Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
Konten dari Pengguna
Satu Tungku Tiga Batu, Pelajaran Berharga dari Bumi Papua
18 Maret 2018 9:14 WIB
Diperbarui 6 Agustus 2020 13:19 WIB
Tulisan dari Alfredo kway tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Satu Tungku Tiga Batu adalah sebuah Falsafah penting buat Masyarakat Fakfak dan Papua pada umumnya. Sebuah kota seolah menjadi saksi bisu tentang indahnya hidup berdampingan dalam keberagaman, tentang indahnya nilai kedamaian dalam keberagaman dan perbedaan.
ADVERTISEMENT
Satu Tungku Tiga Batu memberi kita arti yang sangat berharga, yakni belajar bagaimana menghargai keberagaman yang ada di negeri ini. Belajar Saling menghormati antar sesama. Kerukunan umat beragama di wilayah Kabupaten Fakfak, Papua Barat tercermin sejak dulu, masyarakat di kabupaten ini hidup berdampingan secara rukun dan saling membantu.
Budaya “satu tungku tiga batu” tetap lestari hingga saat ini. Budaya yang menegakkan kerukunan umat beragama dilingkungan keluarga maupun masyarakat luas.
Budaya “satu tungku tiga batu” sudah ada sejak jaman dulu. Dalam lingkungan keluarga di Fakfak, satu rumah bisa dihuni tiga penganut agama sekaligus, agama Kristen, Islam, dan Katolik.
"Satu Tungku Tiga Batu berarti “ agama keluarga di Fakfak ada tiga, yaitu Islam, Katolik, dan Protestan. Tiga ‘batu’ ini bersatu agar ‘tungku’ tidak timpang ” Di samping itu, pemerintah Fakfak menjadikan Satu Tungku Tiga Batu sebagai salah satu modal utama membangun Fakfak.
ADVERTISEMENT
“Dalam falsafah itu ada unsur-unsur yang disepakati, yaitu sebagai satu saudara harus satu hati. Bila hati sudah bersatu, tak ada kekuatan apapun yang mampu melawannya ”
Semoga filosofi sederhana ‘Satu Tungku Tiga Batu’ dari Fak Fak ini bisa menginspirasi seluruh anak bangsa untuk menjaga kerukunan umat beragama di Tanah Air. Perbedaan adalah cara Tuhan untuk mengasihi kita agar kita saling menghormati dan menghargai, jadi meskipun berbeda-beda kita tetaplah satu.(AK)