Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Transformasi Ekonomi Arab Saudi: Dari Minyak ke Pengetahuan
14 Mei 2024 16:39 WIB
·
waktu baca 4 menitTulisan dari Muhammad Ali Ashhabul Kahfi tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Menuju Visi Saudi 2030
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Penelitian yang dilakukan oleh Mohammad Nurunnabi mengungkap enam aspek kunci yang perlu dipertimbangkan dalam mengembangkan ekonomi berbasis pengetahuan di Arab Saudi: sumber daya manusia, inovasi, teknologi informasi dan komunikasi (ICT), ekonomi, pendidikan, dan ketenagakerjaan. Studi ini menyoroti pentingnya peningkatan modal manusia dan inovasi, serta tantangan utama yang dihadapi, termasuk pengangguran di kalangan perempuan berpendidikan universitas.
Arab Saudi, yang merupakan produsen dan pengekspor minyak terbesar di dunia, telah menikmati manfaat ekonomi dari minyak selama lebih dari tiga perempat abad. Namun, dengan adanya penurunan harga minyak global, negara ini menyadari pentingnya diversifikasi ekonomi untuk mencapai pertumbuhan yang berkelanjutan.
Langkah Ambisius Menuju Masa Depan
Visi Saudi 2030, yang diluncurkan pada 25 April 2016, bertujuan untuk mengurangi ketergantungan pada minyak dan mendorong pertumbuhan di sektor-sektor non-minyak. Dokumen kebijakan ini menekankan perlunya memperluas investasi ke sektor-sektor lain dan mengidentifikasi berbagai inisiatif untuk mencapai tujuan tersebut. Program Transformasi Nasional 2020 melengkapi Visi Saudi 2030 dengan menyediakan kerangka kerja strategis yang mencakup 543 inisiatif dan 376 indikator kinerja utama.
ADVERTISEMENT
Dalam wawancara dengan Al Arabiya News Channel, Wakil Putra Mahkota Mohammed bin Salman menyatakan bahwa meskipun kenaikan harga minyak dapat memberikan dukungan yang kuat, visi ini dirancang untuk dapat berfungsi bahkan pada harga minyak yang rendah. Ia optimis bahwa dengan langkah-langkah yang tepat, Arab Saudi bisa hidup tanpa pendapatan minyak pada tahun 2020.
Kunci Transformasi: Sumber Daya Manusia dan Inovasi
Salah satu temuan penting dari studi ini adalah bahwa modal manusia dan inovasi adalah kunci utama menuju ekonomi berbasis pengetahuan. Arab Saudi perlu meningkatkan pendidikan dan pelatihan untuk mengembangkan keterampilan yang dibutuhkan dalam ekonomi baru ini. Selain itu, penelitian dan pengembangan harus ditingkatkan secara signifikan. Saat ini, pengeluaran untuk penelitian dan pengembangan masih sangat rendah dibandingkan dengan negara-negara anggota G20 lainnya.
ADVERTISEMENT
ICT juga memainkan peran penting dalam transformasi ini. Penggunaan teknologi untuk meningkatkan produktivitas dan inovasi akan menjadi salah satu pendorong utama pertumbuhan ekonomi. Arab Saudi telah membuat kemajuan signifikan dalam pengembangan infrastruktur ICT, namun masih ada kebutuhan untuk kebijakan yang lebih baik dan investasi yang lebih besar untuk mencapai standar internasional.
Tantangan dan Peluang
Studi ini mengidentifikasi beberapa tantangan utama yang dihadapi Arab Saudi dalam perjalanan menuju ekonomi berbasis pengetahuan. Salah satu tantangan terbesar adalah pengangguran, terutama di kalangan perempuan berpendidikan tinggi. Meskipun tingkat pengangguran secara keseluruhan telah menurun dalam beberapa tahun terakhir, tingkat pengangguran di kalangan perempuan tetap tinggi. Untuk mengatasi masalah ini, diperlukan kebijakan yang lebih inklusif yang memberikan akses lebih besar bagi perempuan ke pasar kerja.
ADVERTISEMENT
Selain itu, Arab Saudi juga menghadapi tantangan dalam hal diversifikasi ekonomi. Meskipun telah ada upaya untuk mengembangkan sektor-sektor non-minyak, ekonomi negara ini masih sangat bergantung pada minyak. Visi Saudi 2030 dan Program Transformasi Nasional 2020 menekankan pentingnya diversifikasi ekonomi, termasuk pengembangan sektor-sektor seperti pariwisata, manufaktur, dan layanan keuangan.
Inisiatif Strategis untuk Masa Depan
Beberapa inisiatif strategis yang diidentifikasi dalam Visi Saudi 2030 dan Program Transformasi Nasional 2020 termasuk:
- Penciptaan Lapangan Kerja: Menciptakan 450.000 pekerjaan di sektor non-pemerintah.
- Reformasi Sektor Publik: Mengurangi anggaran gaji sektor publik dari 45% menjadi 40% dari anggaran negara.
- Investasi Sektor Swasta: Mengimplementasikan lebih dari 500 inisiatif dengan biaya SR270 miliar (US$72 miliar), 40% di antaranya berasal dari sektor swasta.
ADVERTISEMENT
- Peningkatan Pendapatan Non-Minyak: Meningkatkan pendapatan non-minyak dari SR163,5 miliar menjadi SR530 miliar.
- Pengembangan Infrastruktur: Membangun kompleks internasional untuk industri kelautan yang akan menyediakan 80.000 pekerjaan dan mengurangi impor sebesar US$12 miliar per tahun.
- Pengurangan Subsidi: Melanjutkan pengurangan subsidi, dengan pengurangan subsidi air dan listrik yang diproyeksikan dapat menghemat SR200 miliar.
- Ekspor Non-Minyak: Meningkatkan nilai ekspor non-minyak dari SR185 miliar menjadi SR330 miliar.
- Pengurangan Pengangguran: Mengurangi tingkat pengangguran dari 11,6% menjadi 9%.
- Pemberdayaan Perempuan: Meningkatkan partisipasi perempuan di pasar kerja dari 23% menjadi 28%.
- Investasi Pariwisata: Meningkatkan investasi di sektor pariwisata dari SR145 miliar menjadi SR171,5 miliar.
- Investasi Asing: Meningkatkan investasi asing langsung dari SR30 miliar menjadi SR70 miliar.
ADVERTISEMENT
Transformasi ekonomi Arab Saudi menuju ekonomi berbasis pengetahuan menawarkan peluang besar untuk pertumbuhan yang berkelanjutan dan pengurangan kesenjangan sosial. Dengan strategi yang tepat, Arab Saudi dapat mencapai visi ambisiusnya dan menjadi contoh bagi negara-negara lain yang ingin beralih dari ekonomi berbasis sumber daya alam ke ekonomi berbasis pengetahuan.