Konten dari Pengguna

Sunyi Senyap Museum Betawi Setu Babakan

Alfiah Hasna
Mahasiswi Jurnalistik Universitas Padjadjaran
18 Juni 2022 14:27 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Alfiah Hasna tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Jalan-jalan ke Setu Babakan tidak puas rasanya jika melewatkan kunjungan ke Museum Betawi. Akibat pandemi Covid-19, museum yang baru saja dibuka tahun 2017 terpaksa ditutup sementara. Meski sudah dibuka kembali, nyatanya kondisi museum masih sepi pengunjung.
Sepeda Ontel: Alat transportasi dulu jadi koleksi Museum Betawi (Foto: Alfiah Hasna)
zoom-in-whitePerbesar
Sepeda Ontel: Alat transportasi dulu jadi koleksi Museum Betawi (Foto: Alfiah Hasna)
Terdengar suara kendaraan dan langkah kaki memasuki lahan parkir. Sapaan hangat petugas mengawali kunjungan ke Museum Betawi di Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan. Lokasinya berada di Jalan Moh. Kahfi II, kel. Srengseng Sawah, kec. Jagakarsa, Jakarta Selatan. Tanpa dipungut biaya, pengunjung bisa menikmati koleksi dan pameran kesenian khas Betawi hingga sore hari. Jam menunjukkan pukul 9 pagi, menandakan dibukanya Museum Betawi bagi pengunjung.
ADVERTISEMENT
Sebelum memasuki gedung museum, tersedia wastafel cuci tangan sebagai langkah mengurangi penyebaran virus Covid-19. Pengunjung juga perlu mengisi buku tamu yang disediakan dan melakukan scan QR Code aplikasi PeduliLindungi. Salah seorang petugas museum memberi arahan terkait area yang bisa dikunjungi di Museum Betawi. “Museumnya terdiri dari 2 lantai di lantai 1 dan 2, untuk masuk bisa melalui 2 pintu di sebelah kanan dan kiri dari pintu masuk, nanti di bagian dalam masing-masing ada tangga menuju ke atas.”
Memasuki area museum, gedung tiga lantai ini terasa sunyi tanpa kehadiran pengunjung lain. Cahaya yang menembus jendela mengurangi kesan horor selayaknya museum. Kebersihan museum juga terjaga dengan baik sehingga pengunjung bisa merasa nyaman berada di museum. “Karena ini hari kerja dan masih pagi, biasanya pengunjung lebih ramai di akhir pekan,” ujar petugas menjelaskan keadaan sepinya museum.
ADVERTISEMENT
Di lantai pertama museum terdapat koleksi pakaian adat, aksesoris pengantin, alat musik hingga kuliner khas Betawi. Sebagai bentuk inovasi, pengunjung bisa melakukan scan QR Code pada setiap koleksi untuk melihat deskripsi koleksi tersebut. Berbeda dengan lantai pertama, lantai kedua menyajikan perabot rumah tangga, alat transportasi, dan mainan dengan nuansa Betawi. Sayangnya, lantai ketiga museum masih dalam tahap pembangunan sehingga belum bisa dikunjungi meski sudah diisi oleh beberapa koleksi bertema Galeri Komedi.

Berfoto Ria di Amfiteater

Amfiteater Setu Babakan (Foto: Alfiah Hasna)
Masih di lokasi yang sama, tersedia amfiteater sebagai area pertunjukkan hiburan dan kesenian. Amfiteater menjadi salah satu tempat ikonik baru Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan sejak usainya pembangunan zona A di Setu Babakan. Tempatnya luas dengan berlatar gedung museum cocok dijadikan spot foto instagramable. Selain amfiteater, rumah adat dengan nuansa Betawi di sekitar juga bisa memenuhi galeri foto kalian.
ADVERTISEMENT
“Ya sekalian lagi nunggu antrian vaksin, jadi mau foto-foto dulu,” tutur Desi ketika sedang mengambil gambar di area amfiteater. Sebagai informasi, zona A Setu Babakan menjadi salah satu sentra vaksinasi sejak 2021. Selain Desi, beberapa orang yang berada di amfiteater dan sekitarnya juga rata-rata peserta vaksinasi booster Setu Babakan.
Tidak jauh dari lokasi Desi, nampak dua pasangan suami-istri datang berkunjung ke area amfiteater. Salah satu pasangan mengungkap alasannya mengunjungi Setu Babakan, “mau jalan-jalan aja sih, ternyata bagus juga ya. Kalo ada penginapan pasti lebih rame lagi nih.”
Meski sudah dilengkapi dengan fasilitas yang memadai, rupanya Museum Betawi masih belum bisa menarik minat pengunjung terlihat dari sepinya area museum dan amfiteater. Diberhentikannya pentas seni rutin dinilai mempengaruhi minat pengunjung ke Museum Betawi. Terlepas dari sepinya pengunjung museum dan pengunjung zona A sebagai wilayah pelestarian budaya Betawi, zona B sebagai pusat kuliner Betawi masih digemari pengunjung. Karena selain kuliner khas Betawinya, pengunjung juga bisa bersantai menikmati sepeda air, memancing, atau sekadar bercengkrama.
ADVERTISEMENT