Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.101.0
Konten dari Pengguna
PPDB Tiba : Kiat Lembaga Madrasah dalam Menjaring Siswa Generasi Digital
3 April 2025 15:48 WIB
·
waktu baca 5 menitTulisan dari ali achmadi tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Seiring dengan perkembangan zaman, lembaga pendidikan, termasuk Madrasah Tsanawiyah (MTs) dan Madrasah Aliyah (MA), perlu mengadaptasi diri untuk dapat menarik minat siswa dari generasi yang semakin cerdas dan terhubung dengan dunia digital. Berdasarkan tahun lahir, generasi calon siswa baru di MTs dan MA untuk tahun pelajaran 2025/2026 termasuk dalam kategori berikut:
ADVERTISEMENT
Siswa Baru MTs (lahir sekitar 2012–2013), Masuk dalam Generasi Alfa (Gen Alpha), yaitu generasi yang lahir mulai 2010 ke atas. Generasi ini tumbuh di era digital sejak lahir dan sangat akrab dengan teknologi serta internet.
Siswa Baru MA (lahir sekitar 2009–2010), Masuk dalam Generasi Z (Gen Z), yaitu generasi yang lahir sekitar 1997–2012. Generasi ini sudah familiar dengan teknologi sejak kecil tetapi masih mengalami transisi dari era analog ke digital.
Siswa generasi Alfa dan Z memiliki karakteristik yang berbeda dibandingkan dengan generasi sebelumnya, sehingga lembaga pendidikan perlu merancang strategi yang tepat untuk menjaring mereka. Berikut adalah beberapa kiat dan strategi yang dapat diterapkan oleh lembaga Pendidikan madrasah MTs dan Aliyah dalam menghadapi tantangan tersebut:
ADVERTISEMENT
Memanfaatkan Teknologi Digital dalam Pembelajaran
Generasi Alfa dan Z tumbuh di dunia yang sangat terhubung secara digital. Oleh karena itu, lembaga pendidikan harus mengoptimalkan penggunaan teknologi dalam proses pembelajaran. Mengintegrasikan platform pembelajaran daring, aplikasi edukasi, serta media sosial untuk mendukung kegiatan belajar-mengajar akan sangat menarik bagi siswa-siswa ini. Selain itu, penggunaan alat-alat teknologi canggih, seperti kelas virtual, video pembelajaran, dan sumber belajar interaktif, dapat menciptakan pengalaman belajar yang lebih menarik dan relevan bagi generasi yang terpapar teknologi sejak dini.
Penyampaian Kurikulum yang Fleksibel dan Relevan
Siswa generasi Z dan Alfa cenderung lebih tertarik pada pembelajaran yang bersifat praktis dan relevan dengan kehidupan mereka sehari-hari. Oleh karena itu, lembaga MTs dan Aliyah perlu menawarkan kurikulum yang tidak hanya mencakup materi akademik yang esensial, tetapi juga mengintegrasikan keterampilan abad ke-21, seperti pemecahan masalah, kreativitas, kolaborasi, dan keterampilan teknologi. Penekanan pada pendidikan karakter yang mengajarkan nilai-nilai agama dan moral juga sangat penting untuk membentuk siswa yang berbudi pekerti luhur.
ADVERTISEMENT
Pendekatan Pembelajaran yang Interaktif dan Kolaboratif
Generasi Z dan Alfa memiliki gaya belajar yang cenderung lebih interaktif. Oleh karena itu, lembaga pendidikan perlu mengembangkan metode pembelajaran yang memungkinkan siswa untuk berkolaborasi, berdiskusi, dan berpartisipasi aktif dalam proses belajar. Penggunaan metode project-based learning (PBL) yang melibatkan proyek atau kegiatan berbasis kelompok dapat meningkatkan keterlibatan siswa. Selain itu, pemberian tugas berbasis teknologi, seperti pembuatan video atau presentasi digital, dapat memperkaya pengalaman belajar mereka.
Menerapkan Sistem Penerimaan yang Transparan dan Mudah Diakses
Generasi Z dan Alfa sangat mengandalkan informasi digital. Oleh karena itu, lembaga MTs dan Aliyah perlu memastikan bahwa proses pendaftaran siswa baru dapat dilakukan secara online dan transparan. Menyediakan website resmi yang menyajikan informasi tentang kurikulum, kegiatan ekstrakurikuler, dan fasilitas yang ditawarkan, serta memberikan kemudahan dalam pendaftaran daring, akan memudahkan orang tua dan siswa dalam mengambil keputusan. Selain itu, media sosial bisa dimanfaatkan untuk memperkenalkan program unggulan dan kegiatan di lembaga tersebut,
ADVERTISEMENT
Fasilitas dan Lingkungan yang Mendukung Kreativitas
Generasi Z dan Alfa cenderung mencari tempat yang dapat memberikan ruang bagi mereka untuk mengekspresikan diri. Oleh karena itu, lembaga pendidikan perlu menyediakan fasilitas yang mendukung kreativitas siswa, seperti laboratorium teknologi, ruang seni dan budaya, sarana prasarana olah raga yang memadai. Menyediakan program-program unggulan dalam bidang matematika, sains dan teknologi. Selain itu, lingkungan yang nyaman, aman, dan penuh inspirasi akan menarik minat mereka untuk bersekolah di lembaga tersebut.
Membangun Branding yang Kuat dan Positif
Lembaga pendidikan madrasah juga perlu membangun citra atau branding yang kuat dan positif untuk menarik perhatian calon siswa dan orang tua. Ini bisa dilakukan melalui peningkatan kualitas pelayanan pendidikan, keberhasilan siswa dalam kompetisi akademik atau non-akademik, serta prestasi alumni. Selain itu, kegiatan promosi melalui media sosial, video profil sekolah, dan testimoni siswa dapat memberikan gambaran yang lebih hidup mengenai atmosfer dan keunggulan yang dimiliki oleh lembaga tersebut.
ADVERTISEMENT
Menghadirkan Program Pengembangan Karakter
Generasi Z dan Alfa dikenal dengan kecenderungan mereka untuk peduli terhadap isu-isu sosial, lingkungan, dan keadilan. Oleh karena itu, lembaga MTs dan Aliyah dapat menawarkan program pengembangan karakter yang mengajarkan nilai-nilai keberagaman, sosial, dan spiritual. Program seperti kerja sosial, kegiatan bakti sosial, atau kampanye lingkungan tidak hanya akan mengembangkan kepedulian siswa, tetapi juga memperkuat karakter dan nilai moral mereka.
Menjaring siswa dari generasi Alfa dan Z memerlukan pendekatan yang inovatif dan adaptif terhadap perkembangan zaman. Lembaga pendidikan MTs dan Aliyah harus siap untuk menyesuaikan diri dengan kebutuhan dan gaya hidup digital generasi muda, sembari tetap mengedepankan nilai-nilai agama, budaya, dan karakter yang akan membentuk mereka menjadi individu yang berkompeten dan berbudi pekerti luhur. Namun, untuk bisa menarik perhatian generasi ini, madrasah tidak boleh terjebak dalam kondisi yang ada. Madrasah harus berbenah dan melakukan perubahan yang signifikan. Jika madrasah hanya bertahan dengan sistem dan metode yang lama, tanpa ada pembaruan, maka madrasah akan terkesan jadul, kolot, dan tidak menarik bagi siswa generasi Z dan Alfa. Selain itu, mindset para guru juga harus berubah. Guru-guru madrasah harus melek teknologi digital dan siap mengintegrasikan teknologi dalam proses pembelajaran. Tanpa pemahaman dan kemampuan menggunakan teknologi dengan baik, para guru tidak akan bisa maksimal dalam menghadapi tantangan pendidikan di era digital ini. Pembelajaran berbasis teknologi, seperti penggunaan aplikasi edukasi, media sosial, dan alat digital lainnya, harus menjadi bagian dari strategi pengajaran mereka. Oleh karena itu, madrasah harus berani bertransformasi, menggali potensi baru, dan berinovasi agar dapat menarik minat siswa dan memenuhi tuntutan zaman yang semakin maju. Dengan demikian, madrasah akan dapat memberikan pengalaman pendidikan yang lebih menarik dan relevan bagi generasi muda digital, sekaligus menjaga keberlanjutan dan kualitas pendidikan yang ada.
ADVERTISEMENT
ALI ACHMADI, Kabid Humas dan Usaha Yayasan Ar Raudloh, Perguruan Islam Raudlatut Tholibin Pakis – Pati.