Salah Fokus Broadcast Jambret Cempaka Putih

Alfons Tanujaya
Tukang oprek dan Antivirus Specialist di vaksincom
Konten dari Pengguna
5 Juli 2018 13:32 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Alfons Tanujaya tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Pengeras Suara  (Foto: shutterstock)
zoom-in-whitePerbesar
Pengeras Suara (Foto: shutterstock)
ADVERTISEMENT
Jakarta, ada pelesetan singkatan dari nama kota tercinta yang menjadi ibu kota Indonesia ini: Jambret Ada, Koruptor Ada, Rampok pun Tentu Ada.
ADVERTISEMENT
Maraknya jambret di Jakarta memang cukup mengkhawatirkan. Selain terjadi penjambretan handphone di Kota Tua terhadap pesepeda, lalu diikuti oleh aksi jambret di Cempaka Putih.
Apalagi kasus jambret di Cempaka Putih yang menimbulkan korban jiwa mengundang keprihatinan seorang netter yang “berbaik hati” mengeluarkan himbauan diikuti oleh video kejadian penjambretan yang sontak langsung memviral dan disebarkan.
Namun ada beberapa kesalahan yang cukup mengganggu dan bisa dijadikan pelajaran bagi kita semua sebelum ikut memviralkan suatu broadcast. Isi broadcast tersebut bisa dilihat di bawah ini:
<<<awal broadcast>>>
*HIMBAUAN*
Himbauan buat semua penumpang Roda dua/ojek online harus berhati2 & waspada🙏🙏Kemarin terjadi lg jambret d kemayoran d jalan layang penumpang maen hp d jalanan sehingga mengundang jmbrt terjdilah aksi jambret menjambret sehingga driver ojek online dan penumpang terjatuh d jalan layang kemyaroan driver ojol selamet, penumpang meninggal di rs mitra kemayoran akibat terbentur kepala nya d trotoar.Tolong himbau untuk shabat2 saya yg temen nya sodara2 nya klo naek ojek online jngan maen hp dan tas taro d tengah jngan d samping dan d belakang bahaya klo d tarik jambret.��🙏🙏
ADVERTISEMENT
SEKALI LAGI..
Jgn main HP / bertelepon HP di atas motor
Taruh tas
Jgn di samping/belakang badan
Tetapi taruh tas
Harus di depan badan
Sebarkan !!!
<<<akhir broadcast>>>
Jika diteliti, ada beberapa kesalahan fakta yang cukup mengganggu dan menjadi ciri khas broadcast berita serta perlu diluruskan. Berikut penjabarannya:
1. Lokasi penjambretan
Lokasi penjambretan dalam broadcast dikatakan di Kemayoran Jalan Layang alias Jalan Layang Kemayoran. Padahal kejadian penjambretan terjadi di Cempaka Putih.
2. Kepala terbentur trotoar.
Jika diteliti video yang beredar, kelihatannya kepala korban bukan terbentur trotoar tetapi terbentur aspal jalan.
3. Penumpang main handphone
Menurut broadcast, "main handphone" kembali dijadikan sebagai kambing hitam kasus jambret ini. Namun dalam video ini sama sekali tidak terlihat fakta korban jambret sedang “maen HP” melainkan tasnya yang berusaha dijambret dan korban terjatuh dari boncengan motor yang sedang berjalan kencang.
Media sosial memberikani informasi penting. (Foto: Thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
Media sosial memberikani informasi penting. (Foto: Thinkstock)
Fakta yang Tidak Dibahas
ADVERTISEMENT
Satu hal yang perlu diperhatikan pembuat broadcast dan penyebar broadcast sebelum melakukan broadcast adalah kecenderungan generalisasi. Mudah sekali menuding tangan pada “maen HP” sebagai penyebab terjadinya jambret dan celakanya karena sudah menjadi label umum bahwa kalau “maen HP” menjadi biang keladi banyak kejadian kejahatan jambret.
Maka penerima dan penyebar broadcast dengan mudahnya langsung percaya dan ikut-ikutan menyebarkan broadcast tersebut tanpa berusaha kritis memeriksa terlebih dahulu dengan teliti video yang disebarkan dan melihat apakah sebenarnya hal tersebut sesuai dengan fakta atau tidak.
Mungkin kita perlu belajar mencerna setiap broadcast yang kita terima dan jangan terpengaruh euforia untuk cepat-cepat menyebarkan informasi.
Fakta Tambahan yang Penting
Jika penerima broadcast meneliti dan menganalisa video yang disebarkan, ada satu hal yang perlu menjadi pelajaran bagi pengemudi, khususnya sepeda motor dan malah sama sekali tidak disampaikan pada broadcast tersebut. Padahal hal tersebut bisa saja menyelamatkan nyawa pengemudi motor.
ADVERTISEMENT
Fakta tersebut adalah helm motor yang terlepas dari pembonceng dan kemungkinan besar bisa menyelamatkan nyawanya jika terpasang dan terkunci dengan baik.
Semoga saja kejadian penjambretan di atas bisa menjadi perhatian pihak berwenang untuk melakukan penindakan yang tegas dan menjadi pelajaran bagi kita semua untuk lebih berhati-hati. Vaksincom mengucapkan belasungkawa untuk pihak korban dan semoga pelakunya segera tertangkap.
Salam,
Alfons Tanujaya