Konten dari Pengguna

7 Manfaat dan 5 Risiko Memakai Aplikasi Transportasi Online

Alexander Louiciano
Sarjana Sosial Jurusan Ilmu Komunikasi Universitas Indonesia, Anggota Bidang Pelatihan, Kursus dan Pendidikan LP3KN, Wirausahawan, Fotografer, Aktivis Paduan Suara, Pembelajar Sepanjang Hayat.
23 Januari 2018 20:04 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:12 WIB
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Alexander Louiciano tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Aplikasi transportasi online. (Foto: Antara/Wahyu Putro A.)
zoom-in-whitePerbesar
Aplikasi transportasi online. (Foto: Antara/Wahyu Putro A.)
ADVERTISEMENT
Kini, melalui smartphone, Anda bisa pesan transportasi seperti ojek, taxi, dan “omprengan” melalui aplikasi online.
ADVERTISEMENT
Pada kesempatan ini, saya coba bagikan apa saja pendapat saya saat menggunakan Uber, Gojek, dan Grab. Kian hari, aplikasi-aplikasi ini saling bersaing meraih perhatian masyarakat dengan segala manfaat dan fitur yang ditawarkan.
Aplikasi transportasi online, Grab. (Foto: Grab)
zoom-in-whitePerbesar
Aplikasi transportasi online, Grab. (Foto: Grab)
7 Manfaat
1. Bisa lihat tarif sebelum naik
Sebelumnya, berapa ongkos yang Anda akan keluarkan untuk sampai di tujuan, hanya mengandalkan perkiraan, atau kebiasaan. (Sekarang, aplikasi Blue Bird yang baru, sudah memberikan juga perkiraan harga). Manfaatnya jelas, Anda jadi bisa siapkan dana yang diperlukan.
2. Punya pilihan cara bayar
Pilihan cara bayar, mau tunai, pakai kartu kredit atau menggunakan saldo yang sudah diisi sebelumnya via “top up” Tidak ada uang receh, mudah pilih pakai Grab Pay, Go Pay, atau bayar pakai kartu kredit. Jika menggunakan ojek biasa, tentu saja harus pakai uang tunai, atau Anda bisa bayar belakangan asal kenal sama abang ojek :)
ADVERTISEMENT
3. Memiliki informasi mengenai pengemudi dan kendaraanya
Anda bisa lihat foto pengemudi, nomor teleponnya dan plat nomor kendaraannya (setahu saya plat nomor kendaraan hanya ada di Uber dan Grab, sedangkan Gojek tidak ada). Anda bisa kontak pengemudi, jika ingin memberi tahu arah jalan menuju lokasi penjemputan. Dulu Anda baru tahu siapa nama yang mengemudi, jika melihat kartu yang terpasang di dashboard pengemudi. Itupun kalau papan nama itu ada. (Note: tidak semua pengemudi ada foto terlihat di aplikasi Uber atau Grab.
4. Mengukur waktu penjemputan dan sampai lokasi tujuan
Informasi berapa menit lagi sampai, dan berapa lama tiba di lokasi tujuan, memberikan rasa nyaman bagi saya. Saya jadi bisa mengelola waktu lebih baik.
ADVERTISEMENT
5. Bukti pembayaran dikirimkan via email
Bukti pembayaran, histori dari transaksi, langsung dikirimkan ke kotak surat elektronik/email saya setelah menyelesaikan trip. Jika ingin reimburse bisa langsung kirim email tersebut ke bagian keuangan kantor. Grab,Uber dan Gojek telah memiliki fitur ini sehingga mudah melihat kembali histori perjalanan disertai jumlah nominal yang telah dikeluarkan.
6. Ada catatan histori perjalanan
Histori perjalanan, adalah hal yang menarik sebab trip mana saja yang pernah Anda lalui bisa Anda lihat kembali. Bahkan jika ada pengemudi yang berbuat curang seolah melakukan perjalanan tanpa menjemput Anda, tercatat, dan ini bisa menjadi bukti pelaporan kepada pihak pengelola aplikasi. Fitur ini membantu kita melihat kembali, seberapa banyak trip yang telah kita tempuh dan lokasi mana saja yang paling sering dikunjungi, dan berapa biaya yang telah dikeluarkan.
ADVERTISEMENT
7. Harga relatif lebih rendah
Harga relatif rendah, jika dibandingkan dengan jarak tempuh sama, Anda hanya bayar Rp 6.000 misalnya, sedangkan jika naik “Opang” (Ojek Pangkalan), Anda harus bayar Rp 10.000. Tawaran harga relatif lebih rendah dan promo-promo menarik dari aplikasi-aplikasi ini memanjakan para penggunanya.
Dari manfaat-manfaat yang tersebut di atas, tidak terlepas juga ada risiko yang perlu Anda ketahui. Apa saja risiko jika Anda menggunakan aplikasi transportasi online?
Aplikasi Uber di ponsel iPhone. (Foto: FreeStock via Pexels)
zoom-in-whitePerbesar
Aplikasi Uber di ponsel iPhone. (Foto: FreeStock via Pexels)
5 Risiko
1. Pengemudi Uber, Grab, Gojek, tidak selalu profesional
Pengemudi profesional saya maksud sebagai orang yang memang hidup sehari-harinya dari mengemudi. Anda bisa mengharapkan pelayanan prima dari seorang pengemudi profesional, misalnya berpakaian seragam atau rapi, cara mengemudi yang aman dan nyaman, mobil wangi, menjaga aroma tubuh tetap segar, saat membawa penumpang. Sedangkan, siapa saja bisa jadi supir Uber, Grab, Gojek. Anda juga bisa kalau Anda mau. Meski ada proses seleksi dan ada aturan dari masing-masing perusahaan aplikasi transportasi online, tetapi ingatlah, siapa saja bisa mendaftarkan kendaraan mereka dan masuk ke dalam sistem aplikasi ini. Nah dengan demikian, pelayanan bisa menjadi sangat bervariasi, tergantung masing-masing orang. Jika Anda mengharapkan supir Uber, Gojek, Grab, berlaku dan bersikap profesional, kemungkinan (tidak selalu) Anda bisa kecewa. Bagi perusahaan aplikasi transportasi online ini, supir mereka bukanlah karyawan, melainkan sebagai partner, mitra dari aplikasi tersebut. Saya beberapa kali alami, pengemudi masih sangat awam membawa kendaraan, terasa bedanya antara yang sudah sering “nyetir” dan jarang menyetir mobil, seperti orang baru belajar.
ADVERTISEMENT
2. Motivasi dan tujuan bergabung di aplikasi transportasi online
Pengemudi Uber, Gojek dan Grab memiliki motivasi dan tujuan berbeda-beda. Bahkan bukan menjadi rahasia lagi, bahwa banyak orang yang bukan berprofesi supir, ikut-ikutan berusaha meraih rejeki melalui aplikasi ini, agar bisa cicil mobil dan motor memanfaatkan sistem yang ada. Demi mengumpulkan bayar cicilan mobil, mengejar bonus, poin tambahan, pengemudi berbuat “curang” atau mengakali. Misalnya dengan membuat order fiktif. Supir cancel, karena alasan “Ban Bocor”, “Lokasi jauh dari titik jemput” menjadi alasan yang populer. Saya pernah naik Uber Pool diminta tarif dobel dari harga yang tertera pada aplikasi hanya karena alasan saya naik berdua bersama istri. Ada juga, saya pernah menolak permintaan seorang pengemudi Uber X, yang meminta saya membuat order fiktif via aplikasi Gojek, dengan alasan supaya dia dapat 2 trip bersamaan dari 2 aplikasi berbeda. Tentu saja demi keuntungan dia.
ADVERTISEMENT
3. Pengemudi belum tentu tahu jalan
Anda sebagai penumpang, mengharapkan pengemudi sudah (pasti) tahu jalan. Nah, ini pun perlu Anda ketahui, bahwa pengemudi Uber, Grab dan Gojek, mengandalkan aplikasi mereka untuk tiba sampai tujuan. Ketika mengemudi, mereka sambil lihat Google Maps atau Waze mengikuti arah yang diperlihatkan pada smartphone mereka. Jika Anda beruntung, pengemudi Uber, Grab atau Gojek, sudah tahu akan lewat jalan apa, jika tidak, Anda yang harus mengarahkan mereka agar sampai tujuan dengan selamat. Perlu Anda ingat seperti poin saya sebelumnya, mereka bukan pengemudi profesional.
4. Kendala teknis aplikasi dan smartphone
Pesan Uber, Gojek dan Grab, bisa jadi gagal, bahkan sering saya alami aplikasi error. Order ganda, 2 ojek sekaligus jemput bisa terjadi. Selain itu, aplikasi transportasi online ini mengandalkan fitur location based pada smartphone Anda yang menguras daya baterai. Inilah resiko dari teknologi. Apapun bisa terjadi di luar kendali Anda.
ADVERTISEMENT
5. Harga bisa saja berubah
Harga bisa saja dan sangat mungkin berubah. Anda perlu perhatikan misalnya di aplikasi Uber, diterapkan sistem surge pricing, harga bisa 1,6x lipat bahkan 2x lipat dari tarif normal. Hal ini karena kelangkaan jumlah transportasi yang ada di suatu area dibandingkan jumlah penumpang di area tersebut. Biasanya saat jam sibuk seperti pulang kantor, waktu makan siang, atau hari libur besar, Lebaran misalnya, di mana kebutuhan lebih banyak pada suatu saat bersamaan. Setiap aplikasi memiliki sistem perhitungan harga yang berbeda. Ini karena tujuan dari aplikasi ini adalah mencari pengguna sebanyak mungkin, sehingga segala cara dilakukan untuk menarik penumpang dan juga pengemudi.
Demikian pendapat saya setelah menggunakan jasa aplikasi transportasi online Uber, Grab dan Gojek. Sadar dan pahami cara kerja aplikasi transportasi online. Dapatkan manfaatnya dan kenali risikonya. Semoga Anda aman, nyaman, dan selamat sampai di tujuan. Salam!
ADVERTISEMENT
Jika Anda memiliki pendapat dan pengalaman menggunakan transportasi online, silahkan share.