Diet Sebagai Resolusi 2021, Awas Penyimpangan Pola Makan!

Aldean Nadhyia Laela Sari
Mahasiswa Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia tahun 2018 Peminatan Epidemiologi
Konten dari Pengguna
30 Desember 2020 17:55 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Aldean Nadhyia Laela Sari tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Eating Disorder (sumber: PACE Sports & Entertainment Marketing)
zoom-in-whitePerbesar
Eating Disorder (sumber: PACE Sports & Entertainment Marketing)
ADVERTISEMENT

Resolusi 2021; Memperbaiki Penampilan.

Penampilan merupakan aspek yang sering menjadi perhatian di berbagai kalangan. Oleh karenanya, banyak orang yang memiliki resolusi memperbaiki penampilannya. Baik itu mengubah gaya berpakaian, mengubah gaya rambut, namun yang paling sering ditemui adalah; mengubah bentuk fisik menjadi lebih ideal. Hal ini dapat dicapai melalui berbagai cara tergantung kebutuhan masing-masing, mengurangi atau menambah berat badan, memperbaiki postur, atau menghilangkan lemak di beberapa bagian tertentu. Diet, selalu dianggap sebagai satu-satunya cara untuk mencapai bentuk badan ideal yang diidam-idamkan.
ADVERTISEMENT

Pengertian Diet.

Diet seringkali dianggap masyarakat sebagai pengurangan porsi makan untuk mengurangi berat badan. Namun sebenarnya, definisi diet sendiri jauh lebih dari itu. Diet dapat diartikan sebagai pola makan atau asupan makanan yang biasa kita makan sehari-hari. Diet juga bisa disesuaikan dengan tujuan dan kondisi dari tubuh kita. Misalnya, jika kita ingin mengurangi berat badan maka diet yang harus kita lakukan adalah kalori defisit atau mengurangi porsi makan kita dari yang biasanya. Jika kita ingin menambah berat badan, maka kita bisa memilih weight gain program dengan cara menambah porsi makan kita. Selain itu, terdapat juga diet khusus bagi orang dengan penyakit tertentu seperti diabetes, penyakit jantung koroner, dan diet bagi orang yang hendak melakukan operasi.
ADVERTISEMENT

Kendala Yang Ditemui Selama Diet.

Bila dilakukan sesuai anjuran dan dengan langkah yang tepat, diet tentu dapat membantu kita mencapai tujuan dan bentuk tubuh yang diinginkan. Sayang, dalam prosesnya diet seringkali mengalami beberapa kendala. Salah pengertian tentang metode diet, rasa tidak puas terhadap hasil diet, perasaan tidak suka terhadap bentuk tubuh sendiri, dan kendala lainnya seringkali ditemui dalam pelaksanaan diet. Bentuk akhir dari kendala-kendala ini bisa merujuk ke penyimpangan pola makan.

Penyimpangan Pola Makan.

Penyimpangan pola merupakan kondisi psikiatrik dengan akibat psikologis dan medis yang disebabkan oleh diet yang salah. Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders, 4th Edition (DSM-IV) mengklasifikasikan ada tiga jenis gangguan makan yaitu anorexia nervosa, bulimia nervosa, dan binge-eating disorder. Anoreksia adalah perasaan tidak puas yang selalu menganggap bahwa dirinya gemuk, bahkan saat nyatanya tubuh penderita sudah sangat kurus. Penderita Anoreksia biasanya merasa benci kepada tubuhnya sendiri sehingga tidak mau memakan apapun. Bulimia nervosa adalah perasaan berdosa yang muncul saat penderita memakan sesuatu. Usai makan, mereka biasanya melakukan purging atau memasukkan jemari ke kerongkongan untuk memuntahkan makanan keluar kembali. Hal ini dilakukan untuk mengurangi rasa lapar tanpa mengisi perut dengan makanan.
ADVERTISEMENT
Menurut penelitian yang dilakukan Tantiani dan Syafiq, penyimpangan pola makan banyak terjadi saat remaja, dimana mereka sangat memperdulikan pendapat orang lain tentang citra tubuh yang dimiliki. Kondisi ini tentu tidak baik bila terus dipertahankan sebab akan berpengaruh terhadap angka kecukupan energi dan menimbulkan dampak jangka panjang lainnya. Bantuan tenaga profesional dan dukungan dari orang-orang terdekat sangat dibutuhkan dalam proses penyembuhan. Yang terpenting, penderita hendaknya mencoba untuk memperkuat keinginan untuk mengobati diri sendiri dari penyimpangan pola makan ini. Tak ada yang lebih kuat daripada sugesti pada diri sendiri, bukan?