Konten dari Pengguna

Peluang & Tantangan Bisnis pada Sektor Industri Kreatif

Salman Alfarist
Lahir di Bogor, 20 Maret 2001, Mahasiswa Manajemen Bisnis Digital, Sekolah Tinggi Ekonomi Islam SEBI (STEI SEBI) Depok, Jawa Barat. saya juga berprofesi sebagai seorang Content Creator dan Influencer Muslim.
11 Agustus 2024 10:38 WIB
·
waktu baca 5 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Salman Alfarist tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Profesi Content Creator, (https://pixabay.com/id/photos/studio-film-chomakey-studio-5366454/)
zoom-in-whitePerbesar
Profesi Content Creator, (https://pixabay.com/id/photos/studio-film-chomakey-studio-5366454/)
ADVERTISEMENT
Di zaman modern saat ini, bisnis pada sektor Industri kreatif memiliki banyak potensi dan peluang yang cukup menjanjikan. Bagaimana tidak? Bisnis pada sektor ini tidak memerlukan gelar sarjana seperti umumnya masyarakat saat mencari pekerjaan, anda hanya lulusan smp/smk ataupun sd bisa langsung terjun pada sektor ini. Yang anda dibutuhkan ialah keterampilan dan kreativitas yang ada di dalam diri anda.
ADVERTISEMENT
Sektor ini juga bisa menghasilkan penghasilan tambahan yang cukup besar jika di tekuni dengan konsisten. Sejalan dengan laju perubahan zaman dan modernisasi yang diiringi dengan meningkatnya kemampuan dan kecanggihan teknologi menjadikan kehidupan sosial kemasyarakatan mengalami perubahan baik menyangkut gaya hidup masyarakat dan kebutuhan sekunder atau non marerial.
Situasi ini membawa perubahan pula pada gaya hidup dan prilaku masyarakat yang menjadikan sektor ini telah banyak diminati oleh masyarakat khususnya kalangan Millenial dan GenZ.
Berdasarkan data dari Kemenparekraf, Industri kreatif di Indonesia saat ini tengah menjadi sorotan karena menyumbang nilai yang signifikan terhadap perekonomian di Indonesia. kontribusi ekonomi kreatif terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia tahun 2018 sebesar 7,16%. Bahkan, berdasarkan data Focus Economy Outlook 2020 yang dikutip dari ekbis.sindonews.com, ekonomi kreatif mampu menyumbang sebesar Rp1.100 triliun terhadap PDB Indonesia sepanjang tahun 2020.
ADVERTISEMENT
Industri kreatif menjadi pembeda dari banyaknya produk sejenis yang terdapat di dunia bisnis. karena produk yang hasilkan dari industri kreatif merupakan hasil dari kreatifitas yang melahirkan keunikan, serta inovasi produk, yang mana bisa menjadi daya Tarik berbeda bagi siapapun yang melihatnya.
Tumbuhnya inovasi dan kreatifitas yang banyak tercipta dari industri ini,menjadikan industri ini sangat berpeluang untuk berkembang dan menghasilkan keuntungan tambahan, bisa menjadi sumber penghasilan tambahan dan juga tetap.
Para pelaku umkm dan seluruh masyarakat Indonesia harus segera melek akan peluang besar ini. Industri kreatif sector bisnis yang terus berkembang dan menawarkan banyak peluang bagi para pelaku bisnis. Industri ini mencakup berbagai bidang seperti seni, desain, mode, musik, film, dan teknologi kreatif. Indonesia, dengan kekayaan budaya dan kreatifitas yang melimpah, memiliki potensi besar untuk mengembangkan industri kreatif. Namun, di balik peluang yang ada, terdapat juga sejumlah tantangan yang perlu dihadapi.
ADVERTISEMENT
PELUANG
1. Memiliki Potensi Pasar yang Luas Seiring dengan perkembangan zaman yang serba modern, kinit ren digitalisasi semakin berkembang pesar akibat tingginya minat dan ketertarikan masyarakat untuk menggunakan sector ini, entah itu hanya sebagai penikmat ataupun praktisi (pelaku) nya sendiri. Sehingga dari itu maka potensi pasar yang didapatkan dari sektor ini bisa menyebar hingga ke mancanegara.
2. Sumber Penghasilan Tetap Tanpa Harus Cari Kerja/Solusi bagi yang Sulit dapat Pekerjaan Di saat kondisi lapangan pekerjaan yang sulit di Indonesia yang diakibatkan carut marutnya system recruitment pekerjaan dari para perusahaan dan juga ketidak seriusan pemerintah dalam menangani pengangguran yang semakin tahun semakin meningkat ini. Maka solusinya adalah dengan mencoba beralih ke dunia industry kreatif. Saat ini sudah banyak para pelaku bisnis di sector industri kreatif menekuni pekerjaan atau bisnisnya di dalam rumahnya sendiri, Ilmu yang harus dimiliki Ketika anda menekuni sector ini bisa dengan belajar otodidak melalu beberapa platform seperti youtube, Instagram dan tiktok yang memberikan langkah langkah, trip & trik untuk memulai bisnis sesuai dengan bidangnya.
ADVERTISEMENT
3. Inovasi dan Kreativitas
Kreativitas Tanpa Batas: Industri kreatif tidak terbatas oleh pola atau standar yang kaku, sehingga memungkinkan pelaku bisnis untuk terus berinovasi dan menciptakan produk atau layanan yang unik dan berbeda.
4. Investasi Jangka Panjang / Bisnis yang Visioner (tidak musiman) Melihat perkembangan digitalisasi yang tentu saja akan semakin maju seiring berjalan waktu, membuat potensi bisnis pada sector ini sangat berpeluang bagus untuk kedepannya. Bisa juga sebagai investasi kita kedepan dalam membangun personal branding bisnis.
TANTANGAN
1. Perlindungan Hak Kekayaan Intelektual
Dalam salah satu bidang pada sector industry kreatif yang sampai saat ini belum memiliki hak jera ialah content creator. Dimana banyak sekali pelanggaran hak cipta yang dilakukan oleh creator lain. Masalah pelanggaran hak cipta dan piranti menjadi tantangan serius bagi industri kreatif, mengancam kreativitas dan investasi dalam produksi konten kreatif.
ADVERTISEMENT
2. Perubahan Tren Konsumen
Dengan banyaknya kompetitor yang menggeluti bidang yang sama, maka tentu menjadi tantangan besar bagi para pelaku industry kreatif. Perubahan cepat dalam preferensi dan perilaku konsumen menuntut industri kreatif untuk terus beradaptasi dan berinovasi agar tetap relevan dan kompetitif.
3. Penolakan / Non apresiasi dari masyarakat Lokal
Kurangnya pemerataan akses internet dan edukasi serta pelatihan ke seluruh masyarakat di penjuru negeri membuat masih banyak dari masyarakat kita yang tidak memahami sector ini dan memilih bertahan dengan cara berjualan yang tidakn relevan lagi dengan kondisi zaman saat ini. Akhirnya mereka mengaggap rendah dan merasa bahwa para pelaku industry kreatif merusak rezeki mereka. Contoh yang kemarin terjadi adalah para pedagang di pasar tanah abang menolak dan melakukan aksi demonstrasi menuntut penghapusan Tiktok Shop dikarenakan membuat lapak dangan mereka menjadi sepi pembeli. mindset yang seperti ini adalah tantangan besar bagi pemerintah untuk perkembangan industry kreatif nasional.
ADVERTISEMENT
4. Perkembangan Teknologi dan Digitalisasi
Sektor permainan interaktif, periklanan, percetakan, film, video dan radio sangat rentan terhadap perubahan teknologi. Investasi teknologi dalam sub sektor tersebut relatif tinggi, seperti ketika muncul perubahan teknologi dengan teknologi yang lebih canggih seperti penggunaan software ERP yang lebih canggih untuk kemajuan perusahaan. Tantangan inilah menjadikan pengusaha harus mengupayakan untuk lebih berpengetahuan teknologi lebih maju, agar dapat terus menjadi yang terdepan.
5. Bersaing dengan orang luar negeri
Karena potensi pasar pada sector ini mampu ke mancanegara, maka tentu para pelaku industry kreatif memiliki tantangan hebat untuk bersaing dengan orang luar negeri. Dimana menurut data orang asing memiliki tingkat kecerdasan (IQ) yang jauh di atas masyarakat Indonesia, tentu daya fikir tentang kreativitas dan inovasi mereka jauh lebih maju. Dengan demikian, Industri kreatif di Indonesia memiliki peluang besar untuk berkembang dan berkontribusi signifikan terhadap perekonomian nasional. Potensi pasar yang luas, dukungan pemerintah, serta peluang inovasi dan kolaborasi menjadi faktor pendorong utama.
ADVERTISEMENT
Namun, tantangan seperti keterbatasan akses pembiayaan, perlindungan hak kekayaan intelektual, kompetisi global, dan keterbatasan SDM yang kompeten perlu diatasi agar industri ini dapat berkembang secara optimal. Dengan strategi yang tepat dan sinergi antara pemerintah, pelaku bisnis, dan masyarakat, industri kreatif Indonesia dapat menjadi kekuatan ekonomi baru yang berdaya saing tinggi di kancah global.
Salman Alfarist, Content Creator & Mahasiswa Manajemen Bisnis STEI SEBI