Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Kebebasan dan Etika Media
6 Mei 2023 9:49 WIB
·
waktu baca 5 menitTulisan dari Alfonsinamelsasail tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Di era saat ini media berkembang dengan sangat pesat. Media juga membantu manusia untuk menjalankan aktivitasnya. Selain itu saat ini media juga cukup populer digunakan untuk menyampaikan atau membagikan informasi dan mendapatkan informasi, juga hiburan.
ADVERTISEMENT
Mengikuti zaman yang terus berubah dari masa ke masa, media pun mengalami perubahan. Media mengalami perubahan yang cukup banyak. Untuk media masa sendiri dimulai dari media informasi di mana orang berkomunikasi menggunakan tanda-tanda morse, bergeser ke era koran, era radio, era televisi, dan sampai pada saat ini, kita berada pada era digital, era internet.
Disesuaikan dengan masyarakat yang bergerak mengikuti perkembangan, terutama generasi Z yang hidup sangat berdampingan dengan media sosial dan digitalisasi. Banyak media yang memutuskan untuk melakukan kovergensikan diri menjadi online, dan bisa diakses secara bebas oleh semua orang, hal ini disebut kebebasan media.
Kebebasan media sendiri berarti bahwa masyarakat memiliki kebebasan dalam menggunakan media sebagai wadah untuk menyampaikan opini dan mendapatkan informasi mengenai apa yang dicari. Tidak ada batasan, tidak ada larangan, dan tidak ada syarat-syarat tertentu untuk menggunakan media sebagai sarana untuk mencapai tujuan tertentu.
ADVERTISEMENT
Sebagai masyarakat, informasi yang hidup di era digital ini, saya bisa memastikan bahwa ada begitu banyak informasi yang muncul dari berbagai aspek kehidupan. Misalnya aspek kesehatan, hiburan, pendidikan, olahraga, dan masih banyak lagi.
Tentu hal ini tidak ada begitu saja tanpa penyebab. Munculnya informasi yang dikategorikan dan banyak website media yang ada, disesuaikan dengan kebutuhan masyarakat zaman sekarang dalam mengkonsumsi informasi serta berita.
Namun yang kita tahu bahwa dalam segala hal tentu memiliki dua sisi, yaitu sisi positif dan sisi negatif. Fenomena ini memberi kita kesadaran bahwa kebebasan media membutuhkan landasan agar tidak keluar dari apa yang seharusnya menjadi tujuan utamanya.
Lalu bagaimana dengan aturan dan etika yang bisa kita gunakan sebagai landasan kita untuk menghindari atau menghadapi hal-hal yang terjadi ketika kebebasan media menimbulkan sebuah masalah?
ADVERTISEMENT
Well, di era digital ini sesuai yang sudah sempat saya sampaikan di paragraf pertama, penggunaan media sosial menjadi hal yang sangat lumrah digunakan oleh hampir semua kalangan dan semua usia. Tidak ada batasan dalam pengunaan media sosial.
Dan, itu menyebabkan terjadinya hal-hal yang melenceng dari peran media yang sesungguhnya. Misalnya, banyak bermunculan kejahatan digital, dan banyak bermunculan akun-akun palsu yang sengaja diadakan atau dibuat dengan tujuan untuk kepentingan kelompok atau orang-orang tertentu.
Dilihat dari fenomena dan kejadian ini, bisa disimpulkan bahwa era ini sangat memberikan kebebasan bagi masyarakat dalam mengakses dan menggunakan media, baik itu sebagai konsumen yang memberikan opini maupun produser yang membuat berita.
Namun segala hal jika tidak terikat landasan dan aturan, maka akan melahirkan kekacauan yang tidak diinginkan. Akan ada banyak pihak yang menggunakan media sebagai wadah untuk memperoleh keuntungan, menjatuhkan pihak lain.
ADVERTISEMENT
Selain itu juga akan muncul banyak masalah jika kebebasan media tidak dilandaskan dengan etika. Etika seperti apa yang dibutuhkan masyarakat zaman sekarang dalam menghadapi kebebasan yang ada? Dan, bagaimana jika kesadaran yang diharapkan tidak bisa tumbuh dalam masyarakat era ini?
Etika sendiri memiliki arti nilai dan norma yang digunakan sebagai pedoman dalam penggunaan media, terutama dalam hal menyampaikan pendapat dan opini. Kita membutuhkan landasan yang kuat agar kebebasan kita dalam menyampaikan pendapat atau opini tidak berakhir menyakiti perasaan pihak lain.
Wilfridus J. S Poerwadarminta merupakan salah satu tokoh sastra Indonesia yang mengemukakan bahwa etika adalah ilmu pengetahuan terkait pembuatan dan perilaku manusia dilihat dari sisi baik dan sisi buruknya yang ditentukan oleh manusia pula.
ADVERTISEMENT
Bayangkan semua manusia tidak ada dasar norma atau nilai yang mengikat dalam menggunakan media untuk berinteraksi. Akan ada berapakah orang yang merasa dirinya selalu kurang karena adanya banyak standar yang muncul di media dan semua orang setuju dengan itu.
Akan ada berapa banyakkah kejahatan yang terjadi di online? Akan ada berapa banyakkah data yang diretas dengan adanya kebebasan ini? Dan, mungkin pertanyaan yang paling ditakutkan adalah, akan ada berapa banyakkah korban yang diakibatkan dengan kebebasan media ini?
Dari sekian pertanyaan ini memberi kita makna bahwa dalam media, terutama media sosial, kita membutuhkan etika dan adab untuk menghindari terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan dan kejahatan-kejahatan yang bisa saja lahir dari pihak-pihak tidak bertanggung jawab.
ADVERTISEMENT
Banyak kasus yang terjadi di internet belakangan ini, mulai dari kasus kecil seperti pembohongan yang menggunakan undangan pernikahan, sampai pada kasus besar yang baru-baru ini sangat ramai diperbincangkan, kasus Bjorka yang meretas data hampir satu Indonesia.
Dikutip dari kompas.com Indonesia merupakan negara dengan peringkat ketiga kebocoran data terbanyak berdasarkan studi perusahaan keamanan siber asal Belanda, Surfshark. Hal ini memberikan kita gambaran bahwa masyarakat Indonesia masih belum begitu baik dalam menaati undang-udang etika bersosial media.
Kejadian Bjorka memperlihatkan bahwa masih banyak pasal undang-undang yang dilanggar. Misalnya UU ITE pasal 30 ayat 1 sampai dengan 3, kemudian UU PDP pasal 67 ayat 1, ayat 2, ayat 3.
Etika dan norma yang harus masyarakat informasi perhatikan dan kita terapkan dalam kebebasan media adalah penggunaan bahasa yang baik, di mana era ini tidak dibatasi usia untuk mengakses internet. Jadi kita perlu memperhatikan bahasa yang kita gunakan.
ADVERTISEMENT
Berikutnya adalah kita perlu memperhatikan agar opini yang kita sampaikan tidak menyinggung SARA, kita perlu mengerti bagaimana cara menghargai hasil karya orang lain. Pintar-pintarlah untuk menjaga informasi pribadi agar tidak tersebar dan mempermudah pihak-pihak tidak bertanggung jawab untuk menggunakannya secara tidak benar.