Berburu Beasiswa di Qatar

Ali Murtado
Warga, tinggal di Doha.
Konten dari Pengguna
14 Agustus 2020 12:46 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Ali Murtado tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Izza Alyssa adalah mahasiswi Indonesia peraih Creative Innovation Scholarship—sebelumnya bernama Her Highness Sheikha Moza binti Nasser Scholarship for Creativity, yang merupakan beasiswa paling bergengsi dari Pemerintah Qatar. Setiap tahun, beasiswa ini diperebutkan ribuan orang dan hanya dua pelamar terbaik yang akan terpilih. Izza kini berkuliah di jurusan desain grafis, Virginia Commonwealth University of Qatar. Bagi Izza, berkuliah di Qatar seperti mimpi yang menjadi nyata. Di Qatar, Izza menemukan tempat sempurna untuk menumpahkan seluruh ide dan kreativitasnya di bidang seni desain.
ADVERTISEMENT
Lain Izza, lain pula Mohammad Zhafran. Sempat bersekolah di Kuwait, Zhafran kini melabuhkan harapannya di Qatar. Pelajar asal Bogor ini mendapatkan beasiswa di Al Maahad Addeeni (setingkat SMA) Qatar. Selain karena faktor beasiswa, pilihan Zhafran untuk bersekolah di Qatar juga didorong oleh cita-citanya yang ingin berkarier di dunia penerbangan. Pilihan Zhafran tidak salah, mengingat Qatar dengan Qatar Airways-nya adalah salah satu rujukan dunia penerbangan internasional.
Izza dan Zhafran hanya salah satu dari puluhan pelajar dan mahasiswa asal Indonesia yang menerima beasiswa dari Pemerintah Qatar. Setiap tahun Qatar Foundation (QF)—lembaga nirlaba pemerintah Qatar—menyalurkan ribuan beasiswa untuk pelajar dan mahasiswa dari seluruh penjuru dunia. Tidak hanya tuition fees, Pemerintah Qatar juga menanggung biaya akomodasi, buku, riset bahkan uang saku.
Izza Alyssa, Mahasiswi asal Indonesia Peraih Beasiswa Creative Innovation Scholarship, salah satu beasiswa paling bergengsi dari Pemerintah Qatar. (Dok. Pribadi Izza Alyssa)
Mengapa Qatar?
ADVERTISEMENT
Ada banyak alasan mengapa Qatar layak dijadikan destinasi baru bagi pelajar/mahasiswa Indonesia yang ingin melanjutkan pendidikan. Pertama, kualitas pendidikan Qatar adalah salah satu yang terbaik di Timur Tengah. Beberapa lembaga pemeringkat pendidikan tinggi seperti QS World University Rankings atau Times Higher Education, menempatkan universitas-universitas di Qatar dalam jajaran utama universitas terbaik di Timur Tengah.
Tingginya kualitas pendidikan di Qatar tidak terlepas dari perhatian besar pemerintah Qatar terhadap dunia pendidikan. Salah satu yang paling fenomenal adalah dibangunnya kompleks pendidikan modern; Education City. Di tempat ini, Pemerintah Qatar membangun sekurangnya 11 sekolah, 9 kampus universitas dan 3 lembaga riset. Endowment Fund (semacam dana wakaf) yang nyaris tak terbatas juga digelontorkan untuk terus mengembangkan kompleks pendidikan ini.
ADVERTISEMENT
Tidak hanya universitas dalam negeri, universitas-universitas terkemuka dari negara lain juga membuka cabangnya di Qatar. Sebut saja Georgetown University (Diplomasi dan Hubungan Internasional), Texas A&M University (Perminyakan dan Mesin), Carnegie Melon University (Komputer, Administrasi Bisnis dan Ilmu Biologi) Northwestern University (Jurnalisme dan Komunikasi), University of Calgary (Keperawatan) dan Virginia Commonwealth University School of Arts (Seni dan Desain).
Hal kedua yang membuat Qatar layak dijadikan pilihan adalah karena negara kaya raya ini telah menjadi melting pot bagi para ekspatriat dan korporasi dari seluruh dunia. Dengan atmosfer seperti itu, maka para pelajar asal Indonesia akan merasakan suasana internasional sekaligus membuka kesempatan bagi mereka untuk berpraktik, magang atau bekerja di perusahaan-perusahaan kelas dunia yang ada di Qatar.
ADVERTISEMENT
Ketiga, Qatar menyediakan begitu banyak beasiswa dari mulai tingkat SMA, S1 sampai S2. Beasiswa tidak hanya disalurkan melalui Qatar Foundation (QF) tetapi juga melalui sekolah atau universitas yang ada di Qatar. Setiap tahun ribuan pelajar dan mahasiswa dari berbagai penjuru dunia memperebutkan beasiswa-beasiswa tersebut. Yang menarik, beasiswa di Qatar tidak hanya diberikan kepada mereka yang memiliki catatan akademik terbaik, tetapi juga dianugerahkan kepada mereka yang berhasil menciptakan karya kreatif dan inovatif.
Mohammad Zhafran, Pelajar Indonesia peraih beasiswa dari Pemerintah Qatar dan saat ini bersekolah di Maahad Aadeeni (Setingkat SMA) di Qatar. (Dok. Pribadi Moh. Zhafran)
Apakah Perlu Berbahasa Arab?
Bahasa Arab adalah bahasa resmi di Qatar. Namun sebagai melting pot, ada banyak bahasa yang digunakan di negara ini, termasuk dan terutama Bahasa Inggris. Hampir semua lembaga pendidikan tinggi di Qatar menggunakan bahasa Inggris sebagai bahasa pengantar. Bahasa Arab hanya digunakan di jurusan-jurusan yang terkait dengan ilmu keagamaan (Islamic Studies) atau Bahasa dan Sastra.
ADVERTISEMENT
Meski umumnya tidak dipersyaratkan, namun pelajar dan mahasiswa asal Indonesia sebaiknya tetap mempelajari Bahasa Arab. Penguasaan terhadap Bahasa Arab akan memberikan kesempatan dan akses yang lebih luas bagi mereka yang ingin menyelami literatur dan budaya masyarakat setempat.
Jenis dan Cara Mendapatkan Beasiswa dari Qatar
Bagi mereka yang akan melanjutkan pendidikan di universitas-universitas yang berada di kompleks Education City (kecuali Hamad bin Khalifa University), beasiswa umumnya diberikan dalam dua kategori. Pertama adalah full scholarship atau beasiswa penuh. Beasiswa ini biasanya diberikan kepada para mahasiswa yang telah menempuh pendidikan minimal dua semester di Qatar dan sanggup menunjukkan prestasi yang istimewa (IPK di atas 3.6).
Kategori kedua adalah beasiswa yang sifatnya financial aid. Kategori kedua ini biasanya diberikan kepada para pelajar/mahasiswa yang baru diterima di sekolah/universitas di Qatar. Jenis beasiswa inipun tidak diberikan dengan sembarangan. Hanya mereka yang memiliki prestasi sangat baik di sekolah/universitas asalnya yang berkesempatan memperoleh beasiswa ini. Karena sifatnya bantuan, mereka yang mendapatkan financial aid diwajibkan mengembalikan dana bantuan tersebut dengan cara bekerja di institusi yang ditunjuk. Sebagian kecil dari gaji di institusi tersebut nantinya akan dipotong untuk membayar financial aid yang telah diberikan.
ADVERTISEMENT
Mengingat umumnya beasiswa-beasiswa tersebut hanya diberikan kepada mereka yang telah dinyatakan diterima di sekolah/universitas di Qatar, maka penting bagi para pelajar/mahasiswa yang ingin melanjutkan pendidikan di Qatar untuk memantau website universitas/sekolah yang akan dituju. Masing-masing universitas biasanya menerapkan syarat dan ketentuan yang berbeda. Website lain yang juga penting dikunjungi adalah Qatar Foundation, yang menyediakan informasi beasiswa, lengkap dengan persyaratannya.
Bekerja, Riset dan Kompetisi
Banyak Universitas di Qatar yang memberikan kesempatan kepada mahasiswanya untuk magang atau bekerja paruh waktu. Selain itu, Universitas tertentu seperti University of Calgary (Keperawatan) menawarkan kesempatan bekerja/berpraktik penuh di lembaga-lembaga kesehatan milik pemerintah Qatar. Universitas ini misalnya telah menjalin kerja sama dengan institusi kesehatan terkemuka di Qatar, Hamad Medical Center yang memungkinkan mahasiswanya langsung diterima bekerja di sana.
ADVERTISEMENT
Selain bekerja, dengan dukungan finansial yang sangat besar, universitas-universitas di Qatar juga memberikan kesempatan kepada para mahasiswanya untuk melakukan riset dalam lab-lab tercanggih mereka. Sementara bagi mereka yang mengambil studi bisnis atau seni, universitas juga memberikan kesempatan kepada para mahasiswa untuk mengikuti kompetisi bisnis atau menyelenggarakan pagelaran (performance), tentu dengan dukungan penuh (termasuk secara finansial) dari universitas.
Suasana Doha di malam hari. Doha adalah salah satu kota paling kosmopolit di Timur Tengah, bahkan dunia. Pada Tahun 2022, Qatar akan menggelar Piala Dunia (Dok. Pribadi)
Hal Yang Perlu Disiapkan
Selain berbagai kesempatan tersebut, tentu ada banyak hal yang perlu disiapkan dengan matang oleh pelajar/mahasiswa Indonesia. Pertama adalah kemungkinan culture shock. Bersekolah di negeri asing dengan budaya dan bahasa yang berbeda tentu tidak mudah. Oleh karena itu penting untuk terlebih dahulu mempelajari budaya dan bahasa masyarakat setempat.
ADVERTISEMENT
Kedua faktor cuaca. Seperti juga negara-negara Timur Tengah lain, cuaca di Qatar sangat ekstrem. Pada musim panas (Juni-November), suhu di Qatar bisa mencapai 50 derajat celsius. Sebaliknya, di musim dingin (Desember-Mei) cuaca bisa berubah menjadi sangat dingin dengan suhu belasan derajat celsius. Faktor cuaca ini perlu dipertimbangkan khususnya bagi mereka yang memiliki risiko kesehatan.
Ketiga adalah biaya hidup. Qatar adalah salah satu negara paling kaya dan (karenanya) juga paling mahal di dunia. Meskipun ditopang dengan beasiswa dan financial aid dari Pemerintah Qatar, para pelajar Indonesia tetap perlu berhemat untuk hidup di Qatar. Mahalnya biaya hidup di Qatar dapat disiasati, misalnya dengan bekerja paruh waktu di universitas.
Terakhir, selama menempuh Pendidikan di Qatar, para pelajar/mahasiswa Indonesia perlu memperhatikan kelengkapan dokumen administrasi seperti paspor, visa, izin tinggal dan sebagainya. Untuk keperluan tersebut, komunikasi dengan Kedutaan Besar RI di Doha menjadi sangat penting.
ADVERTISEMENT
Qatar adalah negara yang pertama-tama menyadari bahwa kekayaan dan kemakmuran sebuah bangsa tidak dapat selamanya digantungkan pada sumber daya alam. Oleh karenanya jauh-jauh hari, Qatar telah berinvestasi besar di dunia pendidikan. Sebuah kebijakan yang mungkin dapat dimanfaatkan oleh pelajar-pelajar Indonesia yang ingin meraih pendidikan lebih tinggi dengan cakrawala pengalaman yang lebih luas.
Penulis adalah Pelaksana Fungsi Penerangan, Sosial dan Budaya pada KBRI Doha. Tulisan merupakan pendapat pribadi.