Konten dari Pengguna

Mahasiswa KKN UNDIP Berdayakan Perpustakaan Bandungrejo dengan INLISLite

Fayza Alfiya Rahma
Mahasiswa Ilmu Perpustakaan Undip
17 Agustus 2024 20:37 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Fayza Alfiya Rahma tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Bandungrejo, 6 Agustus 2024 — Mahasiswa Ilmu Perpustakaan dari Universitas Diponegoro (Undip), Fayza Alfiya Rahma, yang tergabung dalam program Kuliah Kerja Nyata (KKN), mengadakan kegiatan bertajuk “Optimalisasi Peran Perpustakaan Cerdas Pintar dalam Menyediakan Akses Ilmu Pengetahuan di Desa Bandungrejo.” Kegiatan ini bertujuan untuk mengembangkan perpustakaan desa agar dapat memberikan kontribusi yang lebih besar dalam peningkatan literasi dan pendidikan masyarakat setempat.
ADVERTISEMENT
Perpustakaan Desa Bandungrejo, yang didirikan untuk memenuhi persyaratan dari pemerintah, selama ini belum dimanfaatkan secara optimal sebagai pusat akses ilmu pengetahuan. Kondisi ini menimbulkan kesenjangan antara potensi perpustakaan dan pemanfaatannya dalam meningkatkan kualitas pendidikan warga desa. Oleh karena itu, optimalisasi peran perpustakaan menjadi langkah krusial yang diusung oleh mahasiswa KKN.
Dalam kegiatan tersebut, Fayza Alfiya Rahma memberikan pelatihan kepada salah satu perangkat desa yang bertanggung jawab atas pengelolaan perpustakaan. Pelatihan ini meliputi pengenalan dan penggunaan aplikasi INLISLite, sebuah sistem otomasi perpustakaan yang dikembangkan oleh Perpustakaan Nasional RI untuk mempermudah proses pengelolaan bahan pustaka.
Kegiatan pelatihan INLISLite bersama dengan penanggung jawab perpustakaan Desa Bandungrejo
Pelatihan dimulai dengan pengenalan fitur-fitur yang terdapat pada INLISLite, termasuk cara menginput data koleksi ke dalam sistem. Fayza secara langsung mendampingi perangkat desa dalam mengoperasikan aplikasi ini, mulai dari instalasi hingga pemahaman alur kerja aplikasi tersebut.
ADVERTISEMENT
Setelah pengenalan dasar, kegiatan dilanjutkan dengan praktik langsung di mana perangkat desa diajari cara menginput data buku ke dalam sistem. Proses ini mencakup informasi detail seperti judul, pengarang, penerbit, tahun terbit, dan nomor ISBN. Selain itu, mereka juga dilatih untuk menambahkan data anggota perpustakaan agar proses peminjaman buku dapat dilakukan dengan lebih efisien. Dengan adanya sistem otomasi ini, diharapkan pengelolaan perpustakaan dapat berjalan lebih efektif dan menarik minat masyarakat untuk memanfaatkan perpustakaan sebagai sumber informasi.
Respons positif datang dari perangkat desa yang mengakui bahwa penggunaan aplikasi otomasi perpustakaan seperti INLISLite sangat membantu meningkatkan efisiensi kerja perpustakaan. Mereka berharap dengan adanya pelatihan ini, Perpustakaan Desa Bandungrejo dapat berkembang menjadi pusat informasi yang lebih modern dan mudah diakses oleh masyarakat, khususnya dalam mendukung kegiatan belajar mengajar dan akses ilmu pengetahuan.
ADVERTISEMENT
Dengan berakhirnya pelatihan ini, diharapkan Perpustakaan Desa Bandungrejo mampu menyediakan layanan yang lebih baik bagi masyarakat dan menjadi contoh bagi perpustakaan desa lainnya dalam memanfaatkan teknologi informasi untuk meningkatkan akses ilmu pengetahuan di pedesaan.