Konten dari Pengguna

Bahasa Indonesia dan Lingkaran Peristiwa Sastra Melayu Lama

Alexius luber gea
Mahasiswa Jurusan Akutansi di Universitas Pamulang (UNPAM)
14 Juli 2022 20:55 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Alexius luber gea tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Sumber gambar : Pexels.com
zoom-in-whitePerbesar
Sumber gambar : Pexels.com
ADVERTISEMENT
Bahasa Indonesia berasal dari bahasa Melayu. Sehingga keterkaitan bahasa Indonesia pada sastra melayu juga tidak terpisahkan, bahkan sastra melayu adalah titik tolak perkembangan dari sastra Indonesia.
ADVERTISEMENT
Bahasa Indonesia sebagaimana pada ikrar ketiga Sumpah Pemuda pada tahun 1928, secara resmi menempati peran penting , yakni berkedudukan sebagai bahasa persatuan. ikrar tersebut kemudian menyatukan beratus-ratus bahasa nusantara yang amat penting bagi masing-masingĀ  penuturnya menjadi bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan.
Sedangkan sastra Melayu lama adalah karya sastra yang keseluruhan hasil karyanya berbahasa Melayu. Sastra Melayu mulai berkembang dan tersebar di daerah yang masyarakatnya merupakan penutur asli bahasa Melayu pada sekitar abad ke-18.
Hasil Keputusan pada Kongres Bahasa Indonesia II pada tahun 1954 di Medan, menyatakan bahwa Bahasa Melayu merupakan akar dari bahasa Indonesia. Selain itu, korelasi antar bahasa Indonesia dan sastra melayu lama juga dibuktikan dengan adanya kreol bahasa melayu-Indonesia di sejumlah wilayah di tanah air. Karya sastra Melayu lama, juga terpengaruh karena percampuran dua bahasa ini.
ADVERTISEMENT
Dalam penelitian tentang sastra melayu lama, diketahui bahwa karya sastra melayu lama banyak menggambarkan identitas bangsa Indonesia pada masanya. Sebagai contoh, karya-karya yang berkisah tentang raja-raja atau yang biasa disebut dengan hikayat, kisah-kisah kepercayaan suatu benda atau tempat dan cerita tentang adat istiadat di suatu wilayah.
Hal tersebut dipengaruhi oleh kehidupan masyarakat Indonesia periode lama yang statis. Sehingga berpengaruh pula pada karya sastra yang dihasilkan. Dalam hal ini, bahasa Indonesia secara langsung tidak dipakai dalam karya sastra tulis melayu lama. Namun, dalam sastra tutur melayu lama, bahasa Indonesia juga menempati posisi sebagai media tutur sampai sekarang.
Dalam perkembangan sastra di Indonesia, perjalanan perkembangannya terbagi ke dalam beberapa angkatan. Dalam karya sastra, angkatan adalah sebuah usaha untuk mengelompokan dan memetakan karya sastra yang berdasarkan ciri dan khas dari karya sastra tersebut. Salah satunya ada Angkatan sastra Melayu lama.
ADVERTISEMENT
Angkatan Sastra Melayu Lama termasuk angkatan awal dalam sejarah perkembangan sastra di Indonesia. Menurut catatan sejarah, Karya sastra Melayu Lama ada di Indonesia sejak tahun 1870 hingga 1942, yang berkembang kebanyakan di lingkungan sekitar masyarakat Sumatra. Karya sastra Melayu Lama pertama kali diterbitkan sekitar tahun 1870 dalam bentuk syair, hikayat, dan juga terjemahan novel barat. Beberapa hasil karya sastra Melayu Lama yang populer pada masa itu adalah: Robinson Crusoe (terjemahan) Nyai Dasima oleh G Francis Bunga Rampai oleh AF Van Dewall Hikayat Siti Mariah oleh Hadji Moekti dan masih ada sekitar 3000 karya lainnya.

Kesimpulan

Dalam buku Pengkajian Prosa Fiksi (2017) Andri Wicaksono menyebutkan bahwa bahasa yang digunakan di dalam hasil karya sastra melayu lama, tidak sepenuhnya menggunakan bahasa indonesia.
ADVERTISEMENT
Karya sastra mekayu lama banyak menggunakan bahasa daerah dan bahasa melayu itu sendiri. Namun, meski begitu, sastra melayu lama tetap tergolong dalam lingkaran perkembangan periodisasi kesusastraan yang panjang di Indonesia. Periode sastra melayu lama juga menjadi awal atas berkembangnya kesusastraan di Indonesia. Hal lain yang menambahkan peran bahasa Indonesia dalam peristiwa sastra melayu adalah keberadaan sastra lisan atau sastra tutur sampai saat ini. Setelah bahasa Indonesia diresmikan, masyarakat kebanyakan menjadikannya sebagai media tutur disastra lisan, dan hal tersebut masih berlangsung sampai saat ini.