White Space atau Spasi dalam Tulisan, Kenapa Itu Penting?

Hafizh Alfarisi
Sastra Inggris UIN Syarif Hidayatullah Jakarta - Ada di Medium @alfarhafiz
Konten dari Pengguna
23 Maret 2022 11:08 WIB
·
waktu baca 5 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Hafizh Alfarisi tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi anak belajar menulis. Foto: Shutter Stock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi anak belajar menulis. Foto: Shutter Stock
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
White space atau negative space adalah ruang kosong di antara tulisan atau desain. Meskipun konsep ini lebih sering digunakan dalam bidang desain, fungsinya sendiri tidak kalah besar dalam hal kepenulisan.
ADVERTISEMENT
Di dalam teks utuh, white space bisa bermacam-macam bentuknya. Di antaranya adalah spasi per kata dan per tanda baca serta rentang antara tepi halaman dengan teks. Ruang kosong ini diaplikasikan pula sebagai pemisah antarparagraf dan inilah bagian yang sangat penting.
Sayangnya, masih banyak situs besar–dari produk digital hingga platform berita–yang kadang tidak luput mengindahkan hal ini.
Walau begitu, hal ini mesti dihindari sebisa mungkin karena pengunjung situs akan malas membaca teks yang padat dan tanpa adanya pemisah paragraf dari awal sampai akhir. Pada akhirnya, mereka malah mencari tulisan alternatif di situs lain.

Alasan White Space dalam Tulisan Itu Penting

Membaca sama halnya dengan berenang. Jika tidak ada spasi, tulisan padat informasi yang terus dibaca akan menyesakkan kepala, seperti halnya air yang memenuhi hidung dan membuat sulit bernapas. Manfaat spasi khususnya begitu terasa pada format artikel atau blog yang dibaca melalui layar kecil ponsel.
ADVERTISEMENT
White space dapat memberi jeda sehingga kamu bisa memproses sejenak apa yang didapat dari satu paragraf utuh. Dalam jeda spasi ini pula, otakmu mengolah redaksi kalimat teks menjadi redaksi versimu sendiri yang lebih mudah dipahami.
Bagian-bagian kosong di sekeliling teks memberi ruang agar mata bisa “bernapas” sejenak. Sebaliknya, pembaca akan merasa cepat letih ketika melihat teks yang rapat dengan tepi halaman atau saat jarak antara barisnya begitu berdekatan.
Entah itu buku atau situs, halaman dengan proporsi ruang kosong dan isi teks yang pas akan membuatnya terlihat elegan dan rapi.
Bila ukuran salah satu elemen lebih dominan dari yang lain, tampilan halaman justru menjadi terlihat norak dan mungkin tergerus kredibilitasnya. Elemen yang dimaksud di sini bisa pula berupa gambar, video, hingga iklan.
ADVERTISEMENT
Foto: dokumentasi pribadi
Coba bayangkan satu artikel utuh yang dipenuhi teks, tetapi tidak ada jarak satu spasi di antara paragraf. Begitu melepas pandangan sebentar, kamu tentunya akan langsung kesulitan menemukan kembali bagian yang terakhir dibaca.
Bagian kosong antara paragraf ini akan memudahkan pembaca melacak progres membaca mereka lewat urutan paragraf, alih-alih mencari baris keberapa dari keseluruhan tulisan yang berdempetan.
Paragraf yang baik semestinya terdiri dari kalimat yang saling berkaitan. Seperti yang diajarkan dalam mata kuliah Bahasa Indonesia, sebuah paragraf harus terdiri dari satu kalimat utama dan beberapa kalimat pendukung. Karenanya, tempo pembaca akan terhambat begitu menjumpai kalimat yang membuka topik baru, tetapi masih menyambung dengan kalimat sebelumnya.
ADVERTISEMENT
Ruang kosong antara paragraf pun berfungsi memberi tanda bagi pembaca jika ada peralihan antara topik atau fokus pembahasan yang berbeda.
Andaikan kamu sedang menulis spesifikasi Avanza dan ingin membandingkannya dengan jenis Avanza lain. Rincikanlah dahulu spesifikasinya, lalu tulis perbandingan jenisnya di paragraf baru.
Pembaca akan sangat terbantu dengan transisi ini karena mereka suka mencari inti sari seluruh tulisan dengan membaca cepat (skimming) bagian awal atau akhir paragraf, bagian mana pun itu yang dekat dengan white space.
Terkadang white space dapat dimanfaatkan untuk menekankan pentingnya sebuah pernyataan dengan lebih efektif. Cara penegas ini diimplementasikan lewat satu kalimat yang berdiri sendiri.
Ann Handley, dalam bukunya Everybody Writes, mencontohkan penerapan fungsi ruang kosong ini (petunjuk: kalimat yang ditulis miring).
ADVERTISEMENT

Cara Menerapkan White Space dalam Tulisan

Pengaplikasian white space paling dasar adalah dengan mengikuti kaidah peletakan spasi yang benar, seperti yang dijelaskan Ivan Lanin dalam cuitannya di Twitter berikut.
Berbeda dengan spasi antarkata yang punya pakemnya, peletakan spasi antarbaris dan antarparagraf tergantung lagi kepada masing-masing penulis.
Biarpun demikian, cara-cara memanfaatkan ruang kosong berikut dapat kamu terapkan dalam tulisanmu.
ADVERTISEMENT
Meski bukan termasuk dalam teks, white space punya peran penting untuk memberi tampilan tulisan yang sedap dipandang sekaligus memudahkan proses membaca dan penyampaian informasi. Jadi ketika sedang menulis, pastikan kembali apakah kamu sudah meletakkan ruang kosong yang sesuai di antara kalimat dan paragraf.
White space yang terlalu sedikit memang akan melelahkan mata. Namun, pahami juga kalau terlalu banyak white space mungkin bisa membuat tulisanmu terlihat hampa dan tidak berbobot.
Referensi:
Nordquist, Richard. 2020. “Definition and Examples of Spacing in Composition”. ThoughtCo. Diakses 7 Maret 2022. https://www.thoughtco.com/spacing-composition-1691981
Freeman, S.W. 2011. “How and When to Use White Space In Writing”. Write It Sideways. Diakses 7 Maret 2022. https://writeitsideways.com/how-and-when-to-use-white-space-in-writing/
Creger, R. 2014. “6 tips for better line spacing in your typography”. 99designs. Diakses 7 Maret 2022. https://99designs.com/blog/tips/6-tips-line-spacing-typography/
ADVERTISEMENT
Larasati, A.E. 2018. “Seputar White Space yang Perlu Kamu Tahu”. IDS. Diakses 7 Maret 2022. https://idseducation.com/seputar-white-space-yang-perlu-kamu-tahu/
Handley, Ann. 2014. Everybody Writes. New Jersey: John Wiley & Sons.