Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.87.1
Konten dari Pengguna
Pizza Place, Satu-satunya Pizza Gaya New York di Jakarta
30 Maret 2018 23:28 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:10 WIB
Tulisan dari Albert Agung Bagus Prasetiyo tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Meski merupakan panganan khas Italia, tapi sejumlah kota di dunia juga memiliki jenis pizza-nya masing-masing, tak terkecuali New York, Amerika Serikat. Kalau pizza Italia terkenal dengan rotinya yang super tipis, pizza gaya New York alias Ney York Style memiliki roti yang tak terlalu tipis, tapi juga tak terlalau tebal dan dijual per potong sebagai porsinya.
ADVERTISEMENT
Menemukan roti bundar jenis ini di Jakarta terbilang gampang-gampang susah. Pasalnya, amat sedikit bahkan bisa dibilang hanya satu kedai yang menjual pizza ala New York. Adalah Pizza Place, satu-satunya kedai yang menyediakan pizza New York Style.
Terletak di Como Park, Jl. Kemang Timur Raya No. 998, Kemang, Jakarta, Pizza Place tak sulit dicari. Meski kedainya ada di pojokan, tapi lampu tanda bertuliskan “Pizza Place” mampu mengarahkan perut yang lapar atau sekadar penasaran, datang ke tempat ini.
Usaha roti bundar khas New York ini didirikan oleh Zakaria dan kedua temannya, Angga serta Yogo. Bisnis yang sudah berjalan dari 2015 berawal ketiga tukang masak ini melihat peluang yang ada.
“Kalau pizza di Indonesia sudah lumayan banyak. Cuma untuk yang jual New York Style jarang, bahkan gak ada. Baru kami yang jual per slice. Pizza Place. Kami mau mencoba menjual rasa pizza yang baru. Alhamdulillah diterima masyarakat,” ujar Zakaria, yang akrab disapa Jakcie saat ditemui di Pizza Place, Rabu, 28 maret 2018.
ADVERTISEMENT
Untuk resepnya, Jackie mengklaim bumbu racikan dan rotinya ini tak beda jauh dengan versi asli yang ada di New York. Bahkan ukurannya pun sama, ukuran besar. “Resep kami tak kalah jauh,” kata dia.
Jackie berkisah, ia dan kedua temannya berasal dari satu komunitas yang sama, yakni akrobatik pizza. Kemudian mereka memberanikan diri mengikuti bazaar dan menjual pizza dan atraksinya. Pucuk dicinta ulam pun tiba, dua tahun mengikuti bazaar, konsumen pun merespons positif pizza dengan gaya ini.
Pada Juli 2017, Jackie, Angga, dan Yogo membuka kedai mereka secara permanen di kawasan Kemang, Jakarta Selatan. Bukan cuma mengadopsi resep, tempat yang dijadikan kedai ini juga sama seperti kedai pizza di New York. “Konsep kami grab and go. Kami hanya mereplikasinya,” ucap Jackie. Makanya tak heran kalau Pizza Place tidak memiliki tempat yang luas seperti restoran pizza kebanyakan dan hanya menyediakan tak kurang dari lima kursi saja.
Berawal dari dua rasa, yakni pepperoni dan cheese, kini Pizza Place telah berkembang dengan sejumlah varian. Beberapa di antaranya adalah ricotta, cheese mushroom, hellboy, sisilian, pesto, dan beefbacon oil. Jackie menuturkan, rasa varian yang menjadi kesukaan konsumen adalah ricotta dan pepperoni. Per potongnya, pizza-pizza ini dibanderol dengan harga Rp 25-30 ribu.
ADVERTISEMENT
Ketika ditanya perihal omset, dengan malu-malu Jackie mengaku mendapatkan sekitar Rp 300 juta per bulan dari bisnis kuliner yang satu ini. Angka ini didapat dari banyaknya pengunjung yang datang, utamanya di akhir pekan.
Lewat keuntungan yang terus mengalir, Jackie dan kedua temannya sampai bisa mengambil alih ruangan di sebelah Pizza Place. Ruangan itu dijadikan dapur, tempat membuat adonan. Sudah dua pekan mereka membuat adonan di dapur tersebut. “Awalnya bikin adonan di depan, pengunjung bisa melihat. Sekarang bikin di dapur, tapi masaknya tetap di depan,” kata Jackie menjelaskan.
Selain dapur, mereka juga bisa membiayai tiga orang pekerja lain yang bertugas memasak pizza. Adapun sebelumnya, Jackie dan kedua temannya yang membuat adonan dan memasak pizza. Sekarang, Jackie dan temannya tetap membuat adonan, sementara pegawainya yang memasak.
ADVERTISEMENT