Konten dari Pengguna

Pasar Malam Sekaten Surakarta Tahun 2024

Gibral Muhammad Albab
Alumni Ilmu Sejarah Universitas Negeri Yogyakarta Freelance Writer
16 September 2024 8:34 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Gibral Muhammad Albab tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Pasar Malam Sekaten Surakarta hadir kembali, nampak antusias warga Solo dan sekitarnya memadati lokasi di tersebut. (Sumber foto : Dokumentasi Pribadi)
zoom-in-whitePerbesar
Pasar Malam Sekaten Surakarta hadir kembali, nampak antusias warga Solo dan sekitarnya memadati lokasi di tersebut. (Sumber foto : Dokumentasi Pribadi)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Surakarta - Sekaten tahun 2024 di Kota Solo dibuka pada hari Sabtu (24/8/2024). Gelaran acara pasar malam yang menyajikan banyak wahana permainan dan berbagai stand UMKM tersebut merupakan event tahunan yang diinisiasi oleh Kraton Kasunanan Surakarta.
ADVERTISEMENT
Pada tahun ini sekaten digelar di halaman pagelaran, halaman parkir selatan Masjid Agung, dan pelataran Pasar Klewer sisi timur. Selama satu bulan penuh acara ini diadakan untuk memberikan hiburan kepada masyarakat Kota Solo dan sekitarnya.
https://www.instagram.com/p/C_KtDSFS2PC/?igsh=anpuNGd0anBlYmIx
Sejarah Sekaten
Salah satu wahana permainan yang berada di Pasar Malam Sekaten Surakarta (Sumber foto: Dokumentasi Pribadi)
Sekaten bukanlah sebuah peristiwa yang biasa di Solo. Sebuah tradisi tahunan yang telah dilangsungkan sejak abad ke-15.
Perayaan ini bermula dari tekad untuk memperingati kelahiran Nabi Muhammad SAW. Dengan Sekaten, kita dapat melihat eratnya kaitan antara peristiwa ini dengan sejarah penyebaran agama Islam di Pulau Jawa.
Wali Sanga, para tokoh agama yang sangat dihormati, merupakan pionir di balik kelahiran tradisi Sekaten. Mereka menggunakan Sekaten sebagai alat menyebarkan ajaran Islam di Pulau Jawa. Pada mulanya, Sekaten merupakan kelanjutan dari upacara tradisional yang dilaksanakan oleh para raja Jawa sejak zaman Majapahit, disebut juga sebuah ritual untuk menjaga keselamatan kerajaan.
ADVERTISEMENT
Namun, seiring berjalannya waktu dan perkembangan zaman, tradisi Sekaten mengalami perubahan signifikan. Acara ini mulai digunakan sebagai sarana untuk menyebarkan agama Islam, terutama di wilayah Jawa Tengah.
Media utama untuk penyebaran ajaran agama Islam adalah gamelan. Inilah yang menjadi kunci keberhasilan penyebaran agama.
Pada akhirnya, peringatan Maulid Nabi Muhammad pada acara Sekaten tidak lagi ditemani oleh rebana, melainkan dengan irama gamelan yang memukau saat melantunkan shalawat.
https://www.instagram.com/reel/C_KsNj9SMxX/?igsh=MTNycXFhcTA0NzNkNw==
Pasar Malam Sekaten Acara Untuk Masyarakat
Kerlap kerlip lampu di Pasar Malam Sekaten Surakarta yang menambah keunikan tersendiri (Sumber foto: Dokumentasi Pribadi)
Pasar Malam Sekaten Solo ialah bukti hidup dari perpaduan antara tradisi agama dan acara hiburan yang menyenangkan.
Masyarakat Solo khususnya dapat menikmati keindahan perayaan ini, namun tetap menjaga nilai-nilai dan makna yang terkandung di dalamnya. Semoga Sekaten tetap lestari dan menjadi bagian tak terpisahkan dari warisan budaya Nusantara.
ADVERTISEMENT
https://www.instagram.com/reel/C-emiljyEzL/?igsh=d2N6MDBrOWl1b2Rq
Selamat membaca!
Gibral Muhammad Albab, S.S
Alumni Ilmu Sejarah Universitas Negeri Yogyakarta
Ketua Komunitas Wonogiri Berdampak