Konten dari Pengguna

Menebar Manfaat dengan Program Tani Nusantara

Ali Muakhir
Writer, Content Writer, dan Influencer.
9 April 2023 10:04 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Ali Muakhir tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ibu Refni dengan Lahan Tani Hodroponik yang dikelolanya (Foto LMI)
zoom-in-whitePerbesar
Ibu Refni dengan Lahan Tani Hodroponik yang dikelolanya (Foto LMI)
ADVERTISEMENT
Banyak cara yang dilakukan lembaga zakat untuk menyalurkan infak, zakat, dan donasi yang dipercayakan umat. Tidak melulu untuk keperluan masjid, lembaga pendidikan, atau panti asuhan. Bisa juga dengan program-program kreatif yang bermanfaat bagi masyarakat.
ADVERTISEMENT
Seperti yang dilakukan Laznas Lembaga Managemen Infaq (LMI) yang membuat Program Tani Nusantara. Dengan program tersebut LMI membantu mengentaskan kemiskinan hingga mustahik (penerima zakat) tidak selamanya menjadi mustahik. Bersama LMI berikhtiar untuk meningkatkan taraf hidup para dhuafa agar bisa bangkit, hingga mereka mandiri lalu menjadi muzzaki (pemberi zakat).
Salah satu duafa yang dientaskan dari kemiskinan adalah sosok perempuan yang akrab dengan sapaan Bu Refni. Sejak tahun 2021 ibu dua anak ini tergabung dalam kelompok Kampung Hidroponik yang mengelola sepetak tanah wakaf di Depok.
Petani Hidroponik
Menjadi petani hidroponik ternyata telah mengubah rasa sedih Bu Refni menjadi senyum bahagia. Semula pendapatan satu-satunya Bu Refni adalah dari mencuci dan setrika dan terbilang tidak cukup untuk kebutuhan sehari-hari. Setelah menjadi petani hidroponik, Bu Refni mendapat penghasilan tambahan dari hasil panen kangkung, pakcoy, dan sayuran lainnya yang dia tanam.
ADVERTISEMENT
Perempuan 42 tahun ini pun bisa membesarkan dan membiayai sekolah anak-anaknya. Buah hatinya yang duduk dibangku kelas 8 SMP dan 4 SD ini butuh biaya yang tidak sedikit untuk menyelesaikan pendidikannya.
Janda asal kota Payakumbuh, Sumatera Barat tersebut sangat semangat merawat sayur hidroponik. Setiap hari datang ke kebun hidroponik untuk cek kesehatan sayur. Kegiatan yang dilakukan mengkondisikan suhu air stabil, memberikan nutrisi, dan mengatur sirkulasi air. Perawatan ini dilakukan selama kurang lebih selama 40 hari dalam satu siklus panen.
Bu Refni yakin, bertani hidroponik prospeknya bagus karena sayuran yang ditanamnya sehat dan mengandung banyak nutrisi hingga punya nilai jual lebih tinggi daripada sayur jenis lain.
Terlebih lagi hingga saat ini LMI terus memberikan pembinaan dan evaluasi pada pertanian hidroponiknya hingga beliau sangat terbantu untuk terus menjadi petani hidroponik.
ADVERTISEMENT
Profil Laznas LMI
Lembaga Managemen Infaq (LMI) sendiri adalah lembaga filantropi profesional yang bertujuan mengangkat harkat dan martabat masyarakat kurang mampu melalui penghimpunan dana sosial (zakat, Infaq, Shadaqah, dan wakaf).
LMI didirikan pada tahun 1995 dan berpusat di Kota Surabaya. Saat ini LMI memiliki 8 perwakilan yang tersebar di seluruh Indonesia. LMI berkomitmen meluaskan manfaat dengan menjangkau saudara-saudara di seluruh wilayah Indonesia.