Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Jejak Warna dan Motif Kain Tenun Sumba Timur yang Memikat
1 November 2023 9:26 WIB
·
waktu baca 4 menitTulisan dari Alfonsinamelsasail tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Menggunakan kain tenun Sumba itu seperti membawa cerita berjalan. Pernah dengar kain yang lahir karena adanya sejarah? yups itu adalah kain tenun. Kain tenun Sumba Timur merupakan salah satu rajutan dengan teknik tenun yang memiliki begitu banyak sejarah di balik terbentuknya kain tersebut. Di Sumba Timur kain tenun tidak hanya digunakan sebagai pakaian adat, namun ada banyak fungsi lain dari kain tenun.
ADVERTISEMENT
Kain tenun digunakan sebagai sumber pendapatan, divariasikan menjadi berbagai bentuk untuk dijual kepada para pengunjung yang datang ke daerah Sumba Timur, jejak warnannya menceritakan sejarah dan kerja keras.
Motifnya melambangkan kehidupan di masa lampau, masa sekarang, dan cerita-cerita lain yang ingin dipelihara sejarahnya agar tidak hilang atau mati, kekeluargaan terbentuk karena adanya kain tenun. Dalam satu keluarga biasanya saling membantu dalam membuat sebuah kain tenun, jika kain tenun yang hendak dibuat adalah lain tenun dengan proses yang panjang atau dikenal dengan proses alamiah yang membutuhkan waktu yang lebih lama, dalam keluarga akan ada pembagian tugas untuk mengambil bagiannya masing-masing dalam proses pembuatan kain tenun ini.
Seorang mama membuat motif, anak perempuan akan menenun benang, bapak yang mencelupkan tenunan tersebut pada warna alami yang prosesnya harus dilakukan berulang-ulang, dan anggota keluarga lainnya dengan keahlian masing-masing dalam bidangnya.
Sumba Timur identik dengan kain tenun yang berwarna biru, merah, dan mungkin pelengkapnya putih, kuning, dan oranye. Di balik warna-warna ini ada jejak alami yang perlu dicari, ditanam, dan diolah terlebih dahulu untuk menghasilkan warna yang menjadi identik dari kain-kain yang lahir penuh sejarah ini.
ADVERTISEMENT
Warna merah dan warna biru dihasilkan dari akar mengkudu dan kayu cendana, serta tanaman nilam yang di Sumba sendiri untuk sekarang sudah jarang ditemukan atau bisa dibilang sudah mulai langkah.
Hal ini menjadi salah satu tantangan karena sebagian besar pekerjaan yang dilakukan oleh penduduk kampung-kampung adat yang di Sumba Timur adalah menenun atau pengrajin kain, hal mengenai warna kain sangat berpengaruh untuk nilai ekonomi dan cerita yang akan dijual, hal ini dikarenakan jika kain yang hasilkan melalui proses pewarnaan alami akan memiliki nilai ekonomi yang lebih tinggi.
Ada berbagai macam motif yang ada pada kain tenun, biasanya hewan-hewan yang pada dasarnya memiliki makna tertentu untuk masyarakat Sumba Timur, sampai pada simbol-simbol adat yang digunakan untuk kesuburan dan kemakmuran dalam perkawinan. Motif hewan paling identik yang ada pada kain tenun Sumba Timur adalah kuda.
ADVERTISEMENT
Kuda sendiri merupakan simbol harga diri bagi masyarakat Sumba, memiliki nilai adat yang sangat tinggi, dan kuda digunakan masyarakat Sumba dalam semua upacara adat, kuda pada kain tenun memiliki makna kepahlawanan, kebangsawan, dan keagungan.
Selain kuda ada juga ayam yang biasanya digunakan dalam upacara adat untuk melihat nasib baik dan nasib buruk jika inging mengadakan suatu acara, yang pada kain tenun ayam memiliki makna kehidupan seorang wanita dalam masyarakat adat, juga ada buaya dan naga, yang mana memiliki makna kekuatan dan kekuasaan raja.
Warna dan motif yang hadir dalam proses pembuatan kain tenun juga memiliki cerita di baliknya yang mendukung beberapa kebiasaan ritual dan adat yang ada di Sumba Timur. Kain tenun yang diwarnai secara alami agaknya memiliki kegunaan dalam upacara adat kematian, pada saat ini kain tenun yang digunakan hanya kain tenun yang perwarnaannya menggunakan pewarna alami, dengan tujuan agar jenazah yang dibungkus tidak menghasilkan bau yang menyengat.
ADVERTISEMENT
Hal ini dikarenakan dibantu dengan bahan alami penangkal bau yang sudah dengan alamiah terdapat dalam kain-kain berbahan warna alami tersebut.
Selain itu, kain tenun selalu menjadi lambang masyarakat adat yang akan dipakai dalam semua kegiatan yang berkaitan dengan upacara adat, dan ritual-ritual atau kebiasaan yang sudah ada sejak dulu.
Jejak warna dan motif yang menciptakan cerita pada kain tenun Sumba Timur ini rupanya sungguh memikat perhatian banyak orang. Aku sendiri pun sungguh terpikat dengan bagaimana semua makna yang ada, sejarah, dan cerita di balik semua teknik penghasil kain dari benang yang sungguh kaya ini.
Selain dapat membawa kita menjelajahi sejarah, kita pun dapat melihat berbagai cerita dari sebuah kain tenun yang membuka mata kita untuk melihat kekayaan yang dimiliki oleh negara kita ini.
ADVERTISEMENT