Budaya Daerah sebagai Perwujudan Nasionalisme Kekinian, Mungkinkah?

Alden Christopher
an undergraduate student at Parahyangan Catholic University.
Konten dari Pengguna
31 Mei 2023 14:16 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Alden Christopher tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Sejumlah penari menarikan tarian Reog Ponorogo saat kunjungan delegasi 3rd Sherpa Meeting G20 Indonesia di Balkondes Ngadiharjo, Borobudur, Magelang, Jawa Tengah, Kamis (29/9/2022). Foto: Andreas Fitri Atmoko/ANTARA FOTO
zoom-in-whitePerbesar
Sejumlah penari menarikan tarian Reog Ponorogo saat kunjungan delegasi 3rd Sherpa Meeting G20 Indonesia di Balkondes Ngadiharjo, Borobudur, Magelang, Jawa Tengah, Kamis (29/9/2022). Foto: Andreas Fitri Atmoko/ANTARA FOTO
ADVERTISEMENT
Pada zaman globalisasi ini, penyebaran informasi mengenai segala hal yang terjadi di belahan dunia manapun akan dengan cepat berkembang dan tersebar luaskan. Globalisasi sendiri dapat diartikan sebagai konsep yang menekankan pada kondisi dunia secara keseluruhan dan peningkatan kesadaran dunia secara luas (Robertson, 1992:8).
ADVERTISEMENT
Dalam pandangannya, globalisasi adalah fenomena yang melibatkan perkembangan yang cepat dan luas, yang memiliki dampak yang signifikan pada cara hidup, pandangan, dan aspirasi manusia yang terus berkembang. Lebih dari sekedar tahap lanjut dari modernisasi, globalisasi secara mendasar mengubah berbagai aspek kehidupan dan melibatkan elemen-elemen yang saling terhubung untuk membentuk tatanan global yang kompleks.
Maka dari itu, globalisasi memiliki dampak yang signifikan terhadap kehidupan masyarakat Indonesia. Dampak tersebut dapat bersifat positif atau negatif, tergantung pada bagaimana kita sebagai masyarakat meresponsnya. Salah satu cara untuk menghadapi globalisasi adalah dengan memperkuat rasa nasionalisme yang kita miliki.
Dilansir dari Pusat Pendidikan dan Pelatihan Badan Pusat Statistik, nasionalisme sendiri memiliki dua arti, yaitu dalam arti sempit nasionalisme merupakan perasaan yang sangat tinggi dan berlebihan terhadap kebangsaan, di mana seseorang menganggap bangsanya sebagai yang utama dan dapat mengarah pada merendahkan bangsa lain. Lalu dalam artian luas, nasionalisme merupakan perasaan cinta yang mendalam atau rasa bangga terhadap tanah air, tanpa merendahkan bangsa lain.
ADVERTISEMENT
Indonesia sebagai salah satu negara cukup besar yang memiliki ribuan pulau yang dihuni oleh setiap penduduk dengan keberagaman budaya yang tentunya berbeda-beda antara satu dengan yang lainnya. Adanya keberagaman tersebut diperlukan sikap nasionalisme dari setiap warga negara untuk mempersatukannya.
Dengan kata lain, budaya daerah merupakan identitas dari setiap daerah. Disitulah keunikannya, karena budaya yang berbeda-beda justru dapat mempersatukan. Meskipun diterjang arus globalisasi yang cukup kuat, budaya harus tetap menjadi perwujudan nasionalisme pada masa kini.
Sebagai contoh, di daerah Jawa Barat yang sebagian besar penduduknya bersuku Sunda banyak menggunakan bahasa Sunda sebagai bahasa untuk berkomunikasi sehari-hari. Selain itu, budaya ramah juga menjadi salah satu poin yang cukup terkenal. Sapaan bahasa Sunda seperti “punten” sudah menyebar ke seluruh Indonesia bukan hanya di daerah Jawa Barat saja.
ADVERTISEMENT
Hal tersebut membuktikan bahwa budaya daerah dapat menjadi perwujudan nasionalisme pada masa kini di tengah gempuran globalisasi dari budaya luar yang semakin masif. Budaya daerah yang ada mencirikan sebagai salah satu identitas dari Indonesia yang unik di masa kini.