Pusat Antariksa NASA: Mewujudkan Mimpi Manusia Menyentuh Angkasa

Alfani
Diplomat di Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia
Konten dari Pengguna
12 November 2022 8:39 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Alfani tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
"Houston," ucap Armstrong. “Tranquility Base di sini. Sang Elang telah mendarat."
ADVERTISEMENT
Ucapan tersebut disampaikan oleh Neil Amstrong segera setelah Modul Bulan Apollo 11 menyentuh permukaan bulan pada 20 Juli 1969.
Di Bumi, lebih dari setengah miliar orang menyaksikan pendaratan di bulan secara real-time. Mendaratnya Apollo 11 di bulan adalah keberhasilan monumental umat manusia dalam upaya mewujudkan mimpinya untuk menyentuh angkasa.
Neil Armstrong menjadi manusia pertama yang menjejakkan kakinya di bulan, 20 Juli 1969. Foto: NASA
Bagi warga Kota Houston, keberhasilan misi Apollo 11 memiliki arti yang sangat spesial.
Ketika mendengar kata “NASA” (Badan Penerbangan dan Antariksa Nasional Amerika Serikat), banyak orang umumnya membayangkan satu markas besar yang mengendalikan semua program antariksa Amerika Serikat.
Tapi tahukah Anda bahwa NASA sebenarnya memiliki 18 pusat antariksa di berbagai kota?
Salah satu Pusat Antariksa yang terpenting terletak di Kota Houston, di Negara Bagian Texas. Tidak ada kota di dunia yang begitu terlibat dan berjasa dalam berbagai misi antariksa seperti Kota Houston.
ADVERTISEMENT
Pusat antariksa di Houston ini disebut Johnson Space Center.
Lyndon B. Johnson Space Center di Kota Houston, Texas. Salah satu dari 18 Pusat Antariksa milik NASA. Foto: NASA.
Sejak dibuka pada tahun 1963, Johnson Space Center (sebelumnya bernama Manned Spaceflight Center) telah menjadi pusat operasi NASA tidak hanya selama misi-misi antariksa sedang dijalankan, tetapi juga dalam pengembangan teknologi dan program pelatihan astronot.
Berita bagusnya, Pusat Antariksa tersebut, memiliki museum yang dapat dikunjungi oleh masyarakat umum di mana pengunjung dapat mempelajari sejarah program luar angkasa Amerika Serikat.
Pengunjung dapat melihat kapsul-kapsul ruang angkasa Merkurius, Gemini, dan Apollo 17 yang terkenal, yang benar-benar pernah digunakan dalam misi-misi antariksa AS.
Kapsul Faith 7. Salah satu kapsul antariksa yang digunakan NASA pada Proyek Mercury yang berlangsung pada tahun 1958 - 1963. Foto: Dok. Pribadi.
Modul Komando Misi Apollo 17. Foto: Dok. Pribadi
Pengunjung juga dapat melihat Skylab, tempat para astronot berlatih sebelum memulai misi mereka. Selain itu, pengunjung juga dapat dan melihat dan menyentuh bebatuan bulan asli.
ADVERTISEMENT
Pengunjung juga dapat melihat berbagai jenis roket yang pernah digunakan oleh NASA dalam misi-misinya.
Roket Saturn V, roket paling kuat yang pernah dibuat. Roket Saturn V diluncurkan 13 kali dari tahun 1967 hingga 1973, membawa 27 astronot Apollo ke luar angkasa. Sembilan dari misi yang diluncurkannya melakukan perjalanan ke bulan, dan enam di antaranya mendarat di bulan. Foto: Dok. Pribadi
Seorang pengunjung berfoto di depan Pesawat Boeing 747 milik NASA yang digunakan untuk mengangkut pesawat ulang-alik selama 42 tahun. Foto: Dok. Pribadi.
Kata-kata ikonik Neil Armstrong saat melangkah keluar dari kapsul dan menjejakkan kakinya di bulan masih bergema hingga hari ini: "Satu langkah kecil bagi manusia, satu lompatan besar bagi umat manusia."
Sungguh, langkah-langkah Armstrong di bulan saat itu sangat bersejarah, menandakan pencapaian ilmu pengetahuan dan teknologi manusia. Namun, bagian paling luar biasa dari sejarah pendaratan di bulan adalah banyaknya sosok tersembunyi yang berkontribusi pada proyek monumental ini.
Taman Roket Johnson Space Center. Foto: Dok. Pribadi
Sementara fokus sejarah begitu sering ditujukan hanya kepada para astronot yang menjalankan misi di luar angkasa, mereka yang bekerja di ruang kontrol mulai dari para insinyur, pemrogram, teknisi, dokter, dan berbagai profesi lainnya, ikut berkontribusi terhadap keberhasilan misi ini.
ADVERTISEMENT
Keberhasilan misi Apollo 11 adalah dedikasi karya orang-orang yang menunjukkan bahwa setiap tindakan, tidak peduli seberapa kecil, dapat berkontribusi untuk mencapai tujuan yang besar, termasuk mendaratkan manusia di bulan, dari Ruang Kontrol Antariksa di Kota Houston.
Diorama misi astronot Amerika Serikat di bulan yang dipamerkan di Houston Space Center. Foto: Dok. Pribadi