Konten dari Pengguna

Mengenal Maarten Paes, Penjaga Gawang Anyar Timnas Indonesia yang Tampil Ciamik

Gibral Muhammad Albab
Alumni Ilmu Sejarah Universitas Negeri Yogyakarta Freelance Writer
16 September 2024 9:50 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Gibral Muhammad Albab tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Maarten Paes, penjaga gawang anyar milik Timnas Indonesia (sumber foto: instagram @maartenpaes)
zoom-in-whitePerbesar
Maarten Paes, penjaga gawang anyar milik Timnas Indonesia (sumber foto: instagram @maartenpaes)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Penjaga gawang anyar timnas Indonesia Maarten Paes mendapat pujian setinggi langit dari para fans atau penggemar sepakbola Indonesia berkat penampilannya yang ciamik di dua laga awal Kualifikasi Piala Dunia 2026 Ronde 3.
ADVERTISEMENT
Kiper klub Liga MLS Amerika Serikat FC Dallas tersebut bermain sangat bagus menjaga gawang Indonesia dari kebobolan saat melawan Arab Saudi dan Australia.
Nenek Maarten Paes seorang Blijvers
Maarten Paes saat bersama dengan mendiang neneknya (sumber foto: POPMAMA.com)
Maarten memiliki seorang nenek yang bernama Nel Appels-van Heyst yang lahir di Pare, Kediri, Jawa Timur pada 20 Maret 1940.
Menurut Maarten, dia membela timnas Indonesia sebagai penghormatan bagi mendiang nenek nya yang meninggal pada April 2024.
Alasan itulah juga yang membuat Maarten Paes akhirnya bisa membela Indonesia, meskipun tidak memiliki darah merah-putih sama sekali.
Sang nenek merupakan wanita Belanda kelahiran Kediri dan sempat tinggal lama di Indonesia. Ia dikategorikan sebagai kelompok Blijvers atau orang asli Eropa yang lahir di Hindia Belanda sebelum Indonesia merdeka.
ADVERTISEMENT
Dari sinilah, Paes bisa lolos persyaratan naturalisasi yang ditetapkan pemerintah Indonesia.
Saat dulu perang meletus, nenek Paes, van Heyst jadi salah satu orang Belanda yang menderita. Sebagai orang Belanda asli, dia terciduk Jepang dan sempat berada di kamp-kamp konsentrasi bentukan Spanyol dan Jepang. Ia pun harus berpisah dengan ibunya.
Sejarah pun mencatat, setiap orang yang hidup di kamp konsentrasi berada dalam kondisi yang mengenaskan.
Sebab, pihak musuh pasti akan bertindak kejam hingga membuat tahanan kelelahan fisik dan mental. Beruntungnya nenek Paes masih bisa bertahan hingga pertempuran tersebut selesai.
Barulah saat perang selesai, ia pulang kampung ke Belanda menggunakan kapal. Di sana, van Heyst memulai hidup baru hingga lahir generasi keluarga baru. Termasuk, Maarten Paes pada 14 Mei 1998. Setelah itu neneknya kembali ke Hindia Belanda.
ADVERTISEMENT
Sang nenek pernah menceritakan pengalamannya saat di Indonesia ke Maarten. Neneknya berbicara dengan rasa hormat terhadap masyarakat dan negara Indonesia. Maka dari kisah itu mempengaruhi cara pandang Maarten terhadap Tanah Air dan memutuskan untuk bermain di Tim Nasional Indonesia.
Pengertian Blijvers
Aksi Maarten Paes saat mengagalkan penalti pemain Arab Saudi, Salem Al Dawsari (sumber foto: instagram @maartenpaes)
Orang Eropa yang menetap permanen di koloni disebut blijvers yang berarti stayers atau juga penghuni tetap.
Bukan tanpa alasan, karena faktanya Maarten Paes tidak memiliki garis keturunan Indonesia seperti pemain naturalisasi lainnya.
Kemudian, bagaimana akhirnya Maarten Paes berhasil menjadi WNI? Jawabannya adalah Blijvers yang telah di jelaskan tadi. Istilah yang mungkin baru masyarakat Indonesia ketahui ini menurut berbagai sumber intinya yaitu keturunan orang asli Belanda etnis Eropa atau Kaukasian yang lahir di Hindia-Belanda atau Indonesia sebelum merdeka.
ADVERTISEMENT
https://www.rri.co.id/sepak-bola/969491/mengenal-blijivers-kunci-utama-maarten-paes-menjadi-wni
https://www.cnbcindonesia.com/lifestyle/20240912111049-33-571269/kisah-nenek-maarten-paes-di-ri-hidup-sengsara-ditahan-jepang
Gibral Muhammad Albab, S.S
Alumni Ilmu Sejarah Universitas Negeri Yogyakarta
Ketua Komunitas Wonogiri Berdampak