Konten dari Pengguna

Ammonia Hijau: Inovasi Energi Bersih untuk Mendukung SDGs 7, 12, dan 13

Alfananda Ardiansyah
TEKNIK ELEKTRO UNIVERSITAS AIRLANGGA
9 Desember 2024 14:39 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Alfananda Ardiansyah tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Ammonia hijau adalah teknologi baru yang memanfaatkan energi terbarukan untuk memproduksi ammonia dengan emisi karbon yang sangat rendah. Proses ini menggantikan metode Haber-Bosch tradisional yang memerlukan energi besar dan menghasilkan banyak emisi karbon. Dalam proses ammonia hijau, hidrogen dihasilkan melalui elektrolisis air menggunakan listrik dari tenaga angin atau matahari. Hidrogen hijau ini kemudian direaksikan dengan nitrogen dari udara dalam kondisi tekanan dan suhu rendah menggunakan katalis yang dirancang khusus.
ADVERTISEMENT
Proses ini terdiri dari tiga tahap utama yang saling berkaitan. Tahap pertama adalah elektrolisis air, yang memisahkan molekul air menjadi hidrogen dan oksigen menggunakan energi listrik terbarukan. Tahap kedua melibatkan aktivasi nitrogen, di mana molekul nitrogen (N₂) dari udara dipecah menggunakan katalis berbasis logam transisi seperti molibdenum. Tahap ketiga adalah reaksi antara nitrogen aktif dan hidrogen hijau, menghasilkan ammonia (NH₃) dalam kondisi yang jauh lebih hemat energi dibandingkan metode tradisional.
Ilustrasi Senyawa. Sumber : Pixabay
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Senyawa. Sumber : Pixabay
Inovasi dalam teknologi ammonia hijau tidak hanya mencakup efisiensi energi, tetapi juga pengembangan katalis yang lebih efektif. Katalis ini memungkinkan reaksi terjadi pada kondisi suhu dan tekanan yang lebih rendah, mengurangi konsumsi energi secara keseluruhan. Selain itu, teknologi ini memungkinkan integrasi dengan sumber energi terbarukan seperti tenaga surya dan angin, menjadikannya solusi yang ideal untuk mendukung transisi energi global.
ADVERTISEMENT
Dampak ammonia hijau sangat luas, mencakup sektor energi, pertanian, dan lingkungan. Dalam sektor energi, ammonia dapat digunakan sebagai bahan bakar bebas karbon dengan kepadatan energi tinggi. Di sektor pertanian, ammonia hijau dapat menyediakan pupuk berkelanjutan yang mendukung ketahanan pangan global. Teknologi ini juga berkontribusi pada pengurangan emisi gas rumah kaca, mendukung pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) seperti SDG 7 (energi bersih), SDG 12 (produksi bertanggung jawab), dan SDG 13 (aksi iklim).
Daftar Pustaka
Torrente-Murciano, L., & Smith, C. (2020). Innovations in green ammonia production. Energy & Environmental Science.
Nature Editorial. (2023). Ammonia as a carbon-free fuel and fertilizer. Nature Synthesis【15】.