Konten dari Pengguna

Ketidakpastian Energi Listrik Tantangan Cuaca Ekstrem dan Serangan Siber

Alfatah Fajar Maulana
Nama saya Alfatah Fajar Maulana, seorang mahasiswa yang saat ini menempuh pendidikan di Universitas Semarang dengan jurusan Teknik Elektro.
30 September 2024 14:25 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Alfatah Fajar Maulana tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Ketidakpastian energi listrik semakin menjadi tantangan global, terutama di tengah kondisi cuaca ekstrem yang kian sering terjadi dan meningkatnya risiko serangan siber. Energi listrik merupakan tulang punggung dari berbagai sektor kehidupan, mulai dari industri, transportasi, hingga kebutuhan rumah tangga. Namun, faktor-faktor eksternal seperti perubahan iklim dan kerentanan sistem terhadap ancaman digital menimbulkan ketidakpastian yang signifikan terhadap stabilitas pasokan listrik.
ADVERTISEMENT
Tantangan Cuaca Ekstrem
ilustrasi gambar cuaca ekstrem sumber : https://www.istockphoto.com/id/foto/menara-berburu-badai-akan-datang-gm490554790-75265491
zoom-in-whitePerbesar
ilustrasi gambar cuaca ekstrem sumber : https://www.istockphoto.com/id/foto/menara-berburu-badai-akan-datang-gm490554790-75265491
Perubahan iklim telah menyebabkan frekuensi cuaca ekstrem meningkat secara dramatis dalam beberapa dekade terakhir. Badai, banjir, angin kencang, hingga suhu ekstrem dapat merusak infrastruktur listrik, termasuk pembangkit listrik, jaringan distribusi, dan saluran transmisi. Sebagai contoh, ketika badai besar melanda, tiang listrik bisa roboh, saluran distribusi rusak, dan akses listrik ke daerah-daerah terpencil bisa terputus selama berhari-hari, bahkan berminggu-minggu. Ini tidak hanya mengganggu kehidupan sehari-hari, tetapi juga menimbulkan kerugian ekonomi yang besar.
Selain itu, kenaikan suhu ekstrem dapat memaksa pembangkit listrik untuk beroperasi di luar batas optimalnya. Misalnya, pada suhu tinggi, pembangkit listrik tenaga gas atau batu bara cenderung bekerja lebih keras, meningkatkan risiko kerusakan teknis atau bahkan pemadaman. Sistem pendinginan di pembangkit listrik juga sering kali tidak dapat berfungsi maksimal, menyebabkan penurunan efisiensi.
ADVERTISEMENT
Ancaman Serangan Siber
ilustrasi gambar serangan siber sumber : https://pixabay.com/id/photos/peretas-keamanan-komputer-internet-8003399/
Di era digital, ketergantungan pada teknologi juga membawa risiko yang tak terduga, terutama serangan siber. Infrastruktur listrik kini semakin terintegrasi dengan teknologi informasi, menciptakan pintu masuk bagi aktor jahat untuk merusak atau mengendalikan sistem. Serangan siber pada infrastruktur listrik bisa mengakibatkan pemadaman besar-besaran yang berdampak pada sektor-sektor kritis lainnya, seperti transportasi, kesehatan, dan komunikasi.
Salah satu serangan siber paling terkenal adalah serangan terhadap jaringan listrik Ukraina pada tahun 2015, yang menyebabkan pemadaman listrik di sebagian besar wilayah negara tersebut. Serangan seperti ini menunjukkan betapa rentannya sistem kelistrikan modern terhadap serangan dunia maya. Saat sistem listrik semakin digital dan terhubung, ancaman ini menjadi lebih nyata.
Solusi dan Masa Depan
ADVERTISEMENT
Untuk mengatasi tantangan ini, langkah-langkah mitigasi harus segera diambil. Dalam menghadapi cuaca ekstrem, memperkuat infrastruktur listrik dengan teknologi yang lebih tahan terhadap bencana alam menjadi prioritas. Sementara itu, dalam hal keamanan siber, perlindungan jaringan listrik dengan sistem keamanan digital yang kuat sangat penting. Pengembangan teknologi blockchain, enkripsi canggih, dan pemantauan jaringan real-time menjadi upaya yang perlu diterapkan.
Ketidakpastian pasokan listrik di masa depan memang menantang, namun dengan inovasi teknologi dan kolaborasi lintas sektor, kita dapat menghadapi risiko ini secara lebih efektif.