 21 April. Presiden Soekarno juga telah menetapkan RA Kartini sebagai Pahlawan Kemerdekaan Nasional.
Dikutip dari laman Universitas Insan Cita Indonesia, RA Kartini adalah seorang pahlawan yang lahir dari kalangan bangsawan. Beliau merupakan putri pertama dari Bupati Jepara Raden Mas Sosriningrat dan Guru Agama MA Ngasirah.
Lahir di masa penjajahan, masih terdapat kesenjangan hak antara laki-laki dan perempuan terutama dalam bidang pendidikan. RA Kartini hanya mendapat pendidikan sampai setara Sekolah Dasar (SD) di Europesche Lagere School (ELS).
Oleh Ayahnya, RA Kartini diminta untuk menjadi putri bangsawan dan menaati adat istiadat. Setelah sekolah, RA Kartini banyak menghabiskan waktu di rumah. Namun Kartini tidak hanya berdiam diri begitu saja, melainkan banyak menghabiskan waktu menggali ilmu pengetahuan dengan membaca buku dan mengali wawasan.
ADVERTISEMENT
RA Kartini juga terkenal dengan tulisan dan surat-suratnya. Beliau seringkali mengirim surat kepada kawan-kawannya yang berdomisili di Belanda, salah satu surat bernama Rosa Abendanon.
Surat-surat tersebut banyak membahas tentang masalah perempuan, pernikahan paksa, dan poligami.
Surat-surat tersebut dikumpulkan hingga menjadi sebuah buku yang berjudul Habis Gelap dan Terbitlah Terang (Door Duisternis tot Licht) oleh Mr. J. H. Abendanon. Buku ini diterjemahkan ke dalam bahasa Melayu pada 1938 dan diterbitkan oleh Armijn Pane, seorang sastrawan Pujangga Baru.
Setelah menikah, RA Kartini resmi mendirikan sekolah wanita di sebelah timur pintu gerbang kompleks kantor Kabupaten Rembang. Suaminya, Raden Adipati Joyodingrat mendukung penuh hal ini sehingga banyak terjadi perubahan dalam pendidikan, khususnya bagi kaum perempuan.
ADVERTISEMENT
RA Kartini meninggal pada tanggal 17 September 1904 pada usia 25 tahun, tidak lama setelah melahirkan anak pertamanya, Soesalit Djojodhiningrat.
Makna Peringatan Hari Kartini
Peringatan hari Kartini memiliki makna terkait emansipasi dan hak-hak bagi perempuan.
Perempuan modern saat ini sudah dapat mewujudkan mimpi-mimpinya tanpa dibatasi oleh banyak hal apapun
Oleh karenanya, kita perlu melanjutkan perjuangan RA Kartini yang sudah memperjuangkan untuk kesetaraan bagi kaum perempuan di republik ini.
Selain itu, peringatan Hari Kartini juga bermakna besar bagi seluruh perempuan di Indonesia untuk menjaga kehormatan dan martabatnya.
Meski, sudah diberi kebebasan untuk memilih mimpi dan keinginan, harus tetap berperilaku dan berbahasa dengan menjunjung tinggi wibawa dan etika.
Demikianlah, uraian terkait sejarah dan makna Hari Kartini 21 April.
ADVERTISEMENT
Selamat Hari Kartini!
Gibral Muhammad Albab, S.S
Alumni Ilmu Sejarah Universitas Negeri Yogyakarta Angkatan 2018