Jalan Tengah Perdamaian Dunia dengan Wasatiyyat Islam

Alex Rudini Sulaiman
Aparatur Sipil Negara yang berpindah-pindah tempat kerja ke luar negeri untuk membela kepentingan bangsa.
Konten dari Pengguna
6 Mei 2018 20:30 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Alex Rudini Sulaiman tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Jalan Tengah Perdamaian Dunia dengan Wasatiyyat Islam
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
Dengan telah dilaksanakannnya Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Ulama Dunia mengenai Wasatiyyat Islam di Bogor baru-baru ini, Indonesia kembali menjadi sorotan dunia. Pada pertemuan tersebut para ulama dunia menyepakati Bogor Message (Pesan Bogor) yang rumusan intinya adalah memberikan komitmen untuk lebih giat menghidupkan paradigma Wasatiyyat Islam. Bahkan dari pertemuan tersebut Indonesia digadang sebagai poros Wasatiyyat Dunia.
ADVERTISEMENT
Sebenarnya apa arti dari kata wasatiyyah itu sendiri? Wasatiyyah adalah sebuah kerangka berpikir, bersikap dan bertingkah laku yang ideal, penuh keseimbangan dan proposional dalam syariat Islam dan seharusnya tertanam dalam pribadi muslim. Namun demikian masih terdapat silang pandangan mengenai pengertian wasatiyyah diantara para ulama dan umat muslim karena ada yang mengartikannya sebagai moderasi atau sifat moderat dari Islam sedangkan ada juga yang berpandangan wasatiyyah lebih dari itu dan tidak tepat jika dipadankan dengan moderat. Karena wasatiyyah mempunyai kandungan makna esensial yang lebih komprehensif, lebih luas dari sekadar moderat.
Bogor Message
KTT di Bogor berhasil membuat satu kesepahaman tentang pengertian wasatiyyat Islam diantara para ulama dan cedekiawan muslim dunia. Kesepahaman antar ulama tersebut kemudian dituangkan dalam Bogor Message yang menekankan kembali peran dan tanggung jawab moral para ulama dan cendekiawan Muslim untuk memastikan dan mendidik generasi masa depan dengan membangun peradaban Ummatan wasatan dengan memberikan komitmen pada mengaktifkan kembali paradigma Wasatiyyat Islam sebagai ajaran Islam pusat yang meliputi tujuh nilai utama berikut:
ADVERTISEMENT
1. Tawassut, posisi di jalur tengah dan lurus;
2. I'tidal, berperilaku proporsional dan adil dengan tanggung jawab;
3. Tasamuh, mengakui dan menghormati perbedaan dalam semua aspek kehidupan;
4. Syura, bersandar pada konsultasi dan menyelesaikan masalah melalui musyawarah untuk mencapai konsensus;
5. Islah, terlibat dalam tindakan yang reformatif dan konstruktif untuk kebaikan bersama;
6. Qudwah, merintis inisiatif mulia dan memimpin untuk kesejahteraan manusia;
7. Muwatanah, mengakui negara bangsa dan menghormati kewarganegaraan.
Forum Wasatiyyat Islam di Bogor menjadi penting karena menciptakan dialog antar umat muslim dunia sehingga dapat tercipta komunikasi dan saling pengertian antara para pihak yang berkepentingan. Revitalisasi paradigma wasatiyyat Islam perlu dikedepankan dengan tujuan untuk mewujudkan peradaban dunia yang damai, adil, sejahtera, dan beradab. Selain itu, wasatiyyat Islam pun dapat memainkan peran mediasi dan pengimbang (jalan tengah).
ADVERTISEMENT
Indonesia sebagai Poros Wasatiyyat Islam Dunia
Indonesia seyogyanya dapat menyambut baik penetapan sebagai poros Wasatiyyat Islam dunia. Ini dilandasi oleh beberapa faktor. Pertama, Indonesia adalah negara dengan penduduk muslim terbesar di dunia sehingga terdapat tanggung jawab untuk menjadi pengerak utama dalam menebarkan nilai toleransi, demokrasi dan Islam Rahmatan lil’ Alamin serta menciptakan perdamaian dunia seperti diamanahkan dalam Konstitusinya.
Kedua, Indonesia memiliki pengalaman yang baik dalam mengembangkan dialog untuk membangun saling pengertian. Dalam kaitan ini, Indonesia memiliki pengalaman melaksanakan Dialog Lintas Agama dan Budaya sejak tahun 2004 dalam rangka menciptakan rasa toleransi dan rasa saling pengertian dan menghargai antara komunitas beragama. Pengalaman Indonesia dalam mengembangkan Dialog Lintas Agama ini dapat ditiru untuk mengembangkan dialog intra-agama Islam.
ADVERTISEMENT
Ketiga, Indonesia senantiasa berkomitmen mengambil peranan sebagai bridge builder dalam mengatasi pertikaian atau perseteruan guna membuahkan perdamaian. Expertise Indonesia ini dapat dimanfaatkan untuk menciptakan wasatiyyat Islam baik antar sesama negara muslim atau negara lain.
Selain itu, Indonesia dapat memperluas dialog antar sesama muslim yang tidak hanya melibatkan kalangan ulama dan cendekiawan muslim dengan menggagas suatu forum baru sebagai upaya untuk lebih mempererat persatuan umat Islam, yakni dengan melaksanakan dialog intra-agama untuk para pemuda-pemudi muslim dunia. Forum seperti ini akan bermanfaat untuk memberikan pemahaman bagi generasi penerus Islam untuk selalu mencari jalan tengah dengan cara mencari persamaan diantara sesama muslim dibandingkan terfokus menyoroti perbedaan-perbedaan yang dapat memicu pemisahan dan perseteruan.
ADVERTISEMENT
Wasatiyat Islam, dan dialog intra-agama, dapat digunakan sebagai upaya pencarian solusi terhadap berbagai permasalahan-permasalahan yang dihadapi oleh peradaban manusia. Untuk menghadapi permasalahan tersebut umat manusia harus menyadari kembali pentingnya spiritualitas, etika dan moral. Oleh karena itu, KTT Ulama Dunia mengenai Wasatiyyat Islam yang telah dilaksanakan di Bogor tersebut dapat dijadikan momentum kepada seluruh umat Islam untuk bangkit dan memperbaiki diri. Forum tersebut dapat dijadikan tonggak untuk mengamalkan ajaran Islam yang sejati sehingga Islam dapat menjadi penyelesai masalah (problem solver) dan bukan sebagai bagian dari masalah apalagi sebagai pencipta masalah global.