Konten dari Pengguna

Pemilih Pelajar: Agen Perubahan dalam Kunci Menyukseskan Pilkada 2024

Alfian Thalha
Lulusan S1 Informatika Univeristas Cokroaminoto Palopo 2022 Seorang Wartawan dan Penulis
16 Oktober 2024 10:37 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Alfian Thalha tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi Memasukkan Suara dalam Kotak Suara (Sumber: pexels.com)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Memasukkan Suara dalam Kotak Suara (Sumber: pexels.com)
ADVERTISEMENT
Pemilih pelajar menjadi elemen penting dalam Pilkada 2024 karena mereka bukan saja sekali pemilih, namun juga sense-maker yang dapat merubah jalannya kebijakan publik dan kepemimpinan di daerah jabatan mereka. Semakin tingginya jumlah pemilih muda, membuka ruang pemilihan isu-isu penting dalam politik yang diiringi dengan perspektif baru.
ADVERTISEMENT
Pertama, pelajar merupakan anak muda yang memiliki sudut pandang berbeda soal isu-isu sosial, ekonomi, dan lingkungan. Mereka lebih terbuka tentang perubahan dan akan memilih calon dari kepala daerah yang menawarkan solusi yang inovatif terhadap permasalahan yang dihadapi seluruh masyarakat. Dengan memilih calon yang memahami kepentingan serta aspirasi anak muda seperti dirinya, pemilih pelajar dapat mendorong kebijakan dan urgensi yang komprehensif.
Selain itu, pelajar memiliki potensi besar untuk menyebarkan informasi. Di era digital, pelajar dapat menggunakan media sosial untuk mengajarkan teman-teman mereka dan masyarakat sekitar tentang pentingnya pemilu. Mereka dapat berbagi informasi tentang calon, program, dan isu pemilu, meningkatkan kesadaran publik dan kehadiran pemilih lain, dan menciptakan komunitas yang lebih aktif secara politik.
ADVERTISEMENT
Di sisi lain, peran pemilih pelajar tidak selesai setelah memberikan suara mereka. Mereka juga harus memantau proses pemungutan suara. Ini termasuk pengawasan pemilu oleh pemuda dalam organisasi pemuda mereka. Ini sangat penting karena harus memastikan tidak adanyanya kecurangan atau kecurangan. Ini adalah cara yang berarti untuk menjaga periode demokratis baraka serta untuk memastikan bahwa sistem menerima pendapat publik.
Akhirnya, pemilih pelajar memiliki tanggung jawab yang sama dari segi moral untuk memilih. Tidak ada hal-hal penting yang dapat dipilih dalam mengaktifkan suara. Pelajar harus menggunakan waktu tersebut untuk memahami visi dan misi calon yang akan mereka pilih. Cara ini, mereka tidak hanya pilih jadi arah dari leadership hasil dari calon, tetapi ang pantasan berkontribusi ke dalam masa depan daerah dan bangsa.
ADVERTISEMENT
Dengan semua potensi mereka, pemilih pelajar dari Pilkada 2024 bisa menjadi agen perubahan yang sangat kuat. Partisipasi aktif dari mereka dalam proses demokrasi adalah langkah yang perlu dijauhkan ke sostadangi masyarakat yang lebih baik, lebih adil dan lebih demokratis. Suara para pelajar adalah suara masa depan, dan akan datang waktunya untuk membentuk pengalaman mereka dalam aksi kebijakan di Indonesia.