Mewaspadai Kage Bunshin no Jutsu Anak Jalanan Ibu Kota

Ali
Mahasiswa Hukum Universitas Nasional Jakarta
Konten dari Pengguna
13 Februari 2023 18:50 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Ali tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Anak jalanan di bawah MRT Blok M. Sumber: Dokumen pribadi
zoom-in-whitePerbesar
Anak jalanan di bawah MRT Blok M. Sumber: Dokumen pribadi
ADVERTISEMENT
Berdasarkan data Dinas Sosial DKI Jakarta pada tahun 2022, terdapat sekitar 81 orang anak jalanan di wilayah DKI Jakarta. Jumlah anak jalanan tersebut sudah mengalami penurunan signifikan di mana pada tahun 2020 berjumlah 225 dan tahun 2021 berjumlah 211.
ADVERTISEMENT
Anak jalanan sendiri adalah seseorang yang berumur sekitar 10-19 tahun (ada juga yang mengatakan 10-21 tahun atau 12-18 tahun) yang menghabiskan waktunya lebih banyak di jalanan untuk bermain atau mencari nafkah. Kebanyakan dari mereka ada yang masih bersekolah dan ada yang tidak sekolah.
Tidak heran, akhir-akhir ini sangat sulit sekali untuk mencari anak jalanan di Ibukota. Kebanyakan dari mereka sudah di berdayakan dan dibimbing ke arah yang lebih baik. Sehingga, mereka memiliki keterampilan yang dapat berguna bagi dirinya dan masyarakat.
Penulis sendiri memiliki skripsi yang berkaitan dengan anak jalanan. Di mana penulis harus mencari anak jalanan yang sesuai dengan kriteria yang telah ditentukan. Sehingga, penulis harus mewawancarai anak jalanan sesuai kebutuhan skripsi.
ADVERTISEMENT

Anak Jalanan di DKI Jakarta

Anak jalanan di wilayah Blok M Square. Sumber: Dokumen pribadi
Dibutuhkan waktu sekitar seminggu untuk menemukan anak jalanan sesuai dengan kriteria yang di inginkan. Kebanyakan yang ditemukan di sekitar lokasi yang didatangi adalah orang tua dan gelandangan yang mengemis.
Sedangkan, anak jalanan berhasil di temukan di wilayah Pasar Minggu sedang mengemis bersama teman mereka yang membawa gerobak speaker dan di wilayah Blok M Square sedang mengamen di depan pintu keluar parkir motor serta wilayah Kota Tua sedang mengamen.
Kebanyakan dari mereka mengamen dan mengemis dengan alasan ekonomi. Mereka ada yang betul-betul keluarga miskin, ada yang mengamen untuk menambah uang jajan, padahal masuk keluarga mampu dan membantu orang tua.

Kesulitan Menemukan Anak Jalanan Menunjukkan Masalah yang Semakin Teratasi

Anak jalanan antara Jakarta dan Depok. Sumber: Dokumen pribadi
Anak jalanan merupakan sebuah fenomena di Ibukota ini. Mereka turun ke jalan diakibatkan alasan ekonomi di mana keluarga mereka yang miskin membuat anak-anak mau tidak mau harus ikut menghabiskan waktunya untuk mencari uang, bukan melakukan sesuatu yang harusnya mereka lakukan di umurnya yang masih kecil.
ADVERTISEMENT
Namun, anak jalanan seiring waktu di tahun 2022 sampai 2023 ini semakin jarang di temui. Berdasarkan berbagai informasi dari beberapa media dan penelitian beberapa tahun terakhir, anak jalanan yang berhasil di tertibkan akan dibawa ke Dinas Sosial untuk dilakukan rehabilitasi sosial.
Rehabilitasi inilah yang dilakukan oleh Dinas Sosial untuk membimbing anak jalanan ke arah yang lebih baik. Mereka akan diajari keterampilan khusus, bimbingan agama dan sejenisnya agar saat kembali ke masyarakat, mereka dapat berguna dan mampu untuk bertahan hidup.
Inilah yang menjadi salah satu alasan berkurangnya anak jalanan di Ibu Kota, pemerintah bisa dikatakan sedikit demi sedikit berhasil mengatasi fenomena anak jalanan. Pemerintah berhasil menemukan cara yang efektif agar anak jalanan dapat kembali bersekolah dan menjalani hidup sebagaimana mestinya.
ADVERTISEMENT
Ketika anak jalanan semakin hari berkurang, memberikan tanda bahwa kemiskinan pelan-pelan semakin teratasi. Bukan berarti kebanyakan dari mereka menjadi kaya raya, tapi setidaknya mereka sudah dapat bertahan hidup dengan cara yang lebih baik daripada sebelumnya.
Bisa jadi mereka ada yang bekerja menjadi tukang cukur, barista, berjualan dan sebagainya. Intinya, ilmu yang mereka dapatkan mampu memberikan kehidupan yang lebih baik.

Masalah Masih Belum Selesai

Penulis bersama pengamen di Kota Tua. Sumber: Dokumen pribadi
Meskipun jumlah anak jalanan semakin berkurang seiring waktu, bukan berarti jumlah anak jalanan akan benar-benar habis. Apalagi, dengan isu-isu kondisi ekonomi tahun ini yang sangat tidak baik. Bisa jadi jumlah anak jalanan justru melonjak.
Seperti halnya jurus kage bunshin di serial anime Naruto yang membuat penggunanya bisa menggandakan diri hingga berkali-kali lipat. Jutsu ini juga disebut sebagai jurus seribu bayangan.
ADVERTISEMENT
Terkait hal itu, pemerintah harus bersiap melakukan berbagai upaya untuk mengatasi kemungkinan lonjakan jumlah anak jalanan yang bisa jadi bertambah. Mungkin saat ini masih jarang di temukan, tapi di akhir tahun 2023 bisa saja setiap jalan kita menemukan mereka.
Oleh karena itu, Dinas Sosial Jakarta serta elemen terkait lain juga harus berperan aktif untuk mengatasi fenomena anak jalanan. Tidak hanya anak jalanan, tapi juga gelandangan, pengemis, badut joker, anak telantar dan sebagainya demi menciptakan ibu kota dengan masyarakat yang sejahtera.