Konten dari Pengguna

Kesenian Singa Depok Asal Subang

Alfilyatrimaulina
Mahasiswa Penerbitan(Jurnalistik) at Politeknik Negeri Jakarta(PNJ)
20 Juni 2022 19:50 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Alfilyatrimaulina tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Kesenian sisingaan. Dok: Pribadi
zoom-in-whitePerbesar
Kesenian sisingaan. Dok: Pribadi
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Masyarakat Sunda terkenal sekali memiliki banyak kesenian yang unik dan sudah melekat. Salah satunya adalah kesenian singa depok atau gotong singa. Lahirnya kesenian singa Depok ini melalui warga Subang, dahulu singa depok sebagai bentuk sindiran terhadap Belanda dan Inggris pada masa penjajahan.
ADVERTISEMENT
• Perkembangan
Kesenian tersebut memiliki latar sejarah yang kental. Semua bermula pada masa penjajahan tahun 1812 kota Subang dikuasai oleh Belanda. Namun singa Depok baru dibentuk oleh para seniman kota Subang tahun 1975. Bentuk singa adalah wujud sebagai rasa ingin balas dendam melalui kesenian. Dengan seiringnya perkembangan zaman singa Depok ini sebagai simbol yang menarik pada kota Subang, dan sudah mengangkat derajat masyarakat Subang. Kini singa Depok terus berkembang hingga saat ini. Kesenian singa Depok biasa digunakan untuk acara khitanan, pernikahan, dan bila kedatangan tamu besar.
Dahulu hanya ada sekitar 200 bentuk singa saja yang dibuat. Tapi kini bahkan tiap desa memiliki usaha sewa singa Depok. Singa Depok sendiri terbuat dari kayu yang dibuat menyerupai singa yang buas seperti boneka yang besar, bahkan saat ini tidak hanya bentuk singa saja, ada ular, naga, anoman dan masih banyak yang lainnya.
ADVERTISEMENT
• Keunikan sisingaan
Dari segi pembuatan, singa Depok di pahat lalu dibentuk menyerupai hewan buas menggunakan kayu dan dihias menggunakan gabus berwarna-warni ditambah aksen payung dan pijakan kaki untuk dapat ditunggangi dan dipikul para penari.
Anak-anak yang menunggangi pun dirias oleh dukun rias sebelum akhirnya menaiki singa Depok. Rias nya pun sangat menarik ada yang menggambarkan tokoh Gatotkaca dan Arjuna. Dengan kostum pendukung dan make up yang menyerupai. Bahkan penari dan para pengiring musikpun ikut menggunakan kostum unik yang khas.
• Pertunjukan
Biasanya orang hajatan menyewa lebih dari lima singa Depok untuk acara khitanan. Walaupun yang dikhitan hanya satu orang biasanya para keponakan dan anak-anak ingin naik untuk diarak bersama. Namun pada masyarakat Sunda anak laki-laki dan anak perempuan wajib menunggangi singa Depok tersebut sebagai bukti kalau mereka sudah dikhitan dan diberkahi.
ADVERTISEMENT
Cara bermain singa Depok adalah membutuhkan empat orang untuk memikul singa Depok yang ditunggangi pemangku hajat atau yang dikhitan dengan diiringi musik gamelan khas Sunda yang terus dibunyikan agar pemikul menari dengan kaki dan badan. Lalu berkeliling kampung tanpa berhenti hingga kembali ke rumah pemangku hajat.
Arak-arakan keliling kampung. Dok: Pribadi
Kemudian setelah arak-arakan keliling kampung, biasanya terdapat atraksi ekstrem yang dilakukan dalang bersama anak buahnya. Seperti atraksi debus, bermain arwah, hingga sulap. Masyarakat sangat antusias sekali setiap kali ada singa Depok dan menonton hingga acara atraksi selesai.
Harga sewa hiburan kesenian ini bisa terbilang mahal. Harga sewa biasanya terhitung secara keseluruhan atau satu panggung. Satu tunggangan Rp 500.000. Standar total sewa hingga 15 juta sudah termasuk tunggangan, rombongan musik, penari, dan panggung.
ADVERTISEMENT
"Dahulu hanya Rp 200.000 saja untuk satu tunggangan. Seiring berkembangnya zaman semakin bagus pula bentuk singa Depok saat ini membuat harga semakin naik apalagi sewa dari luar kota. Tapi semahal apapun tidak apa-apa Kami tetap sanggup membayar terlebih setelah masa panen padi. Supaya kesenian ini tetap ada dan tidak punah seiring berkembangnya zaman", tutur Karsim warga Desa Bongas.
Banyak makna yang terkandung dalam kesenian tradisional ini. Masyarakat Subang percaya bahwa mereka memiliki jiwa kesenian yang sangat mendalam pada diri mereka. Dengan adanya kesenian ini yang terus bertahan hingga nanti dapat meningkatkan kesejahteraan kota Subang dan semakin banyak antusiasme yang muncul dari berbagai daerah. Dalam kesenian ini juga tersirat makna spiritual yang sangat dipercaya oleh masyarakat Kota Subang.
ADVERTISEMENT