Humas 2.0: Melatih ASN menulis, dan langsung bisa!

D'Hanifa
Data enthusiast! Terima servis informasi. Tidak bisa ditunggu!! Menulis apa saja, berdasar ilmu dan pengalaman pribadi.
Konten dari Pengguna
8 Mei 2018 22:28 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari D'Hanifa tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Hari Selasa (8/5/2018) ini pemerintah kota Bandung mengadakan workshop penulisan dan fotografi. Narasumber yang didatangkan tidak tanggung tanggung, Rachmadin Ismail (kang Adin), selaku wakil pemimpin redaksi dan fotografer kawakan, Aditia Noviansyah, dari media hybrid Kumparan terbukti dapat menggali potensi ASN kehumasan di pemerintah Kota Bandung. Hal ini dapat terlihat dari antusiasme undangan yang hadir memenuhi ruangan auditorium Balai Kota Bandung. Tim humas dari seluruh perangkat daerah, termasuk Kelompok Informasi Masyarakat (KIM) Kota Bandung pun turut hadir.
ADVERTISEMENT
Menyoroti perkembangan perkembangan teknologi, dan kecepatan informasi, "Humas kota Bandung kini telah berevolusi menjadi humas 2.0", demikian disampaikan Hj. Evi Shaleha, M. Pd. selaku asisten Administrasi Umum Setda Kota Bandung ketika memberikan sambutan pada seremonial pembukaan acara workshop penulisan dan fotografi ini. "Dahulu kita mengenal sosok Harmoko sebagai menteri yang selalu memberitakan kegiatan atasan dengan detail, kini Humas menjadi ujung tombak penyampaian informasi pembangunan daerah." disampaikan oleh M. Solihin, selaku Pjs. Walikota Bandung, dalam arahannya.
Menulis itu mudah. Kesan itu dirasakan oleh para peserta workshop setelah menyimak pemaparan dan sesi tanya jawab dengan kang Adin. "Rumus untuk penulisan juara adalah: Emosi, Jawaban, dan Visual." tutur alumnus UPI yang telah lama berkecimpung di dunia jurnalistik ini. Libatkan kedekatan emosi dalam judul sehingga orang akan tertarik membaca lebih lanjut. Pendekatan lain dalam menulis adalah, memberikan jawaban atas isu, masalah, keingin tahuan, yang dimiliki pembaca. "Orang mencari jawaban tersebut, terlebih lagi anda sebagai pihak yang kompeten, sudah dipercaya keilmuan dan wewenangnya, maka tulisan anda akan lebih dipercaya oleh pembaca", kang Adin menyampaikan tips membangun penulisan dengan konten jawaban. Melengkapi tulisan dengan gambar, infografik, ilustrasi, akan memperkuat pesan yang akan disampaikan. Bahkan pesan dalam gambar cover, akan lebih cepat sampai ketimbang judulnya itu sendiri.
ADVERTISEMENT
Tema membangun visual diperkuat oleh pemaparan oleh kang Adit, yang menjelaskan tentang ilmu fotografi. Berbagai tipe kamera, teknologi, cara kerja kamera jadul (jaman dahulu) sampai kekinian, shutter speed, exposure, ISO, pun tak luput disampaikan oleh fotografer yang sudah beberapa kali menyabet penghargaan fotografi ini. "Yang harus menjadi perhatian dalam fotografi adalah: pesan, rasa, ambient/ suasana apakah yang ingin disampaikan melalui foto tersebut.". Selain foto itu sendiri, caption foto juga berperan penting dalam menjelaskan pesan yang ingin disampaikan oleh foto. Prinsip dasar jurnalistik 5W + 1H tetap harus digunakan dalam pengambilan foto jurnalisme. Selain itu, prinsip privasi dan etika jurnalistik sudah tentu menjadi hal yang tidak dapat ditinggalkan.Berbagai tips yang diberikan dalam workshop ini dapat digunakan secara umum bagi seluruh pihak yang ingin menulis, terutama berita warga/ citizen journalism. Mari kita mulai menghasilkan tulisan-tulisan sederhana namun bermakna, menyampaikan fakta, bukan fitnah. Memperjelas, bukan mengaburkan. Menerangkan, bukan mempertentangkan. Semoga bermanfaat.
ADVERTISEMENT