Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.88.1
Konten dari Pengguna
Menggerakkan Generasi Muda Dunia melalui Program Beasiswa Seni dan Budaya Indonesia
1 April 2018 22:51 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:10 WIB
Tulisan dari Alex Rudini Sulaiman tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Program Beasiswa Seni dan Budaya Indonesia (BSBI) kembali digelar di tahun 2018 dan telah dibuka secara resmi oleh A.M. Fachir, Wakil Menteri Luar Negeri RI, pada Rabu, 28 Maret di Ruang Nusantara, Kementerian Luar Negeri RI. Program beasiswa ini diberikan kepada pemuda-pemudi mancanegara untuk mempelajari budaya dan kearifan lokal Indonesia selama tiga bulan. Tahun ini program BSBI mengusung tema “The Colours of Beautiful Indonesia”.
BSBI 2018 diikuti oleh 72 pemuda dari 44 negara. Tahun ini terdapat 5 (lima) negara peserta baru yaitu, Benin, Ghana, Bangladesh, Bosnia Herzegovina dan Yordania. Untuk melancarkan proses belajar, terdapat 5 pemuda Indonesia yang berasal dari Bengkulu, Jakarta, Yogyakarta, Maluku dan Papua Barat yang akan menjadi pendamping.
ADVERTISEMENT
Selama tiga bulan para peserta BSBI akan mempelajari Bahasa Indonesia, seni budaya, kegiatan sosial dan kearifan lokal serta kunjungan ke situs-situs warisan budaya. Dalam rentan waktu tersebut, para peserta akan berlatih di enam sanggar dan universitas di Indonesia. Sanggar yang sudah bermitra dengan Kementerian Luar Negeri RI yaitu, Sanggar Semarandana, Denpasar; Rumah Budaya Rumata, Makassar; Sanggar Musik dan Tari Sofiyani, Padang; Universitas Pembangunan Nasional Veteran, Yogyakarta.
Dua sanggar yang baru bergabung di tahun 2018 ini yakni, Yayasan Seni Gubang, Kutai Kartanegara serta Sanggar Sayu Gringsing, Banyuwangi. Rangkaian kegiatan BSBI akan ditutup dengan pagelaran budaya akbar dari para peserta bertajuk Indonesia Channel yang dijadwalkan diselenggarakan pada tanggal 4 Juli 2018 di Jakarta.
ADVERTISEMENT
Sejak pertama kali diselenggarakan pada tahun 2003 BSBI terus berkembang dan telah menghasilkan 776 lulusan dari 69 negara. Para lulusan tersebut menjadi sahabat dari Indonesia (friends of Indonesia) yang juga membantu promosi Indonesia di negara masing-masing. Contohnya menjadi guru tari/koreografer, menulis buku dan kajian tentang Indonesia, menyelenggarakan pameran lukisan foto dengan tema Indonesia, promosi gastronomi Nusantara, membuat ikatan persahabatan Indonesia dengan negara asal, membuat lagu dan video klip untuk media sosial dan lain sebagainya.
Dapat dikatakan BSBI merupakan program unggulan diplomasi publik Indonesia karena kegiatan ini bertujuan untuk memperkenalkan para generasi muda negara-negara sahabat mengenai ragam identitas, sikap, dan karakter bangsa Indonesia yang khas seperti nilai-nilai kebhinekaan, kebersamaan, kesantunan, keterbukaan dan toleransi.
ADVERTISEMENT
Apa pendapat mereka?
Custodio Dos Santos e Silva salah seorang peserta dari Timor Leste menyebutkan bahwa program BSBI sangat bagus dan impresif. Kemudian peserta dari Azerbaijan, Arzu Muradova, menyatakan dirinya telah mempelajari bahasa Indonesia di universitasnya dan tertarik mengikuti BSBI 2018 untuk dapat mengenal lebih jauh mengenai bagaimana budaya dan orang Indonesia. Lalu ada Michael Akinola dan Efe Franca Plange dari Ghana yang tertarik dengan batik Indonesia dan berniat untuk memasarkan batik nusantara di negara mereka. Sedangkan peserta dari Kaledonia Baru, Guenael Beguec menyebutkan dirinya tertarik untuk mempelajari keberagaman Indonesia.
Manfaat bagi Indonesia
Program ini jelas memberikan manfaat bagi Indonesia. Banyak alumnus BSBI yang giat berkontribusi membangun citra Indonesia di luar negeri. Selain itu, dalam perspektif diplomasi Indonesia manfaat yang didapat dari mempelajari seni budaya negara Indonesia, bukan hanya untuk memberikan pengalaman kepada para pemuda mancanegara, namun diharapkan mereka dapat ikut membangun jembatan pemahaman dan perdamaian.
ADVERTISEMENT
Perbedaan dan keragaman merupakan satu kesatuan yang dapat membentuk dunia. Dengan menanamkan konsep serta nilai Bhinneka Tunggal Ika kepada anak-anak muda diharapkan pesan perdamaian dunia tersalurkan. Sebab, nasib masa depan dunia berada di tangan para generasi muda.
Beasiswa akademik
Selain program BSBI, Pemerintah Indonesia memliki program beasiswa Darmasiswa yang diorganisir oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI. Program Darmasiswa serupa dengan BSBI namun dengan jangka waktu pendidikan selama satu tahun. Dengan BSBI yang sudah berjalan 16 tahun dan Darmasiswa yang dimulai pada tahun 1974, mungkin sudah saatnya pemerintah Indonesia mulai memikirkan untuk mengembangkan kedua program beasiswa tersebut tidak hanya berupa kursus bahasa dan seni budaya. Akan tetapi beasiswa dapat ditingkatkan menjadi beasiswa akademik pada tingkat sarjana.
ADVERTISEMENT