Kenali Kondisi Kesehatan Finansial Keluargamu, Moms!

Alfisyahr Izzati
Ethno - Photography - Education Enthusiast Lifelong Learner [email protected]
Konten dari Pengguna
20 September 2019 22:49 WIB
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Alfisyahr Izzati tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Halo, Moms! Bagaimana kabarmu hari ini?
Perkenalkan, saya Alfizza, Mama muda anak satu yang belum genap berusia 25 tahun.
foto : koleksi pribadi
Acapkali saya berkaca dan bertanya pada diri sendiri, apakah selama ini saya sudah benar-benar menjadi sosok ibu yang mampu menjaga keluarganya? Menjaga keseimbangan kehidupan keluarga secara fisik, mental maupun finansial? Jawabannya, tentu belum!
ADVERTISEMENT
Sedari lajang, saya belum pernah belajar pengaturan keuangan yang benar. Bahkan parahnya, arti bunga bank saja tidak mengerti. Memang saya sudah bekerja dan berpenghasilan sendiri sejak sebelum lulus kuliah. Begitu dapat uang, langsung habis tanpa jejak. Ternyata itu pertanda bahwa keuangan saya sedang bermasalah karena tidak cermat mengaturnya. Jika perilaku tersebut berlanjut, tentu akan sangat berbahaya bagi masa depan diri dan keluarga.
Untuk itu, saya bertekad membagikan pengetahuan tentang mengatur keuangan keluarga (family financial planning) yang telah didapat kepada Moms maupun semua perempuan lajang yang mulai bersiap untuk membangun keluarga.
Hujan Inspirasi
Pekan lalu tepatnya Sabtu, 14 September 2019, saya menghadiri event yang diinisiasi oleh KumparanMOM dan PT. Sun Life Indonesia. Event yang dihadiri 50 Moms-blogger ini bertajuk MOMS MINGLE: Mom as A Guardian of The Family. Baru kali ini rasanya saya menghadiri acara belajar bersama dalam suasana yang sangat menyenangkan, segar dan cerah ceria seperti masa depan kita ya Moms.
ADVERTISEMENT
Acara ini menghadirkan pembicara yang ahli di bidangnya, yaitu; Bapak Hermawan Kurnianto (Senior Digital Marketing Manajer Sun Life Indonesia), Prameshwari “Imesh” Sugiri (KumparanMom Chief Editor), Ibu Ila Abdulrahman (Financial Planner), dan Tania Raymina (influncer, mompreneur). Mbak Ami sebagai pemandu acara juga berhasil mengendorkan urat syaraf para Mom yang hadir pagi itu.
Inspirasi pertama datang dari sosok Bapak Hermawan yang memaparkan tentang pentingnya asuransi dan pola hidup sehat hingga pengaruhnya pada kemapanan finansial.
Penting diketahui bahwa PT. Sun Life Indonesia adalah perusahaan asuransi jiwa berbasis di Canada, berdiri sejak tahun 1865 dan kini sudah berkembang di berbagai belahan dunia, salah satunya di Indonesia. Sun Life Indonesia sudah beroperasi selama 25 tahun dan per Juni 2019, agennya sudah mencapai 7800 yang tersebar di 77 kota se-Indonesia. Produk asuransi yang ditawarkan pun beragam, seperti asuransi jiwa, kesehatan, kondisi kritis, unitlink dan investasi. Tak lupa, PT. Sunlife Indonesia pun memiliki produk-produk berbasis syariah.
ADVERTISEMENT
Inspirasi kedua datang dari Mom Imesh yang lebih mendekatkan KumparanMOM kepada para Mom yang datang. KumparanMOM merupakan media berbasis komunitas yang memberikan informasi, inspirasi dan panduan up to date bagi para ibu di Indonesia.
KumparanMom mendukung para ibu untuk mengembangan diri menjadi sosok perempuan seutuhnya baik sebagai ibu pekerja, pengusaha, dan penebar inspirasi bagi sesama di tengah kesibukan peran utama sebagai istri dan ibu. Dengan semangat #IbuPastiBisa, KumparanMOM mengajak para ibu milenial untuk terus menebarkan energi positif dan edukatif kepada jejaringnya.
Mengatur Keuangan Keluarga a la Ibu Ila
ADVERTISEMENT
Di awal cerita, saya sudah mengakui “dosa finansial” yang pernah saya lakukan. Masih ingat, kan? Ya! Tidak cermat mengatur keuangan karena tidak ada dasar ilmunya.
Kemudian, bagaimana cara mengetahui keuangan keluarga sudah sehat atau belum?
sumber foto: siti mudrikah
Merujuk dari pemaparan Ibu Ila Abdulrahman S. Pt., RIFA, RFC, senior financial planner pertama-tama Moms harus mengidentifikasi dulu permasalahan keuangan apa yang sedang dialami, seperti;
1. Masalah pada besaran dan sumber pendapatan (income)
2. Beban keuangan masa lalu (hutang sekolah, sandwich generation)
3. Pengelolaan keuangan
4. Berhentinya income (PHK/resign, sakit parah, cacat total, cerai mati/hidup)
Faktanya, berdasarkan hasil survey OJK tahun 2017, dari 260 Juta penduduk Indonesia, hanya 27,9% orang yang telah memiliki pemahaman literasi keuangan yang baik, 12,6% memiliki perencanaan keuangan, 16% memahami lembaga asuransi dan hanya 12% yang berasuransi. Kamu masuk golongan yang mana Moms?
ADVERTISEMENT
Kalau belum bisa dikategorikan golongan manapun, jangan berkecil hati dulu Moms, simak cerita saya sampai selesai ya…
Selanjutnya, Ibu Ila menyebutkan ada lima ciri keuangan sehat, yaitu;
1. Cashflow positif; Pendapatan dikurangi pengeluaran harus ada sisa, sudah termasuk di dalamnya rutin bersedekah sosial seperti berzakat/perpuluhan/derma, dll.
2. Santai ketika terjadi krisis; seperti halnya krisis moneter yang pernah terjadi di Indonesia maupun krisis sebab bencana alam. Santai karena sudah mempersiapkan dana darurat yang memadai dan dilindungi asuransi
3. Rutin menabung atau berinvestasi minimal 10%
4. Rasio cicilan hutang maksimal 35% dari pendapatan (income) karena kalau melebihi 35% dari pendapatan, dianggap terlalu membebani dan bank tidak akan meloloskan proposal hutang kita
5. Santai dengan yang dipakai teman/tetangga/orang lain, karena kalau kita sudah tahu tujuan keuangan (financial goals) diri dan keluarga, kita jadi tidak mudah terpengaruh, iri apalagi dengki dengan kepunyaan orang lain. Secara batiniah, kita pun menjadi lebih tenang dan fokus terhadap tujuan hidup.
ADVERTISEMENT
Lima Langkah Jitu Mengatur Keuangan Keluarga
1. Mengelola hutang
Caranya: Melunasi hutang konsumtif!
Hutang konsumtif harus lebih dulu dilunasi tidak boleh ada cicilan atau hutang konsumtif. Prioritaskan yang berbunga paling besar. Hutang konsumtif itu seperti hutang yang tidak ada asetnya (tidak ada barangnya), ada asetnya tapi harganya menurun, hutang yang tidak menunjang produktivitas, kartu kredit, Kredit Tanpa Agunan (KTA), dan hati-hati belanja diskon.
2. Memiliki tabungan atau dana darurat
Sifatnya wajib fardhu ‘ain ya, Moms ! Tidak hanya rumah tangga yang wajib punya dana darurat, lajang juga wajib menyisihkan penghasilannya untuk dana darurat.
Dana darurat ini diperlukan sewaktu-waktu kita mengalami hal kurang beruntung, seperti mendadak sakit tapi tidak di-cover asuransi atau ada asuransi dengan system reimbursement. Misalnya lagi, bagi ibu hamil, mendadak harus melahirkan secara prematur yang tentunya butuh biaya besar. Ataupun ketika suami terdampak PHK, sementara biaya hidup (living cost) dan cicilan ada terus tiap bulannya.
ADVERTISEMENT
Nah, dana darurat yang memadai diharapkan dapat membiayai itu semua. Harapannya, dengan adanya dana darurat ini, cashflow kita tidak terganggu dan tetap tenang.
Lalu, berapa banyak dana darurat yang dibutuhkan?
Bagi single: minimal 3x pengeluaran per bulan
Menikah: minimal 4-6x
Menikah, anak dua: minimal 6-9x
Menikah, anak lebih dari 2: minimal 12x pengeluaran/bulan
Semakin banyak anak, semakin banyak juga dana darurat yang harus disiapkan ya Moms.
Dana darurat disarankan dalam bentuk uang cash dan emas atau perhiasan, yang sifatnya likuid atau mudah diuangkan. Jadi ketika butuh uang cepat, langsung ada.
3. Membeli Proteksi
Pos asuransi dibeli dari 5% penghasilan.
Kebanyakan orang menganggap asuransi itu seperti tabungan. Bagi saya, asuransi bukan tabungan, melainkan pengeluaran wajib yang memberi manfaat ketenangan jiwa dikemudian hari.
ADVERTISEMENT
Bentuk-bentuk asuransi: asuransi kesehatan, jiwa, asuransi kerugian
Tips: belilah asuransi kesehatan dan asuransi jiwa yang bersifat murni/stand alone
4. Investasi
Cara mudah memulai berinvestasi, yaitu:
a. ketahui profil resiko kita sebagai investor (tipe agresif, konservatif, tipe seimbang).
b. berdiri di Indonesia sudah lebih dari 10 tahun
c. punya kantor fisik
d. terbukti mampu melewati dua kali masa krisis
e. jika memilih berinvestasi reksadana, cek nilai kelolaan Manajer Investasi (MI) minimal 1 miliar (perusahaan lebih besar dan memiliki dana kelolaan lebih banyak, lebih baik)
Bentuk-bentuk investasi:
a. Kalau belum punya tempat tinggal, beli tempat tinggal (cash atau dicicil)
b. Dana Pensiun; dibentuk sejak gaji pertama
c. Dana Pendidikan dan Pernikahan Anak; wujud memenuhi kewajiban kita sebagai orang tua terhadap anak, yaitu memberi nama yang baik, mendidik anak, menikahkan.
ADVERTISEMENT
d. Perjalanan Rohani (Haji, Lordes, Vatikan)
e. Dana Investasi Sosial atau akhirat (wakaf sebagai amal jariyah, memberi pada orang tua)
Perlu diingat ya Moms, investasi itu resiko, naik turun tidak masalah, yang penting jangka panjang grafiknya naik terus.
5. Lakukan financial check up !
Caranya: hitung Pendapatan berapa, pengeluaran berapa? Tulis sedetail mungkin!
Bagaimana agar keuangan kita tetap sehat?
Menjaga kondisi keuangan agar tetap stabil dan sehat tenyata cukup tricky ya Moms, apalagi ketika badai diskon menerpa. Berikut tips agar tetap sehat secara finansial:
1. Selalu merasa cukup
2. Penuhi kebutuhan, manajemen keinginan
3. Lindungi diri dan keluarga
4. Biarkan uang bekerja mencari teman-temannya
ADVERTISEMENT
5. Habiskan income sesuai porsinya “SHILA”
Sosial | Hutang | Investasi | Living cost | Asuransi
Cashflow Keuangan Sehat
Setelah membahas detail tujuan-tujuan keuangan keluarga, maka saatnya Moms mulai membuat pos-pos keuangan sesuai porsinya, sebagai berikut;
1. Begitu terima gaji, langsung keluarkan untuk biaya sosial minimal 2,5%, tetapi kalau mau memberikan kepada orang tua atau sedekah, ambil 10% dari penghasilan (zakat, perpuluhan, derma/sesaji)
2. Investasi 15%
3. Asuransi minimal 5%
4. Living cost di angka 40%
5. Hutang produktif porsinya 30%
Simulasi: Jika income 10 .000.000, jadi pembagiannya: Dana Sosial 500.000; Asuransi 500.000; Living cost 4.000.000; Investasi >1.500.000; Hutang produktif <3.500.000
Sesi Games: membagi pos-pos penghasilan secara bijak
Ekstra Tips dari Bu Ila
1. Ada 4 hak yang harus kita penuhi semaksimal mungkin dari pendapatan (income) yakni; hak Tuhan (zakat) , hak orang lain (cicilan/hutang) , hak masa depan (tabungan haji) dan hak saat ini (biaya hidup)
ADVERTISEMENT
2. Kalau mau living cost-nya lebih tinggi, maka minimalisir hutang.
3. Jangan pernah menjadikan rumah satu-satunya sebagai agunan! kalau kita gagal bayar, kita nggak punya apa-apa, rumah disita, keluarga kita mau tinggal dimana?
4. Sebelum belanja diskon, kita harus ingat bahwa mindset kita di balik, diskon 30% berarti yang harus bayar adalah sebesar 70% dari harga.
Ibu Cermat: sehat fisik dan finansial versi Tania Raymina
Tania Raymina, seorang ibu yang juga terkenal sebagai influencer sekaligus interpreneur co-founder ZAM Group membagikan kisahnya tentang suka duka menjadi mompreneur.
Saat ini kita sudah tidak asing lagi dengan istilah mompreneur, yang merupakan gabungan dari kata mom dan interpreneur. Di tengan seabreg kesibukannya sebagai seorang ibu beranak dua, Tania yang merupakan jebolan dari sekolah bisnis ini pun terus menggapai mimpinya menjadi pengusaha sukses dan mampu menebar manfaat bagi banyak orang. Keberhasilannya melewati hari-hari yang padat dan melelahkan tentu berkat kedisiplinan, kondisi fisik sehat, pikiran positif dan dukungan keluarganya.
ADVERTISEMENT
Baginya, kunci keberhasilan dalam menjalankan kehidupan multiperan adalah kedisiplinan. Kedisiplinan mengatur jadwal dalam 24/7, disiplin berolahraga, makan makanan bergizi seimbang dan tentu disiplin mengelola keuangan.
Mom Tania berpesan, sebagai seorang mompreneur, cashflow pribadi, rumah tangga dan usaha harus dibedakan dan semuanya tercatat dengan baik, dengan rinci. Sehingga semua arus uang masuk dan keluar terpantau, dan tidak ada yang mengganggu satu sama lain.
Ada lagi nih Moms yang bisa dicontek dari kebiasaan Mom Tania, setiap pagi, sebelum melakukan aktifitas lainnya, Mom Tania rutin berolahraga. Ia sering mengikuti gerakan-gerakan olahraga dari Youtube, yang penting “no excuse”. Walau cuma di kamar, tetap bisa olahraga, kan Moms?
Mari Hijrah!
Setelah diisi begitu banyak pengetahuan soal sehat finansial, saya berefleksi pada diri dan keluarga. Ternyata keputusan saya selama menjalani dua tahun pernikahan ini ada baiknya.
ADVERTISEMENT
Di awal pernikahan, saya menyerahkan keperayaan pengelolaan keuangan di pundak suami karena saya menilai bahwa suami sangat mumpuni secara keilmuan dan aplikasinya. sebagai istri, saya juga proaktif meningkatkan kualitas diri dan belajar banyak dari suami dan ahli agar suatu hari nanti saya percaya diri dalam mengelola keuangan keluarga.
Kami pun memiliki prinsip keuangan yang sama; berusaha membeli sesuatu secara kontan (cash). Satu-satunya hutang kami adalah cicilan KPR tempat tinggal di Jakarta. Syukurnya, tenggang waktu cicilan kami ini sisa tiga tahun lagi dan dana darurat sudah terkumpul sekitar 12x living cost. Awalnya saya berniat untuk melunasi sisa cicilan rumah di akhir tahun ini menggunakan dana yang ada. Setelah berkonsultasi dengan financial planner, solusi yang ditawarkan adalah dengan menambah sumber penghasilan untuk ditabung dengan niat melunasi atau memperpendek masa cicilan KPR.
ADVERTISEMENT
Bersyukurnya lagi, lingkaran pergaulan saya pun sangat sederhana, tidak memaksa saya menjadi berperilaku konsumtif atau hedon. Sehingga saya dapat menikmati hasil kerja keras suami dengan penuh rasa cukup dan kebersyukuran. Bagi saya, belanja fashion, make up, skincare, dsb. boleh banget, asal tidak impulsif dan pastikan semuanya bermanfaat penuh.
Bagi Moms yang mungkin sedang ada masalah keuangan, yuk semangat! Dibenahi lagi arus cash flow-nya, usahakan jangan berhutang di pinjaman online (pinjol), belanja dengan mindfull dan bergaya sesuai kemampuan.
Hijrah tidak melulu soal spiritual, konsep hijrah bisa diaplikasikan dalam semua lini kehidupan. Setelah tahu kesalahan-kesalahan apa yang telah diperbuat dan solusinya, saya ingin sekali mengajak Moms untuk sama-sama berhijrah menuju kehidupan lebih seimbang, sehat fisik dan mental juga sehat secara finansial.
ADVERTISEMENT
Akhir kata, terima kasih untuk tim KumparanMOM dan SunLife Indonesia atas fasilitasi belajar super keren, super heboh, yang membuat Ibu Rumah Tangga seperti saya menjadi melek finansial dan sadar bahwa #IbuPastiBisa
#LiveHealtierLives #MomsMingle