Urgensi PLTS: Melihat Potensi dan Inovasi di Bidang Energi Terbarukan

Aldila Fajar Rizkiana
Electrical Engineering Student at Gadjah Mada University / Clean Energy Activist
Konten dari Pengguna
20 Februari 2022 21:06 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Aldila Fajar Rizkiana tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Pembangkit Listrik Tenaga Surya (Sumber : https://www.esdm.go.id/id/media-center/arsip-berita/matahari-untuk-plts-di-indonesia)
zoom-in-whitePerbesar
Pembangkit Listrik Tenaga Surya (Sumber : https://www.esdm.go.id/id/media-center/arsip-berita/matahari-untuk-plts-di-indonesia)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Saat ini, mengurangi penggunan energi fosil merupakan sebuah keharusan. Ketersediaan energi fosil yang kian terbatas, terlebih lagi ditambah dengan emisi karbon yang dihasilkan, tentu tanpa berpikir panjang sudah saatnya kita beralih menuju energi terbarukan. Selain itu, pemanfaatan energi terbarukan ini dimaksudkan untuk mendukung program pemerintah dalam mewujudkan net zero emission sebagai upaya untuk menindaklanjuti Paris Agreement.
ADVERTISEMENT
Indonesia merupakan negara yang setiap tahunnya disinari cahaya matahari yang berlimpah. Tidak hanya itu, menurut Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (Kementerian ESDM), potensi energi terbarukan di dalam negeri yang paling besar bersumber dari tenaga surya dengan total potensi 400 GW. Oleh karena itu, akan sangat menjanjikan apabila energi surya dapat dikembangkan sebagai energi ramah lingkungan.
Sangat disayangkan bahwa saat ini pemanfaatan energi surya dalam negeri tergolong masih rendah dan belum dimanfaatkan secara optimal. Hal tersebut dipengaruhi oleh beberapa faktor penyebab, salah satunya adalah belum ekonomisnya harga instalasi PLTS. Hal tersebut dikarenakan komponen PLTS seperti solar cell masih di pasok dari luar negeri. Selain itu, kurangnya pengetahuan masyarakat juga menjadi kendala utama yang menyebabkan pemanfaatan energi surya belum dapat dioptimalkan. Berkaitan dengan hal ini para generasi muda tentu harus bersiap mengambil peran.
ADVERTISEMENT
Tidak hanya sebagai sumber energi ramah lingkungan, penggunaan PLTS mempunyai manfaat yang begitu banyak diantaranya tagihan listrik harian menjadi terjangkau, masa pemakaiannya cukup panjang, dan dapat mengurangi dampak perubahan iklim. Dengan adanya sosialisasi kepada masyarakat terkait manfaat tersebut maka akan meningkatkan minat mereka untuk memasang PLTS.
Untuk memanfaatkan potensi energi surya ini, perlu dukungan dari berbagai pihak. Salah satunya dari para mahasiswa sebagai agen yang dapat mempercepat laju transisi energi surya. Perlunya sinergi aksi dalam mendukung program pemerintah untuk mewujudkan target energi terbarukan 23% pada tahun 2025 dengan sebuah aksi nyata.
Perlu dukungan multistakehorder dalam merealisasikan ambisi tersebut. Langkah awal yang dapat dilakukan adalah melakukan sosialisasi dan branding energi terbarukan kepada masyarakat luas mengenai PLTS, diharapkan dengan adanya sosialisasi tersebut kesadaran masyarakat untuk beralih ke energi surya akan semakin tinggi. Setelah melalui sosialisasi tersebut, dapat kita lanjutkan untuk memulai aksi nyata.
ADVERTISEMENT
Sebagai mahasiswa salah satunya dapat mengikuti Gerakan Inisiatif Listrik Tenaga Surya (GERILYA). Beberapa pekan lalu, secara resmi program GERILYA diluncurkan oleh Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (KESDM) bersama Kemendikbudristek. Melalui program tersebut diharapkan dapat melahirkan aktivis energi bersih sehingga mempercepat pengembangan energi baru terbarukan. Melalui langkah nyata seperti itu, pemanfaatan dan pengembangan energi terbarukan khususnya energi surya perlahan dapat terealisasi.
Saat ini telah muncul berbagai inovasi energi seperti penggunaan PLTS atap dan PLTS terapung. Keduanya merupakan terobosan emas untuk mewujudkan ketahanan dan kemandirian energi dalam negeri. Terlebih lagi wilayah Indonesia dengan daerah tangkapan air kurang lebih sekitar 86 ribu hektar berpotensi besar dalam pemanfaatan energi surya. Dengan inovasi tersebut akan semakin memantapkan langkah untuk terus berkontribusi mewujudkan green energy masa depan.
ADVERTISEMENT
Sudah saatnya Indonesia mewujudkan target bauran energi terbarukan 23% pada tahun 2025. Setelah mengetahui begitu besarnya potensi tenaga surya di Indonesia, sebagai seorang mahasiswa harus menunjukkan kontribusi nyata dalam mewujudkan net zero emission. Perlu adanya aksi bertahap, mulai dari sosialisasi dan membangun branding energi terbarukan di masyarakat, kemudian secara bertahap menggunakan PLTS di berbagai sektor. Inovasi energi terbarukan seperti adanya PLTS atap dan PLTS terapung harus segera direalisasikan sebagai langkah nyata dalam mengoptimalkan energi baru terbarukan secara berlanjut.