Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Harus Tahu, Ternyata Slogan dan City Branding Jakarta itu Berbeda!
8 Februari 2023 21:19 WIB
·
waktu baca 4 menitTulisan dari Aldho Faruqi Tutukansa tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Jakarta - Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, melalui Pj Gubernur DKI Jakarta, Heru Budi Hartono telah memperkenalkan sebuah logo dan slogan baru pada tanggal 12 Desember 2022, yaitu "Sukses Jakarta Untuk Indonesia". Slogan baru tersebut kemudian disahkan sebagaimana sesuai dengan Surat Keputusan (SK) Gubernur yang disampaikan oleh Plt. Kepala Dinas Komunikasi, Informatika, dan Statistik (Diskominfotik) DKI Jakarta, Raides Aryanto bahwa "Terkait dengan slogan Sukses Jakarta Untuk Indonesia, Pemprov DKI Jakarta akan menyiapkan SK Gubernur yang disahkan pada penggunaan slogan tersebut untuk masa sekarang." Beliau menyampaikan langkah tersebut di tanggal yang sama. Adapun alasan dari disahkannya slogan baru Pemprov DKI Jakarta tersebut yaitu dalam rangka memperlancar dukungan pada pengembangan Ibu Kota Nusantara (IKN). Hal tersebut mampu memberikan sinergi bagi masyarakat Jakarta untuk mengantarkan Ibu Kota ke Nusantara di Pulau Kalimantan dan juga menjadi bagian pada pelaksanaan Program RPD (Rencana Pembangunan Daerah) 2023-2026.
ADVERTISEMENT
Munculnya slogan baru tersebut kemudian menuai pro dan kontra dari sebagian elemen masyarakat DKI Jakarta, bahkan se-Indonesia. Diduga, adanya slogan baru tersebut dianggap menggantikan slogan Jakarta sebelumnya yaitu +Jakarta (PlusJakarta) "Jakarta Kota Kolaborasi". Namun, dugaan masyarakat tentu mengalami kesalahpahaman yang terjadi pada penggunaan slogan baru dari Pemprov DKI Jakarta. Sebagaimana yang perlu dipahami bahwa ternyata slogan baru Sukses Jakarta Untuk Indonesia dengan PlusJakarta "Jakarta Kota Kolaborasi" itu berbeda dan pastinya PlusJakarta itu tetap digunakan oleh Pemprov DKI Jakarta hingga saat ini. Mari simak hal yang membedakan kedua hal tersebut.
Kesalahpahaman yang Terjadi di Lingkungan Sekitar Masyarakat
Sebelum masuk ke perbedaannya, perlu diketahui bahwa banyak masyarakat DKI Jakarta yang menganggap bahwa slogan baru yang digunakan oleh Pemprov DKI Jakarta saat ini telah menggantikan slogan Jakarta sebelumnya. Hal ini muncul dari beberapa ujaran dari netizen media sosial, baik di instagram maupun di twitter. Dilansir dari media sosial Instagram, pada postingan dari akun resmi @jktinfo pada tanggal 12 Desember 2022 tentang slogan baru Pemprov DKI Jakarta, terdapat beberapa komentar yang menganggap makna dari slogan tersebut sangat berbeda dengan makna slogan sebelumnya. Sebut saja salah satu akun instragram @o********* berkomentar, "Slogan yang baru konotasinya tuh kaya Jakarta sebagai kota sentral se-Indonesia dan tanpa Jakarta, Indonesia gak bisa berkembang. Kalau yang slogan zaman Pak Anies, konotasinya lebih bagaimana kolaborasi dalam unsur pengembangan perkotaan bisa berkembang dan lebih berfokus kepada Jakarta sebagai kota yang berkembang untuk penduduknya, bukan berfokus ke kontribusi Jakarta untuk Indonesia."
ADVERTISEMENT
Selain itu, kesalahpahaman yang terjadi serupa dialami oleh DPRD DKI Jakarta, di mana Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) DPRD DKI Jakarta merespon bahwa slogan 'Sukses Jakarta Untuk Indonesia' dianggap tidak keren. "Slogan yang saat ini tidak keren, tidak milenial, dan tidak menuntun atau memotivasi warga Jakarta tentang apa yang mesti mereka lakukan untuk memajukan Jakarta." kata M Taufik Zoelkifli, Sekretaris Fraksi PKS DPRD DKI Jakarta dilansir melalui Kompas.com.
Ditambah juga, respon dari Ketua Fraksi PDI Perjuangan DPRD DKI Jakarta, Gembong Warsono menganggap bahwa komunikasi publik dari Pj Gubernur DKI Jakarta menimbulkan hal yang tidak baik dan meminta agar komunikasi publik beliau perlu diperbaiki agar tidak menimbulkan pro kontra dari masyarakat Jakarta. Kendati demikian, Fraksi PDIP DPRD DKI Jakarta menyambut baik dari slogan baru Jakarta yang disahkan oleh Pj Gubernur DKI Jakarta, Heru Budi Hartono.
ADVERTISEMENT
Mari pahami, perbedaan antara Slogan dan City Branding Jakarta
Atas permasalahan tersebut, Pemprov DKI Jakarta kemudian memberikan klarifikasi bahwa mereka masih belum ada langkah rencana untuk mengubah atau mengganti logo PlusJakarta. Sebagaimana beliau sampaikan dari Balai Kota DKI Jakarta bahwa beliau belum memikirkan ke langkah tersebut. Jadi, intinya bahwa pemberian slogan dengan city branding itu memang jauh berbeda. Hal ini dibuktikan dengan pemberian slogan baru tersebut melainkan berasal dari slogan program visi Gubernur DKI Jakarta. Artinya, penggunaan slogan "Sukses Jakarta Untuk Indonesia" merupakan slogan yang digagaskan oleh visi dan misi dari Gubernur DKI Jakarta itu sendiri dengan menggantikan slogan sebelumnya dari Mantan Gubernur DKI Jakarta, Anies Rasyid Baswedan yaitu "Maju Kotanya Bahagia Warganya" yang periode masa jabatannya sudah selesai.
Sesuai dari salah satu postingan akun resmi media sosial Instagram, @jsclab (Jakarta Smart City) pada hari Selasa, 13 Desember 2022 dengan memperkenalkan perbedaan antara City Branding dan Slogan Program. City branding sendiri merupakan istilah bahasa Inggris yang berarti penjenamaan atau penyebutan kota, sedangkan slogan program merupakan slogan yang sesuai dengan visi dari gubernur yang menjalankannya saat ini. Jadi, pada intinya bahwa istilah PlusJakarta "Jakarta Kota Kolaborasi" merupakan istilah dari City Branding DKI Jakarta yang masih digunakan sampai saat ini, lalu penggunaan "Sukses Jakarta Untuk Indonesia" menjadi slogan program Gubernur DKI Jakarta yang digunakan dengan masa periode 2022 - 2026. Oleh karena itu, penggunaan Sukses Jakarta Untuk Indonesia tetap bersamaan dengan city branding PlusJakarta.
ADVERTISEMENT