Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
Konten dari Pengguna
Tidak Hanya Nyata, Produk Juga Harus Punya Strategi
4 Juli 2022 14:38 WIB
Tulisan dari Aldi Abilawa tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Untuk sebagian orang yang memiliki usaha, pasti sudah tidak asing lagi dengan yang namanya produk. Hal yang utama untuk para pengusaha baik yang masih berskala kecil atau bahkan sudah besar tentunya sangat beragam tergantung dari tujuan dan sebab produk itu diciptakan. Ada yang berupa barang, ada juga yang berbentuk jasa. Tentunya semua orang ingin agar produknya laku di pasaran, akan tetapi tidak semua sadar bahwak produk juga memiliki strategi. Bagi kalian yang ingin membuat usaha, sangat penting untuk membaca artikel ini terlebih dahulu agar wawasan kalian semakin luas dan kualitas produk yang kalian kembangkan juga semakin bagus tentunya.
ADVERTISEMENT
Kita mulai dari hal paling mendasar tentang bagaimana produk itu bisa sangat diminati oleh banyak orang. Produk yang baik bukan hanya harus berbentuk nyata agar bisa ditawarkan ke pasar, akan tetapi juga harus bisa memenuhi kebutuhan atau bahkan keinginan orang banyak. Tentunya kita harus memastikan bahwa produk yang kita buat bisa untuk memenuhi keinginan atau bahkan kebutuhan orang banyak. Produk yang baik tentunya memiliki value atau nilai yang ditawarkan kepada pelanggan. Untuk menganalisis nilai produk dan juga menyusun strategi produk kita bisa menggunakan hirarki nilai pelanggan. Dalam merencanakan penawaran produk kita ke dalam pasar, kita harus memastikan bahwa produk kita sudah memiliki kelima produk level atau hirarki nilai pelanggan. Kelima level ini tentunya memiliki karakteristiknya masing-masing, dari mulai tingkatan dasar sampai dengan tingkatan dimana kalian punya produk potensial. Bagaimana implementasinya? kita lanjut ke paragraf selanjutnya.
ADVERTISEMENT
Dari yang paling mendasar ada tingkatan fundamental. Dimana kita mulai menganalisis apa yang menjadi nilai inti dari produk yang kita tawarkan kepada pelanggan. Sebagai contoh sebuah Hotel menawarkan nilai inti kepada pelangganya sebuah tempat dimana mereka bisa menginap dan beristirahat. Contoh lainya adalah sebuah penyedia telekomunikasi menawarkan kepada pelangganya kemudahan dalam bertelkomunikasi. Tentunya tingkatan ini menjadi tingkatan paling mendasar mengapa produk yang tawarkan bisa ada. Jadi pastikan terlebih dahulu nilai inti dari produk kita.
Pada tingkatan selanjutnya atau tingkatan kedua, barulah kita mengubah dasar nilai inti produk menjadi suatu produk dasar yang nyata. Dalam usaha kita dalam menawarkan nilai inti yang menjadi tujuan awal produk, kira-kira hal mendasar apa yang harus ada dalam produk kita?. Sebagai lanjutan contoh sebelumnya, sebuah hotel yang menawarkan pelanggannya tepat untuk tidur dan beristirahat tentunya harus memiliki produk dasar seperti kamar yang tersedia tempat tidur, kamar mandi, handuk, lemari untuk pelangganya berisitrahat. contoh lainya adalah sebuah perusahaan telekomunikasi memastikan jangkauan jaringan tempat mereka beroprasi agar pelanggan bisa melakukan kegiatan telekomunikasi. Jadi pastikan produk dasar kita sudah memenuhi nilai inti dasar terlebih dahulu.
ADVERTISEMENT
Setelah menyusun apa hal-hal dasar yang harus ada pada produk kita, selanjutnya kita menuju pada tingkatan ketiga. Pada tingkatan ketiga kita sudah menentukan apa yang menjadi produk akhir kita, yakni hal-hal yang melengkapi produk dasar agar menjadi produk akhir yang siap ditawarkan kepada pelanggan. Sebagai contoh, pihak hotel tentunya menawarkan kepada pelanggan mereka kamar dengan tempat tidur yang nyaman dan juga kondisi kamar tidur dan kamar mandi yang bersih agar pelangganya nyaman dalam beristirahat. contoh lain provider telekomunikasi akan memastikan bahwa jaringan yang dimilikinya stabil dan cepat agar pelanggan merasa nyaman dengan layanannya. Dengan demikian pada tingkatan ini menjadi landasan apa saja hal-hal yang harus ada pada produk yang kita tawarkan agar mencapai tujuan dari produk itu sendiri.
ADVERTISEMENT
Tentunya produk yang baik merupakan produk yang bisa memenuhi atau bahkan melampaui harapan dari konsumen. Pada tingkatan keempat ini lah kita memikirkan hal tersebut. Pada tingkatan ini kita akan berfokus pada peningkatan kualitas produk yang ditawarkan kepada pelanggan agar bisa menang dari kompetitor. Sebagai contoh sebuah Hotel akan menawarkan fasilitas yang lebih seperti tersedianya transportasi hotel, fasilitas sarapan, kolam renang atau bahkan tempat untuk berolahraga agar pelangganya merasa nyaman. Sama halnya dengan penyedia atau operator telekomunikasi akan menawarkan jaringan yang lebih luas dan lebih stabil kepada kompetitornya. Jadi kita harus memastikan nilai tambah apa yang menjadi kekuatan utama produk kita di pasaran.
tentunya yang terakhir tetapi tidak kalah penting adalah inovasi. Pada tingkatan terakhir menekankan pentingnya suatu perusahaan untuk selalu berinovasi agar selalu bisa menawarkan sesuatu yang baru bagi pelanggannya. Sebagai contoh, banyak hotel berinovasi menciptakan hotel kapsul. Walaupun menawarkan ruang kamar yang lebih kecil, akan tetapi bisa menawarkan harga yang lebih hemat dengan tidak melupakan nilai inti untuk memberikan pelanggannya ruang istirahat yang nyaman. Contoh lain, operator telekomunikasi berusaha berinovasi dengan mengeluarkan layanan-layanan jaringan yang lebih baik seperti mulai dari 2g menuju 3G hingga sekarang kita akan menuju era 4g. Jadi agar produk kita bisa dicintai pelanggan sangat penting bagi kita untuk selalu berinvonasi.
ADVERTISEMENT
Demikian adalah penjelasan bagaimana kita bisa mengenali dan pada akhirnya menyusun strategi produk kita agar bisa tepat sasaran dan dicintai oleh banyak pelanggan. Tentunya produk yang baik adalah produk yang dibutuhkan banyak orang. Salam sukses untuk kita.