Konten dari Pengguna

“The Glass Room: Misinformation Edition” Dipamerkan di Jakarta

Ryan Rinaldy
PR Manager Goethe-Institut Jakarta
27 Januari 2023 15:01 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Ryan Rinaldy tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Pameran “The Glass Room: Misinformation Edition“ di perpustakaan Goethe-Institut Jakarta (Foto: Goethe-Institut Indonesia)
zoom-in-whitePerbesar
Pameran “The Glass Room: Misinformation Edition“ di perpustakaan Goethe-Institut Jakarta (Foto: Goethe-Institut Indonesia)
ADVERTISEMENT
“The Glass Room: Misinformation Edition“, sebuah pameran pop-up mengenai data dan privasi, siap dilangsungkan di Jakarta untuk pertama kalinya. Pameran mini itu dibuka untuk umum dari 28 Januari-26 Februari 2023 di perpustakaan Goethe-Institut Jakarta.
ADVERTISEMENT
“The Glass Room: Misinformation Edition” dikembangkan oleh LSM internasional Tactical Tech yang berbasis di Berlin. Instalasi swabelajar baru ini mendalami apa itu misinformasi, kenapa misinformasi dibagikan, dan bagaimana misinformasi menyebar. Proyek ini menyediakan pengalaman interaktif untuk mengeksplorasi bagaimana teknologi dan platform media sosial membentuk informasi yang kita lihat, kita konsumsi, dan kita bagikan dalam kehidupan kita sehari-hari.
Pameran ini terdiri dari aplikasi dan poster-poster yang mendorong pengunjung untuk mempertanyakan informasi yang mereka terima secara daring dan membantu mereka menemukan misinformasi dalam berbagai kedoknya. Pengunjung diajak mencari tahu kenapa identifikasi berita palsu tidaklah semudah kedengarannya. Tak hanya itu, pengunjung juga bisa menyelami dunia deep fakes, yang sekarang begitu realistis sehingga nyaris mustahil dideteksi.
Pengunjung di pameran “The Glass Room: Misinformation Edition“ dapat mengikuti kuis menggunakan aplikasi untuk mengidentifikasi berita palsu. (Foto: Goethe-Institut Indonesia)
Pada waktu pameran, para pengunjung juga dapat mengambil Data Detox Kit, sebuah panduan cetak yang mudah dibaca seputar data dan privasi, sehingga pengunjung dapat belajar mengambil langkah-langkah praktis untuk memperbaiki kehidupan digitalnya.
ADVERTISEMENT
Stephanie Müller, Kepala Bagian Informasi Goethe-Institut Asia Tenggara, Australia, dan Selandia Baru, Jumat (27/1) menyampaikan, “Dengan membawa pameran ini ke Jakarta, kami berharap perpustakaan Goethe-Institut Jakarta dapat berperan dan berkontribusi dalam mengembangkan literasi digital tentang cara menyaring informasi yang kita konsumsi secara daring, dan ini merupakan bagian dari upaya melawan misinformasi dan disinformasi.”
Pameran dapat dikunjungi selama jam buka perpustakaan (kecuali pada hari libur nasional): Senin-Jumat dari pukul 11.00-21.00, Sabtu dari pukul 11.00-19.00, dan Minggu dari pukul 11.00-15.00.
Pameran “The Glass Room: Misinformation Edition“ menampilkan sejumlah poster informatif dan interaktif. (Foto: Goethe-Institut Indonesia)
The Glass Room berawal sebagai pameran skala besar yang berkeliling dari Berlin ke New York, London, dan San Fransisco antara tahun 2016 dan 2019. Meningkatnya kebutuhan akan intervensi publik dan informasi mengenai teknologi melahirkan Glass Room Community Edition, sebuah pameran pop-up berbobot ringan yang dapat dikirim ke ruang-ruang komunitas, sekolah, perpustakaan, dan festival di seluruh dunia.
ADVERTISEMENT
Sejak diluncurkan pada tahun 2020, “Misinformation Edition” telah diadakan di 19 negara di Eropa, di beragam lokasi seperti perpustakaan, sekolah, etalase toko, stasiun kereta api, dan juga sebagai pameran keliling di mobil van, dengan 30.000 pengunjung di seluruh Eropa. Proyek ini turut dibiayai oleh Uni Eropa.