Konten dari Pengguna

Bagaimana Alquran Berbicara Tentang Manajemen?

Albi Baehaqi
Mahasiswa Pascasarjana UIN Sunan Gunung Djati Bandung
31 Oktober 2024 8:57 WIB
·
waktu baca 6 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Albi Baehaqi tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ilustrasi Alquran (sumber: https://pixabay.com/photos/book-quran-open-pages-open-book-1283468/ )
zoom-in-whitePerbesar
ilustrasi Alquran (sumber: https://pixabay.com/photos/book-quran-open-pages-open-book-1283468/ )
ADVERTISEMENT
Manajemen Secara etimologi, manajemen berasal dari kata to manage, yang mengandung arti membimbing dan mengawasi. Beberapa ahli juga mengatakan bahwa manajemen adalah serangkaian kegiatan demi mencapai sasaran yang telah direncanakan sebelumnya dengan menggunakan orang-orang dalam melaksanakannya.
ADVERTISEMENT
Dalam hal ini Alquran telah menjelaskan prinsip-prinsip dasar manajemen.Dalam manajemen ada empat hal yang menjadi komponen utama yaitu Planning, Organizing, actuating dan controlling.
Planning (Perencanaan)
Agar setiap langkah dalam mencapai tujuan terukur perlu adanya perencanaan yang matang. Perencanaan yang mencakup tujuan, sasaran, penentuan visi juga misi dan segala hal yang berkaitan dengan penentuan dalam sumber daya yang akan digunakan. Menyangkut hal ini perlu diadakan suatu pengambilan keputusan yang dilakukan oleh seorang pemimpin.
Diantaranya dalam surat Al-Hasyr ayat 18:
يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ ٱتَّقُوا۟ ٱللَّهَ وَلْتَنظُرْ نَفْسٌ مَّا قَدَّمَتْ لِغَدٍۖ وَٱتَّقُوا۟ ٱللَّهَۚ إِنَّ ٱللَّهَ خَبِيرٌۢ بِمَا تَعْمَلُونَ
Artinya:
Wahai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap orang memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat). Bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha teliti terhadap apa yang kamu kerjakan
ADVERTISEMENT
alquran telah menyampaikan konsep-konsep yang berkaitan dengan fungsi perencanaan. Perencanaan mempunyai manfaat yang sangat penting, yaitu : pertama, membantu seorang manajer dalam memahami keseluruhan tindakan yang akan dilakukan dengan jelas. Kedua, membantu manajer dalam mendistribusikan tanggung jawab secara merata dan tepat. Ketiga, manajer dituntut untuk lebih adaftif dalam melihat perubahan yang terjadi. Keempat, memudahkan anggota organisasi dalam berkoordinasi dengan anggota lain.
Organizing (Pengorganisasian)
Ali Bin Abi-Thalib berkata : “Kebenaran yang tidak terorganisir akan kalah dengan kebatilan yang teroganisir”.
Sebuah rencana yang bagus tidak akan berjalan dengan baik tanpa adanya pengorganisasian yang baik. Pengorganisasian adalah suatu proses pengelompokan, penentuan dan pengaturan berbagai macam kegiatan yang dibutuhkan untuk mencapai suatu tujuan dengan pola-pola yang telah ditentukan.
ADVERTISEMENT
Pengorganisasian juga merupakan sebuah proses pemersatuan sumber daya pokok dengan cara yang teratur dan mengatur sumber daya dengan pola yang sedemikian rupa sehingga dapat melaksanakan aktivitas-aktivitas guna mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Maka dari itu menurut Siswanto bahwa pengorganisasian adalah Pembagian kerja yang direncanakan untuk di selesaikan oleh anggota dalam suatu pekerjaan, penetapan hubungan antarpekerjaan yang efektif diantara mereka, dan pemberian lingkungan dan fasilitas pekerjaan yang wajar sehingga mereka bekerja secara efisien.
Sebagai gambaran, dalam solat ada yang namanya syarat dan rukun. Syarat dan rukun tersebut harus dikerjakan dengan baik, yaitu dengan mendahulukan syarat dan rukun yang semestinya dikerjakan terlebih dahulu, tidak boleh pekerjaan yang semestinya dikerjakan terlebih dahulu dikerjakan belakangan. Begitupun dalam pengorganisasian, bahwa pengorganisasian harus tertib dalam setiap pengerjaan aktivitas-aktivitas yang telah direncanakan.
ADVERTISEMENT
Firman allah dalam urat ali imran ayat 103 menyatakan :
وَٱعْتَصِمُوا۟ بِحَبْلِ ٱللَّهِ جَمِيعًا وَلَا تَفَرَّقُوا۟ۚ وَٱذْكُرُوا۟ نِعْمَتَ ٱللَّهِ عَلَيْكُمْ إِذْ كُنتُمْ أَعْدَآءً فَأَلَّفَ بَيْنَ قُلُوبِكُمْ فَأَصْبَحْتُم بِنِعْمَتِهِۦٓ إِخْوَٰنًا وَكُنتُمْ عَلَىٰ شَفَا حُفْرَةٍ مِّنَ ٱلنَّارِ فَأَنقَذَكُم مِّنْهَاۗ كَذَٰلِكَ يُبَيِّنُ ٱللَّهُ لَكُمْ ءَايَٰتِهِۦ لَعَلَّكُمْ تَهْتَدُونَ
Artinya:
Berpegangteguhlah kamu semuanya pada tali (agama) Allah, janganlah bercerai berai, dan ingatlah nikmat Allah kepadamu ketika kamu dahulu bermusuhan, lalu Allah mempersatukan hatimu sehingga dengan karunia-Nya kamu menjadi bersaudara. (Ingatlah pula ketika itu) kamu berada di tepi jurang neraka, lalu Allah menyelamatkan kamu dari sana. Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepadamu agar kamu mendapat petunjuk.
Sebagai sebuah contoh, Rasulullah SAW ketika memimpin umat islam dalam perang uhud yang berhadapan dengan kaum kafir quraisy. Dalam penempatan pasukan Nabi Muhammad mengatur strategi dengan sempurna. Di suatu bukit kecil Nabi Muhammad menempatkan pasukan pemanah untuk menghadang lajunya musuh. Dan hal itu terbuki membuat musuh terpukul mundur. Melihat musuhnya kocar kacir, para pemanah muslim pun turun dari pos-pos mereka di atas bukit untuk mengumpulkan harta rampasan. Melihat hal itu, musuh mengambil alih pos-pos orang muslim yang berada di atas bukit tersebut dan mulai melancarkan serangan kepada kaum muslim. Akibat hal itu kaum muslim mengalami kekalahan dan banyak dari kaum muslimin yang mati syahid.
ADVERTISEMENT
Actuating (Pelaksanaan)
Dari serangkaian mekanisme manajemen, pelaksanaan merupakan proses yang paling utama. Perencanaan dan pengoganisasian yang baik dan matang tidak akan berhasil tanpa adanya pelaksanaan. Dalam perencanaan dan pengorganisasian lebih banyak membahas aspe-aspek konseptual dalam manajemen, sedangkan fungsi actuating justru lebih menekankan pada kegiatan yang berhubungan langsung dengan orang-orang dalam organisasi.
Al-Qur’an dalam hal ini sebenarnya telah memberikan pedoman dasar terhadap proses pembimbingan, pengarahan ataupun memberikan peringatan dalam bentuk actuating ini. Allah beriman dalam surat al-Kahfi ayat 2 sebagai berikut:
قَيِّمًا لِّيُنذِرَ بَأْسًا شَدِيدًا مِّن لَّدُنْهُ وَيُبَشِّرَ ٱلْمُؤْمِنِينَ ٱلَّذِينَ يَعْمَلُونَ ٱلصَّٰلِحَٰتِ أَنَّ لَهُمْ أَجْرًا حَسَنًا
Artinya:
Berpegangteguhlah kamu semuanya pada tali (agama) Allah, janganlah bercerai berai, dan ingatlah nikmat Allah kepadamu ketika kamu dahulu bermusuhan, lalu Allah mempersatukan hatimu sehingga dengan karunia-Nya kamu menjadi bersaudara. (Ingatlah pula ketika itu) kamu berada di tepi jurang neraka, lalu Allah menyelamatkan kamu dari sana. Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepadamu agar kamu mendapat petunjuk.
ADVERTISEMENT
Suatu contoh pelaksanaan dari fungsi manajemen dapat ditemukan pada pribadi agung, Nabi Muhammad ketika ia memerintahkan sesuatu pekerjaan, beliau menjadikan dirinya sebagai model dan teladan bagi umatnya. Rasulullah adalah al Qur’an yang hidup (the living Qur’an). Artinya, pada diri Rasulullah tercermin semua ajaran al-Qur’an dalam bentuk nyata. Beliau adalah pelaksana pertama semua perintah Allah dan meninggalkan semua larangan-Nya. Oleh karena itu, para sahabat dimudahkan dalam mengamalkan ajaran Islam yaitu dengan meniru perilaku Rasulullah SAW.
Controling (pengawasan)
Rangkaian terakhir dalam manajemen adalah evaluasi atau controling. Controlling adalah suatu kegiatan yang dilakukan untuk mengukur apakah pelaksanaan kegiatan atau pekerjaan yang telah di lakukan sesuai dengan rencana semula.
Dalam alquran, pelaksanaan bersifat transendental, Allah SWT berfirman dalam berfirman dalam Al-Quran 42:6
ADVERTISEMENT
وَٱلَّذِينَ ٱتَّخَذُوا۟ مِن دُونِهِۦٓ أَوْلِيَآءَ ٱللَّهُ حَفِيظٌ عَلَيْهِمْ وَمَآ أَنتَ عَلَيْهِم بِوَكِيلٍ
Artinya:
Orang-orang yang mengambil pelindung-pelindung selain-Nya, Allah mengawasi (perbuatan) mereka, sedangkan engkau (Nabi Muhammad) bukanlah penanggung jawab mereka.
Sebagai suatu Gambaran dari fungsi controlling dalam manajemen, dapa dijumpai dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh ibnu abbas
“Suatu malam aku menginap di rumah bibiku, Maimunah. Setelah beberapa saat malam lewat, Nabi bangun untuk melaksanakan shalat. Beliau melakukan wudhu ringan sekali (dengan air yang sedikit). Maka, aku bangun dan berwudhu seperti wudhu Beliau. Aku menghampiri Beliau dan berdiri di sebelah kirinya. Beliau memutarku ke arah sebelah kanannya dan meneruskan shalatnya sesuai yang dikehendaki Allah.”
Dari ungkapan hadits di atas, dijelaskan bahwa di temukan Upaya pengawasan yang dilakukan oleh Nabi Muhammad SAW kepada ibnu abbas yang telah melakukan kesalahan ibnu abas berdiri di sisi liri nabi Muhammad padahal seharusnya Ketika bermakmum harus berdiri di sisi kanan.
ADVERTISEMENT
Kesimpulan
Dalam mencapai ebuah tujuan,manajemen dipandang menjadi halyang angat penting. Mengingat, dengan manajemen kita bia merencanakan, mengorganiaikan, melakanakan, juga mengontrol egala euatu yang menjadi tujuan. Maka dari itu, para ahli merumukan teori, metode juga item demi mencapai tujuan terebut ehingga munculah manajemen ebagai uatu diiplin ilmu.
Dalam ilam, alquran menjadi umber rujukan dan tuntunan yang di pegang teguh untuk menyeleaikan berbagai permaalahan yang dihadapi umat aat ini. Maalah yang diahadapi aat ini baik yang berhubungan dengan dengan kehidupan oial, pendidikan
Manajemen dalam perspektif Al-Qur'an tidak hanya terbatas pada aspek duniawi tetapi juga mencakup aspek spiritual. Dalam konteks ini, manajemen harus dilakukan dengan penuh tanggung jawab dan kesadaran akan pengawasan Allah terhadap setiap tindakan. Hal ini sejalan dengan prinsip bahwa setiap individu akan dimintai pertanggungjawaban atas apa yang telah dikerjakan.
ADVERTISEMENT
Albi Baehaqi, Mahasiswa Pascasarjana UIN Sunan Gunung Djati Bandung