Konten dari Pengguna

Investasi Modal Ventura pada Startup

Albert Dimas Lejiw
Mahasiswa Ilmu Administrasi Niaga Universitas Indonesia
11 Desember 2021 11:10 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Albert Dimas Lejiw tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

Startup merupakan bisnis yang membutuhkan investasi tidak sedikit untuk tetap survive dan berkembang pesat.

Ilustrasi Startup Melakukan Pemaparan ke Modal Ventura. (Sumber: Unsplash.com)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Startup Melakukan Pemaparan ke Modal Ventura. (Sumber: Unsplash.com)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Belakangan ini, startup menjadi suatu hal yang hangat di kalangan masyarakat terutama pada usia muda. Startup sendiri merupakan perusahaan yang baru beroperasi dan masih berada pada fase pengembangan untuk menemukan pasar serta mengembangkan produk. Startup kebanyakan menggunakan pendekatan teknologi untuk menyelesaikan suatu masalah di masyarakat dengan pendekatan yang berbeda. Dalam perkembangannya, startup mengincar pertumbuhan usaha yang sangat cepat dengan menargetkan mengambil target pasar yang luas. Hal inilah yang membuat banyak anak muda ingin terlibat dalam startup ibarat kata "high risk high return". Di lain sisi, kita masih melihat banyak startup yang kesulitan dalam hal permodalan. Biasanya kita hanya akan terpaku pada opsi peminjaman melalui hutang bank. Namun, sebenarnya masih terdapat opsi untuk melalui penambahan modal melalui penerbitan saham oleh modal ventura.
ADVERTISEMENT
Nah disinilah, modal ventura hadir untuk menjaga permodalan startup tetap stabil serta memberikan pendampingan dan networking yang akan berguna bagi perkembangan startup yang didanai. Modal ventura secara sederhana perusahaan yang menanam modal pada perusahaan yang belum melantai di bursa efek. Alternatif ini menjadi menarik bagi kita untuk mendanai usaha yang dimiliki tanpa melalui pinjaman bank. Hal ini dikarenakan kita mendapatkan modal tanpa harus mengembalikan uang tersebut dikarenakan imbal yang diberikan berupa kepemilikan usaha berupa saham.
Hal lain yang dapat ditilik lebih jauh, modal ventura akan memberikan bantuan permodalan melalui penerbitan saham baru untuk mendukung perluasan pangsa pasar startup melalui promosi dan marketing yang besar. Salah satu strategi ini kita alami di Indonesia dengan istilah “bakar duit”. Contohnya adalah berbagai promosi pada aplikasi Grab yang dapat dinikmati dalam melakukan pemesanan yang lebih murah bahkan dari harga beli produk tersebut langsung tanpa memperhatikan biaya layanan yang dikeluarkan jasa Grab. Strategi ini menjadi unik untuk kita amati. Hal ini menarik karena mengapa suatu usaha tidak mengincar keuntungan. Bukankah tujuan berusaha untuk memperoleh keuntungan? Modal ventura melihat startup lebih melihat suatu usaha akan bernilai tinggi dengan jumlah konsumen yang banyak sehingga strategi "bakar duit" ini digunakan.
ADVERTISEMENT
Peran Modal ventura Dalam Perkembangan Startup
Kehadiran Modal ventura akan membantu startup berjalan dari segi finansial, pengetahuan, dan networking. Secara finansial, startup akan memperoleh dana dari penerbitan saham baru sebagai modal. Modal tersebut dapat digunakan startup untuk menunjang operasional, marketing, dan development produk atau jasa yang akan sangat berguna bagi keberlangsungan usaha. Dengan opsi ini, kita memiliki nilai tambah yang tidak dimiliki saat meminjam ke bank yang cenderung hanya lepas tangan saat sudah memberi pinjaman tanpa memberi nilai tambah lebih ke peminjam.
Secara pengetahuan, Modal ventura akan memberikan pelatihan dan ilmu kepada para startup yang mereka danai untuk dapat terus survive dan berkembang dengan memberi masukan dari orang yang ahli sesuai dengan bidang yang relevan. Modal ventura juga biasanya mewakilkan orang pada startup pada posisi Komisioner yang akan membantu memberi saran dan masukan dalam keberlangsungan dan rencana ke depan startup. Kehadiran perwakilan tersebut tentunya akan memberi warna baru pada startup karena pengetahuan yang dimiliki tentunya akan sangat berguna di industri yang cenderung baru ini.
ADVERTISEMENT
Secara networking, Modal ventura akan membantu startup untuk menjalin kerjasama dengan berbagai perusahaan yang ada. Hal ini akan membantu ekspansi usaha dapat dilakukan dengan cost yang lebih efisien. Selain itu, Modal ventura juga dapat menarik investor lain untuk berinvestasi pada startup yang dimiliki seperti yang terjadi pada Bukalapak yang berhasil meraih pendanaan dari Microsoft dan GIC berkat bantuan Emtek group sebagai salah satu pemegang saham terbesar. Dengan banyaknya orang yang terlibat pada suatu startup akan membantu menarik orang lain untuk terlibat seperti diibaratkan dengan pohon yang terus bercabang.
Di Indonesia, Modal ventura sudah banyak didirikan untuk menunjang startup tetap dimiliki perusahaan lokal. Ekosistem startup ini harus tetap ini harus dikembangkan dimana menurut riset Bain, Google, dan Temasek ekonomi digital Indonesia akan menyentuh nilai US$ 146 miliar pada tahun 2025. Hal ini juga yang sempat membuat Erick Thohir (Menteri BUMN) kecewa karena banyak startup unicorn Indonesia yang sebagian besar dikuasai asing. Melihat hal tersebut berbagai perusahaan BUMN sudah membuat anak perusahaan yang bergerak sebagai modal ventura seperti pada, Telkomsel (MDI Ventures), BRI (BRI Ventures), dan BNI (BNI Ventures). Hal ini penting untuk membuat “startup lokal” benar-benar memiliki kepemilikan oleh perusahaan atau orang Indonesia sendiri. Dengan begitu, Modal ventura di Indonesia diharapkan dapat menunjang ekosistem startup di Indonesia dengan potensi ekonomi digital yang sangat besar.
ADVERTISEMENT
Rasanya, kehadiran startup di Indonesia dapat membangkitkan perekonomian Indonesia terutama pada sektor digital. Kemajuan ini juga didukung dengan banyaknya penduduk Indonesia yang juga akan mengalami bonus demografi pada usia produktif. Startup dapat mengatasi kendala lokasi yang berjauhan antar daerah di Indonesia. Tentunya, kemajuan ini semua dapat terwujud jika terjadinya sinergi bersama untuk maju dari masyarakat, swasta, dan pemerintahan. Pemerintah terutama sebagai pemegang kebijakan dapat mengatur regulasi yang optimal untuk perkembangan startup didukung dengan inovasi dari pihak swasta dan individu yang berkualitas. Mari kita majukan bersama ekosistem startup!