Konten dari Pengguna

Khalayak dan Candu Media Baru

Alfira Nurfitriana
Graduated Research Assisten Universitas Mumhammadiyah Yogyakarta
28 Desember 2020 13:01 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Alfira Nurfitriana tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Berbagai macam media sosial atau media baru yang ada saat ini.
zoom-in-whitePerbesar
Berbagai macam media sosial atau media baru yang ada saat ini.

Siapa yang sampai hari ini tidak tahu apa itu media sosial? Mungkin hanya sebagian orang saja yang kurang mengenal apa itu media sosial. Banyak orang yang mengalami kecanduan media sosial sehingga banyak menimbulkan konflik sosial di era baru ini.

ADVERTISEMENT
Media sosial adalah nama lain dari media baru. Secara resminya menurut Marshall McLuhan seorang ilmuwan komunikasi, media baru adalah perkembangan teknologi komunikasi yang sejarahnya sudah memperluas jangkauan komunikasi umat manusia. Lantas apa saja yang termasuk kedalam media baru? Contoh dari media baru disini adalah seperti Whatsapp, Facebook, Twitter, Instagram, Tik Tok dan lain-lain yang menggunakan internet sebagai pondasi utama. TV, radio, koran dan majalah bukanlah termasuk kedalam anggota media baru.
ADVERTISEMENT
Kemunculan media baru sangat mempengaruhi khalayak. Khalayak yang tadinya pasif sekarang menjadi akif. Pada era media baru membuat khalayak berkemungkinan untuk melakukan umpan balik langsung. Jadi pada era ini khalayak dapat menjadi konsumen dan produsen pesan dalam waktu yang bersamaan.
Banyak orang bertanya, apa itu khalayak? Bedanya dengan publik apa ya? Sebenarnya khalayak adalah nama lain dari publik. Yaitu sekumpulan orang yang menerima pesan secara bersama-sama tetapi cara untuk memaknai suatu pesan tersebut berbeda-beda. Perbedaan ini dipengaruhi oleh latar belakang dan pengalaman setiap orang yg menerima pesan tersebut. Seperti contoh ketika kita diajak berbicara tentang politik, namun kita tidak tahu apa itu politik. Disitulah pesan yang disampaikan mendapat makna yang berbeda. Khalayak dibagi menjadi dua yaitu khalayak aktif dan pasif. Khalayak aktif adalah khalayak yang bisa menerima dan mengirim pesan. Sedangkan khalayak pasif adalah khalayak yang tidak berdaya di depan media.
ADVERTISEMENT
Beralih pada sosiologi komunikasi. Sosiologi komunikasi adalah suatu ilmu yang membicarakan tentang interaksi antara masyarakat. Sedangkan media dan teknologi termasuk dalam faktor yang berpengaruh dalam sosiologi komunikasi. Lalu apa itu media baru?
Khalayak dalam media baru memiliki sebutan yaitu warga internet atau disingkat warganet. Warganet atau netizen (Internet Citizen) adalah khalayak, karena mereka menerima pesan secara bersama-sama tanpa harus mengetahui satu sama lain antara pengirim dan penerima pesan tersebut. Masyarakat menyebut netizen sebagai rajanya sosial media karena bebas berpendapat di dalam dunia sosial media. Lalu hubungan antara khalayak, media baru dengan sosiologi komunikasi itu apa? Jadi pada sosiologi komunikasi, media dan khalayak termasuk kedalam bagian penting dari sosiologi komunikasi. Sosiologi komunikasi mempelajari bagaimana interaksi manusia. Dimana interaksi manusia disini tidak luput dari peran manusia itu sendiri (khalayak) dan juga perantara yang menjadi penyampaian pesan saat ini (media baru). Dari kemunculan media baru di berbagai aspek seperti pendidikan, gaya hidup, sampai dengan kegiatan jual beli pun, tanpa adanya khalayak maka media baru tersebut tidak akan berguna.
ADVERTISEMENT
Adapun dampak media baru bagi khalayak. Terbagi menjadi dua dampak yaitu dampak positif dan dampak negatifnya. Dampak positifnya adalah khalayak diberi kemudahan dari kemunculan media baru untuk menjalankan aktivitasnya sehari-hari. Seperti contoh kita tidak perlu lagi mengirimkan pesan lewat kantor pos untuk menanyakan kabar orang lain di luar kota. Hanya dengan menggunakan suatu aplikasi berbasis pesan kita hanya tinggal menyambungkan perangkat kita dengan internet lalu kita bisa leluasa berbalas pesan dengan saudara kita walaupun jaraknya jauh.Sedangkan dampak negatif dari kemunculan media baru bagi khalayak salah satunya adalah. Kita jadi jarang berinteraksi langsung dengan orang lain. kita hanya aktif berkomunikasi dan berinteraksi dengan orang lain secara online. Akibatnya banyak kasus kejahatan berbasis online yang terjadi di luar sana. Mulai dari penipuan, pelecehan, sampai pembunuhan hanya karena masalah komunikasi pada media baru ini.
ADVERTISEMENT
Keaktifan khalayak di dalam media baru membuat para elit platform online berlomba-lomba untuk meningkatkan kualitas platform yang mereka punya. Baru-baru ini platform hiburan online yang banyak diakses oleh warganet adalah Tik Tok. Salah satu platform hiburan yang saat ini cukup eksis di dunia. Bahkan acara tv pun ada yg dibuat khusus untuk mengunggah video lucu dan menghibur yang bersumber pada aplikasi Tik Tok. Konten video yang ada di aplikasi TikTok ada bermacam-macam jenisnya. Mulai dari dance, edukasi, tutorial memasak, marketing, hingga konten yang tidak penting pun juga ada. Semua orang rata-rata menggunakan aplikasi ini, mulai dari pejabat sampai anak-anak pun juga sangat antusias berjoget di depan kamera dengan lagu-lagu yang asik. Saking populernya industry music kebanyakan memasarkan lagu mereka lewat aplikasi Tik Tok. Dibalik keceriaan yang ditawarkan oleh Tik Tok ada beberapa konten yang kurang berfaedah dan meresahkan warganet. Tetapi sekarang entah kenapa justru para kreator konten Tik Tok yang membuat video kurang berfaedah justru menjadi viral dan terkenal. Seperti contohnya video “Nongkrong di mall mevvah” dan “Bunga 20 jeti”. Khalayak membuat konten yang kontroversial dengan tujuan agar menjadi cepat viral dan terkenal. Tentu saja hal yang kontroversial ini membuat warganet yang lain merasa geram sehingga membuat interaksi sosial menjadi tidak baik.
ADVERTISEMENT
Demi menguntungkan dirinya sendiri. Beberapa orang bahkan berlomba lomba menunjukan ‘prestasi bobrok’ mereka agar cepat terkenal dan mendapatkan banyak uang. Hal seperti ini lah yang perlu kita jauhi dan hindari. Jika anda kreator konten maka buatlah konten yang berfaedah tunjukan bakat yang kalian punya dan asahlah sampai benar-benar tajam. Jangan mau terkenal dengan ‘prestasi bobrok’ tetapi dengan prestasi yang sesungguhnya.