Konten dari Pengguna

Masa Keemasan Sains dan Teknologi Umat Islam

10 Juli 2019 22:25 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari aldy syaifu tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Puncak keemasan umat Islam dalam bidang sains dan teknologi terjadi pada masa pemerintahan dinasti Abbasiyaah (750 M). Dibawah pemerintahan raja Harun al-Rosyid bidang sains dan teknologi mengalami puncak kejayaannya. Raja Harun al-Rosyid yang cukup terkenal dalam sejarah peradaban islam sangat mementingkan ilmu pengetahuan selama masa pemerintahannya. Hal itu yang menyebabkan banyak muncul nya para ilmuwan muslim yang sangat gemilang dan berkontribusi besar bagi perkembangan sains dan teknologi.
ADVERTISEMENT
Masa keemasan islam dalam bidang ilmu pengetahuan pada pemerintahan Harun al-Rosyid dibangun berlandaskan kejujuran, keikhlasan, kebenaran, keadilan dan rasa cinta akan ilmu pengetahuan. Hal tersebut menjadikan pesatnya berkembangnya ilmu pengetahuan baik berupa pendidikan dan penelitian. Tidak hanya dalam bidang ilmu pengetahuan saja tapi kesejahteraan, kesehatan, kesusastraan dan kebudayaan juga mengalami zaman keemasannya. Pada saat itulah zaman keemasan negara Islam dan pusat dalam ilmu pengetahuan pada masanya.
Naiknya Harun al-Rosyid sebagai kholifah ke lima mengantikan al-Hadi membawa perubahan besar dalam sejarah Dinasti Abbasiyah. Perubahan tersebut ditandai dengan banyaknya para ilmuwan (ulama) yang hidup pada masa pemerintahannya dan diantaranya adalah; Qodri Abu Yusuf keluarga Bermakid, Abu Atahiyah, Ishak al-Mausuli, dan lain-lain. Harun al-Rosyid diangkat menjadi khalifah pada saat berusia 23 tahun yaitu mulai 786 – 809 Masehi.
ADVERTISEMENT
Pada zaman pemerintahan setelah Harun al-Rosyid, diangkatlah al-Makmun yaitu putranya yang tak kalah gemilang dalam memimpin umat Islam seperti ayahnya. Pada masa pemerintahan Al-Makmun (813 – 833 M) perkembangan sains pada Dinasti Abbasiyah juga mengalami pertumbuhan yang besar. al-Makmun mengumpulkan berbagai ilmu pengetahuan yang berbahasa selain Arab, kemudian memerintahkannya untuk diterjemahkan ke dalam bahasa Arab. Pada zaman itulah muncul filosof Arab yang agung seperti al-Kindi yang telah menulis bebagai macam kitab ilmu pengetahuan.
Pemerintah khalifah pada masa Dinasti Abbasiyah sangat berperan dalam masa kejayaan sains dan teknologi Islam. Pada masa pemerintahan Harun al-Rosyid di kota Baghdad dibangun sebuah perpustakaan sebagai pusat diskusi ilmu pengetahuan dan pusat telaah referensi ilmu pengetahuan yaitu Baitul Hikmah yang berarti gedung ilmu pengetahuan. Sejarah juga mencatat bahwa pada masa kekuasaan kholifah Harun al-Rosyid, cabang-cabang ilmu pengetahuan seperti Matematika, Fisika, Astronomi, dan kemiliteran turut mengalami perkembangan yang sangat pesat.
ADVERTISEMENT
Di Baitul Hikmah, pada masa pemerintahan al-Makmun mengumpulkan berbagaiilmu pengetahuan berupa buku buku atau literasi yang berbahasa selain Arab, kemudian memerintahkannya untuk diterjemahkan ke dalam bahasa Arab. Baitul Hikmah bukan hanya satu satunya perpustakaan pada masa itu, melainkan maraknya pembangunan perpustakaan yang menjadi pusat kajian ilmu pengetahuan di kalangan masyarakat muslim. Di dalam perpustakaan, mereka membaca, meneliti, menelaah berbagai teori dan kemudian dilanjutkan dengan berbagai uji coba di lapangan. Dalam kondisi demikian, tidak mengherankan apabila peradaban sains dan teknologi Islam berkembang dengan sangat pesat.
Dukungan para pemimpin Islam yang sangat antusias dalam memajukan ilmu pengetahuan sangat berkontribusi dalam masa keemasan Islam. Pengaruh kepemimpinan al-Makmun yang menggalakkan pembangunan perpustakaan di setiap wilayah Islam menyebabkan ilmu pengetahuan mencapain puncak kejayaannya, tidak hanya dalam bidang agama, tetapi juga dalam bidang nonagama dan kebudayaan Islam. Banyak muncul ilmuwan dan ulama ulama besar Islam yang memberikan pengaruh luar biasa ke peradaban dunia.
ADVERTISEMENT
Dinasti Abbasiyah menyelenggarakan pemerintahan dan politik yang sangat moderat di masa kepemimpinan Islam. Ini menjadi salah satu faktor yang menyebabkan Islam mengalami kemajuan pesat dalam peradaban sains dan teknologi. Dalam konteks itu, pemerintahan Islam tidak pernah melakukan diskriminasi terhadap orang orang Islam maupun non-Islam. Kebebasan, hak asasi manusia dan keadilan selalu ditegakkan demi tercapainya stabilitas pemerintahan yang kuat. Hal itu mempengaruhi keleluasaan para ilmuwan muslim dalam berkarya, berekspresi, meneliti serta melakukan berbagai eksperimen. Sehingga, peradaban sains dan teknologi Islam benar benar mengalami puncak kejayaan.
Pemerintahan yang moderat dan tidak diskriminasi dapat dilihat pada pemerintahan kepemimpinan al-Makmun. Saat ia memegang kekuasaan, pemerintahan Islam tidak melihat kepada keturunan, tetapi keahlian dan profesionalisme. Yang berarti siapa saja yang punya keahlian, meskipun bukan keturunan Arab, maka ia bisa duduk di pemerintahan di bidang yang sesuai dengan keahliannya. Dengan kondisi semacam itu, masyarakat muslim bisa berinteraksi bebas dan berpikiran bebas.
ADVERTISEMENT
Dari penjelasan diatas bisa kita lihat peran penting pemerintahan dan kepemimpinan dalam memajukan perkembangan sains dan teknologi Islam. Kebijakan pemerintah yang diputuskan maupun contoh sistem pemerintah sendiri yang memberi contoh baik pada masyarakat muslim. Dengan adanya dukungan dari pemerintah maka perkembangan itu akan menjadi lebih cepat dan lebih baik. Peradaban sains dan teknologi sangat dipengaruhi oleh faktor lingkungan dan pemerintahan itu sendiri akan lebih maju atau lebih mundur dalam perkembangannya.