Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
Konten dari Pengguna
5 Kuliner Vientiane, Laos, yang Harus Dicoba
16 Maret 2021 19:27 WIB
Tulisan dari Alfan Amiruddin tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Laos adalah negara yang unik. Dia adalah satu-satunya negara tanpa pantai di Asia Tenggara yang lokasinya tepat berada di antara Thailand, Vietnam, Myanmar, Kamboja, dan Tiongkok.
ADVERTISEMENT
lokasi tersebut menyebabkan budaya kuliner Laos terpengaruh oleh beberapa negara yang menjadi tetangganya yaitu Vietnam dan Thailand. Tidak hanya negara yang ada di sekitarnya, kuliner Laos juga mendapat pengaruh dari Prancis sebagai negara yang pernah menjajah Laos.
Yuk kita intip 5 makanan khas Laos yang berada di Vientiane yang menjadi melting pot dari kawasan sekitar indochina.
Khao Piak adalah mi dengan bahan dasar tepung beras dan tapioka yang dibuat umumnya secara hand made. Secara bahasa Laos, arti dari makanan ini adalah Khao (nasi) dan Piak (basah) karena dahulu menggunakan nasi dan bukan mi.
Kuah dari Khao Piak berasal dari kaldu ayam. Cara memasaknya adalah Khao Piak direbus bersamaan dengan ayam untuk menghasilkan kaldu yang gurih dan bercampur dengan pati dari mi.
ADVERTISEMENT
Makanan yang bisa dijumpai di setiap bagian Vientiane ini biasa dikonsumsi untuk sarapan, cocok untuk yang suka sarapan berat di pagi hari. Untuk topping makanan ini biasa menggunakan ikan, daging sapi, atau daging ayam.
Pho adalah makanan yang sangat identik dengan Vietnam yang menjadi tetangga Laos. Uniknya, orang Laos mengeklaim bahwa sebenarnya Pho itu berasal dari Laos. Mi yang digunakan untuk Pho umumnya berbahan dasar tepung beras yang berbentuk kecil, kita biasa mengenalnya sebagai bihun.
Berbeda dengan Khao Piak, kuah yang digunakan umumnya menggunakan kaldu hasil rebusan sumsum sapi. Di beberapa tempat, seperti restoran Pho Zap, kaldu yang digunakan adalah kaldu babi.
Terdapat satu restoran di mana pembeli bisa mendapatkan sumsum sapi dan juga tetelan sapi yang gurih yaitu di Pho Dung yang berada di ASEAN street yang tidak jauh dari KBRI Vientiane. Sama dengan Khao Piak umumnya Pho dikonsumsi untuk sarapan. Pho Dung sendiri cukup terkenal di Vientiane sehingga kadang sudah habis sebelum makan siang.
ADVERTISEMENT
Sebagai negara yang bertetangga dengan Thailand, Tom Yum bisa ditemukan di hampir semua restoran di Vientiane. Secara arti literal bebas Tom berarti rebusan, dan Yum berarti campur mencampur.
Tom Yum memiliki banyak varian untuk campurannya, seperti menggunakan udang (goong), menggunakan ikan (pa), daging ayam (khai) atau campuran seafood (tale). Sama dengan varian yang di Thailand, Tom Yum di sini sama pedasnya. Terdapat banyak varian kuah Tom Yum termasuk yang kuahnya berwarna bening, tidak merah menyala.
Umumnya makanan ini disajikan untuk makan siang atau makan malam.
Secara makna literal makanan ini berarti Tod (goreng) dan Inkhai (dengkul ayam). Iya, betul, ini adalah dengkul ayam yang digoreng dengan campuran terigu, kacang wijen, dan daun jeruk. Rasanya empuk dan gurih.
ADVERTISEMENT
berbeda dengan makanan-makanan di atas, Tod Inkhai adalah kuliner yang wajib ada sebagai appetizer atau ketika sedang nongkrong tanpa ingin makan berat.
Santapan ini biasanya enak dimakan sore atau malam ketika sedang hang out ditemani dengan soda atau bir.
Sebagai bekas negara jajahan Prancis, roti menjadi salah satu kuliner yang banyak ditemui di pasar besar seperti di Morning Market atau bahkan di pinggir jalan. Salah satu yang menarik perhatian adalah Roti baguette ala Prancis yang dijual bahkan oleh pedagang di pinggir jalan. Menariknya, baguette sering dipakai sebagai oleh-oleh dari para komuter yang akan pulang ke daerah satelit sekitar Vientiane.
Sebagai tambahan, terdapat sebuah restaurant yang terkenal dengan croissant jamur legendaris, yaitu Cafe Vanille yang berada di Rue Nekeokoummane. Croissant dengan topping potongan zaitun dan keju ini biasanya sudah ludes sebelum makan siang. Makanan ini cocok sekali disantap ditemani dengan capuccino sebagai teman sarapan.
ADVERTISEMENT
Bonus: minuman khas Laos
Membicarakan makanan dan nongkrong-nongkrong di pinggir sungai Mekong, kurang lengkap sebenarnya tanpa bir atau kopi Laos. Beer Lao adalah bir khas Laos. Bir ini dihasilkan dari fermentasi beras dan malt.
Orang Laos rata-rata adalah peminum yang kuat. Dalam satu event nongkrong, bir yang dihabiskan bisa lebih dari dua kerat botol. Trik setempat untuk menghabiskan banyak minuman adalah mencampur bir dengan es.
Selain Bir, Laos juga terkenal lho akan kopinya. Setiap tahunnya, Laos memproduksi sekitar 20.000 ton yang terdiri dari 5.000 ton kopi arabica dan 15.000 ton kopi robusta. Hampir semua kopi di Laos ditanam di dataran tinggi Bolaven. Sementara itu, Sinouk adalah satu brand yang sangat terkenal di Laos yang cafe bisa ditemukan di banyak tempat di Vientiane.
ADVERTISEMENT
Bagaimana? sudah siap merasakan kuliner di Vientiane? Semoga saja pandemi Covid-19 segera berlalu dan kita bisa travelling lagi.