Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.100.5
23 Ramadhan 1446 HMinggu, 23 Maret 2025
Jakarta
imsak04:10
subuh04:25
terbit05:30
dzuhur11:30
ashar14:45
maghrib17:30
isya18:45
Konten dari Pengguna
Menilik Pesona Karya Sastra dengan Pendekatan Psikologis
11 Desember 2021 14:53 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Alfiyatul Yusriyah tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Halo, Penikmat Sastra! Pernahkah kamu ketika menikmati sebuah karya sastra baik berupa novel, cerpen, drama, atau sejenisnya kemudian tertarik dengan penggambaran tingkah laku tokoh yang diciptakan oleh si pengarang cerita?
ADVERTISEMENT
Nah, kamu tahu ga, sih? Ternyata daya tarik atau pesona sastra yang sumbernya dari sudut penokohan cerita merupakan bukti adanya hubungan antara sastra dengan konsep-konsep psikologis, lho.
Jika imajinasi pengarang dalam menciptakan watak dan perilaku tokoh-tokoh sesuai dengan teori psikologi, maka cerita yang dihasilkan akan hidup sehingga menjadi karya sastra yang memikat dan berkualitas.
Sebagai pecinta sastra, tentu kita tidak sudi ya kan apabila mengalami gagal paham dalam memahami suatu karya sastra? Selayaknya kekasih, memahami karya sastra juga perlu dilakukan PDKT atau pendekatan lho, sobat! Hehe. Pada artikel ini, kita akan mengulik salah satu jenis pendekatan dalam memahami karya sastra, yaitu pendekatan Psikologi Sastra.
Psikologi Sastra itu apa, sih?
Secara umum, Psikologi sastra adalah memahami aspek kejiwaan dalam suatu karya sastra yang memberikan pemahaman terhadap tokoh-tokohnya. Aspek kejiwaan itu bisa melibatkan pendekatan terhadap kejiwaan sang penulis, pembaca, atau juga tokoh-tokoh yang terdapat di dalam karya sastra tersebut.
ADVERTISEMENT
Psikologi sastra lahir sebagai suatu kajian untuk membaca, memahami, menelaah dan menginterpretasikan sebuah karya sastra. Menurut Endaswara dalam bukunya yang berjudul Metodologi Penelitian Psikologi Sastra, latar belakang pertama kali munculnya kajian pendekatan ini adalah adanya dugaan bahwa karya sastra termasuk hasil proses kejiwaan yang diperoleh dari pemikiran penyair dan adanya kajian tentang pemikiran dan perasaan pengarang ketika menciptakan karya.
Apa sih hubungannya Psikologi dengan Sastra?
Pendekatan Psikologi sastra menjadi kajian yang sangat menarik karena memadukan konsep dan kerangka teori psikologi dengan ilmu sastra. Lalu, di mana letak korelasi atau hubungan antara psikologi dengan sastra?
Walgito mengemukakan dalam buku Pengantar Psikologi Umum bahwa psikologi merupakan suatu ilmu yang meneliti serta mempelajari tentang perilaku atau aktivitas-aktivitas yang dipandang sebagai perwujudan dari kehidupan psikis manusia.
ADVERTISEMENT
Adapun definisi sastra berdasarkan teori ekspresif, karya sastra dipandang sebagai produk imajinasi yang lahir dari bentuk penunjukan ekspresi sastrawan melalui curahan perasaan, persepsi dan pikirannya.
Dalam mengkaji sastra menggunakan ilmu psikologi akan saling menguntungkan dalam proses menjelaskan, menafsirkan, dan membahas permasalahan kehidupan manusia terutama terkait relasi gender, sosial masyarakat, serta terkait ambisi, prestasi, ataupun kegagalan manusia.
Bagaimana sih langkah-langkah memahami aspek kejiwaan tokoh cerita?
Berdasarkan dari deskripsi singkat mengenai psikologi sastra yang telah dipaparkan, penulis ingin memfokuskan bagaimana langkah-langkah memahami aspek kejiwaan pada tokoh cerita dalam karya sastra. Endaswara mengungkapkan beberapa langkah untuk melakukan pendekatan psikologi sastra terhadap tokoh pada sebuah karya sastra:
ADVERTISEMENT
Sebaiknya langkah-langkah tersebut dilakukan dengan menggunakan berbagai konsep dan kerangka teori yang ada dalam psikologi dipadukan dengan aspek sastra dari teks yang dianalisis Agar hasil pendekatan tidak terlalu mendominasi dengan teori psikologi.