Melihat Dunia Virtual Melalui Virtual Reality

Alfan Dwi Widyawan
Mahasiswa aktif di Institut Teknologi Telkom Purwokerto
Konten dari Pengguna
13 Januari 2023 14:08 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Alfan Dwi Widyawan tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi dari Penggunaan VR (Sumber: https://www.pexels.com/photo/boy-wearing-gray-hoodie-and-vr-headset-4144528/)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi dari Penggunaan VR (Sumber: https://www.pexels.com/photo/boy-wearing-gray-hoodie-and-vr-headset-4144528/)
ADVERTISEMENT
Sobat kumparan, seberapa jauh anda mengetahui tentang Virtual Reality? era zaman sekarang teknologi semakin maju, kecanggihan ini membuat perangkat elektronik saat ini dapat dikendalikan secara pintar. Sebab, sebagian besar kalangan remaja bahkan sampai dewasa sekarang sudah memanfaatkan teknologi interaksi visual ini.
ADVERTISEMENT

Apa itu Virtual Reality?

Virtual Reality adalah suatu teknologi yang membuat pengguna dapat berinteraksi dengan visual atau gambar dari hasil simulasi komputer berupa suasana tiga dimensi. Untuk dapat merasakan teknologi ini dibutuhkan perangkat pendukung berupa VR box, perangkat VR standar berbentuk kotak yang menggunakan Smartphone sebagai sumber gambar.
Pada awalnya teknologi ini seperti Peta Bioskop Aspen, yang diciptakan oleh MIT pada tahun 1977. Programnya adalah suatu simulasi kasar tentang kota Aspen di Colorado, di mana para pemakai bisa mengembara dalam salah satu dari tiga gaya yaitu musim panas, musim dingin, dan poligon.
Pada awal tahun 1800, Mulai muncul ide untuk membuat sebuah alternatif realitas seiring dengan mulai munculnya praktik fotografi. Kedua tahun 1838, Pada proses pengembangannya, ditemukan Stereoskop pertama yang menggunakan dua cermin kembar untuk memproyeksikan sebuah gambar.
ADVERTISEMENT
Tahun 1839 , Stereoskop tersebut dikembangkan menjadi View-Master dan kemudian dipatenkan satu abad kemudian pada tahun 1939. Keempat tahun 1956 , Selanjutnya Morton Heilig membuat simulasi Sensorama yang dapat membuat penggunanya merasakan suasana lingkungan perkotaan bagaikan dengan menaiki sepeda motor.
Melalui perusahaan VPL Riset yang didirikannya pada tahun 1985, Jaron Lanier berhasil membangun dan mengembangkan sistem “kacamata hitam dan sarung tangan” yang terkenal pada masa itu. Jauh sebelum itu, sebenarnya Virtual Reality sudah dikembangkan cukup lama.
Tahun 1960, Morton Heilig kemudian mematenkan peralatan yang dinamakan dengan Telesphere Mask. Banyak investor yang kemudian tertarik bekerja sama. Kelima tahun 1980 Istilah Virtual Reality mulai diperkenalkan Jaron Lanier, termasuk google (kaca mata) dan sarung tangan yang dibutuhkan seseorang untuk merasakan pengalaman VR.
ADVERTISEMENT
Cara kerja Virtual Reality adalah dengan memanipulasi otak manusia sehingga seolah-olah merasakan berbagai hal yang virtual terasa seperti hal yang nyata. Tak heran jika alat ini seringkali digunakan untuk mendapatkan pengalaman imajinatif, misalnya bertemu orang yang telah meninggal, bertemu idola, atau pergi ke luar angkasa.
Virtual Reality bekerja dengan cara pengguna melihat suatu dunia semu yang sebenarnya merupakan gambar-gambar dinamis hasil dari simulasi komputer. Kemudian melalui alat berbentuk seperti kacamata Virtual Reality ini seorang pengguna dapat berinteraksi dengan dunia semu dan mendapatkan umpan balik yang seolah-olah nyata, baik secara fisik maupun fiksi.
Dengan kata lain, Virtual Reality merupakan proses penghapusan dunia nyata di sekeliling manusia, kemudian membuat si pengguna merasa tergiring masuk ke dunia virtual yang sama sekali tak bersentuhan dengan dunia nyata.
ADVERTISEMENT
Segudang keuntungan saat kita menggunakan Virtual Reality, contohnya pekerjaan yang susah di jadikan mudah dengan menggunakan berbagai aspek komputer misalnya seperti merancang sesuatu bangunan seperti rancangan denah rumah, gedung dan hotel.
Saat kita ingin melakukan pelatihan yang rumit untuk dilakukan seperti yang dilakukan oleh pendidikan Masinis latihan seperti ini bisa kita lakukan dengan menggunakan stimulator.
Kini, orang-orang tidak perlu menjadwalkan tempat rapat karena di mana pun mereka berada, mereka dapat saling bertemu muka dengan muka melalui Virtual Reality. Mereka hanya butuh mencocokkan jadwal pertemuan saja dan jarak tak lagi menjadi penghalang dari sebuah rapat penting.
Setelah kita mengetahui banyaknya kelebihan yang ada pada Virtual Reality, sayangnya masih ada kekurangan yang harus dihadapi oleh pengguna. Adapun kekurangan dari VR adalah meningkatnya pengangguran karena lebih sedikit orang yang diperlukan untuk merancang berbagai jenis proyek.
ADVERTISEMENT
Beberapa orang cenderung lebih suka berinteraksi dengan dunia buatan dibandingkan dunia nyata. Belum lagi pembuatan VR yang cenderung mahal dan berbagai kekurangan lainnya yang sebaiknya dipertimbangkan sebelum digunakan.
Bahkan VR bisa menyebabkan seseorang menjadi anti-sosial atau depresi jika mereka merasa terjebak di dunia virtual. Apalagi, jika seseorang merasa lebih senang di dunia virtual karena tidak bisa mendapatkan sesuatu yang mereka inginkan di dunia nyata.
Opini saya, penggunaan Virtual Reality sangat membantu dalam melakukan pekerjaan di bidang digital terutama pada kalangan zaman sekarang, adanya teknologi ini pekerjaan seperti perancangan bangunan, wilayah, dan sebagainya, dapat dilakukan dengan mudah.
(Alfan Dwi Widyawan, mahasiswa S1 Teknik Telekomunikasi IT Telkom Purwokerto).