Konten dari Pengguna

Membaca Kartu, Membaca Diri: Mengapa Tarot Jadi Tren Spiritual Masa Kini

Aleyda Izzah Nafisah
Mahasiswi Psikologi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
18 Desember 2024 18:21 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Aleyda Izzah Nafisah tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
ilustrasi kartu tarot (sumber: https://www.pexels.com/id-id/)
zoom-in-whitePerbesar
ilustrasi kartu tarot (sumber: https://www.pexels.com/id-id/)
Tarot telah dikenal selama berabad-abad sebagai alat spiritual yang penting, digunakan untuk memahami masa lalu, menemukan masa kini, dan melihat masa depan. Lebih dari sekadar praktik prediksi sederhana, tarot menawarkan pemahaman mendalam tentang diri sendiri melalui simbol-simbol kaya makna yang melibatkan intuisi dan refleksi.Di era modern, tarot mengalami kebangkitan sebagai alat eksplorasi pribadi yang melampaui batas-batas tradisional. Banyak orang menggunakan kartu ini jelajahi emosi, pahami dinamika hubungan, atau sekadar mencari nasihat dalam menghadapi tantangan hidup. Anehnya, tarot terus menarik perhatian, baik dari mereka yang percaya pada sisi mistik maupun dari mereka yang sekadar penasaran dengan makna simbolisnya.Apa sebenarnya yang membuat tarot begitu menarik? Pada artikel kali ini, kita akan mengkaji sejarahnya, cara kerja tarot, dan mengapa kartu-kartu tersebut masih relevan di dunia modern dan rasional.
ADVERTISEMENT

Sejarah Tarot

Tarot memiliki sejarah yang panjang dan menarik, berkembang dari permainan kartu Renaisans Italia hingga alat ramalan yang populer saat ini. Pada abad ke-15, Duke Filippo Maria Visconti diyakini sebagai orang yang mempopulerkan penggunaan tarot sebagai permainan di kalangan hukum. Namun, di Prancis abad ke-18, tarot dikaitkan dengan ilmu gaib, dipengaruhi oleh tren budaya seperti Egyptomania dan Hermetisisme. Saat ini, tokoh seperti Éliphas Lévi memperkenalkan penggunaannya tarot sebagai simbol esoteris yang mencakup astrologi dan kabbalah
Menurut Kabir Mehta dalam Indian Journal of Astrology and Occult, menjelaskan bahwa Tarot dikembangkan di bawah pengaruh Ordo Hermetik Fajar Emas pada abad ke-19. Arthur Edward Waite dan Pamela Colman Smith merancang Rider-Waite Tarot Deck, yang merupakan salah satu tarot terpopuler saat ini. Perkembangan modern juga telah mengubah tarot dari alat ramalan menjadi alat introspeksi dan transformasi pribadi dalam konteks psikologi Jung, dengan penekanan pada simbolisme arketipe untuk pemahaman diri.
ADVERTISEMENT

Cara kerja tarot: memahami simbol dan intuisi

Kartu tarot bekerja melalui kombinasi simbolisme, intuisi dan interpretasi. Setiap kartu berisi gambar dan elemen yang kaya makna, mewakili arketipe kehidupan yang terkait dengan pengalaman manusia. Proses membaca tarot melibatkan interpretasi simbol-simbol tersebut dalam konteks pertanyaan atau situasi.
Menurut Alejandro Jodorowsky dalam buku The Way of Tarot, Tarot menciptakan dialog intuitif antara kartu, pembaca dan orang yang mengajukan pertanyaan, yang mengarah pada informasi yang tidak mereka ketahui sebelumnya.
Melalui kombinasi simbol yang kaya, intuisi pembaca, dan interaksi pribadi, tarot menjadi alat introspeksi yang membantu individu menemukan perspektif baru terhadap tantangan hidup mereka. Ini adalah seni membaca makna tersembunyi, membimbing tanpa menjadi absolut.

Mengapa Tarot Masih Relevan di Dunia Modern yang Rasional?

Di era modern yang didominasi logika dan sains, kartu tarot masih menarik perhatian banyak orang. Tarot tidak hanya dianggap sebagai alat ramalan, tetapi juga sebagai alat introspeksi mendalam. Pentingnya tarot di dunia saat ini terletak pada kemampuannya memberikan perspektif baru terhadap masalah, hubungan, dan tantangan hidup.
ADVERTISEMENT
Menurut Mary K. Greer dalam bukunya Tarot for Your Self, menurutnya Tarot mengajak pengguna untuk berpartisipasi aktif dalam pencarian makna hidup dengan menghubungkan simbol kartu dengan situasi pribadi. Hal ini menunjukkan bahwa tarot lebih berfungsi sebagai alat pemahaman diri dibandingkan sekadar meramal masa depan.
Tarot bukan hanya alat ramalan, tetapi juga alat refleksi diri yang membantu mengungkap emosi dan pola pikir yang tersembunyi. Menurut teori Jung, simbol tarot terhubung dengan arketipe bawah sadar, memfasilitasi introspeksi dan kesadaran. Dalam konteks modern, tarot tetap penting sebagai alat pemahaman diri, menghubungkan logika, emosi, dan kebutuhan spiritual manusia. Lebih dari sekedar tren, tarot adalah ruang untuk menemukan makna hidup yang lebih dalam.