Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Peran Pendidikan Seni dalam Pertumbuhan Kreativitas Anak di Sekolah Dasar
16 Oktober 2024 7:07 WIB
·
waktu baca 3 menitDiperbarui 26 November 2024 15:46 WIB
Tulisan dari ali Qamarudin tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Pendidikan Seni termasuk dalam Kurikulum Merdeka dan diajarkan di semua jenjang pendidikan, mulai dari SD hingga SMA/SMK, Tujuan dari pelajaran ini adalah untuk mendorong penggunaan otak kanan, selain otak kiri, dalam proses belajar. Dengan keseimbangan ini diharapkan mampu menciptakan generasi dengan pemahaman ilmu pengetahuan dan teknologi yang luas, keyakinan yang kuat, serta moral yang baik. Dengan demikian, mata pelajaran seni menjadi wadah bagi siswa untuk mengeksplorasi bakat dan kreativitas mereka dalam bidang musik, tari, dan seni rupa.
Pembelajaran seni di sekolah dasar memiliki peran yang sangat krusial dalam membentuk kepribadian dan keterampilan anak sejak dini. Melalui seni, anak-anak dapat mengeksplorasi dunia mereka dengan cara yang kreatif dan penuh ekspresi. Kegiatan seni rupa, tari, dan musik yang diajarkan di sekolah dasar bukan hanya sekedar kegiatan rekreasional, tetapi juga memiliki dampak besar terhadap perkembangan mental, emosional, dan sosial siswa.
ADVERTISEMENT
Pendidikan Seni di Sekolah Dasar
Seni yang diajarkan dalam pembelajaran di sekolah dasar ada tiga yaitu seni rupa, seni tari, dan seni musik. Dimana ketiganya memiliki manfaat bagi perkembangan anak di sekolah dasar. Seni Rupa, mengajarkan siswa tentang estetika dan keindahan dalam berbagai bentuk visual. Siswa diajak untuk berpikir kritis dan imajinatif saat mereka menciptakan karya seni, yang pada akhirnya memperkuat keterampilan problem-solving mereka. Lebih dari itu, seni rupa membantu meningkatkan keterampilan motorik halus melalui kegiatan menggambar, mewarnai, dan membuat karya tiga dimensi. Seni Tari, di sisi lain, berkontribusi besar dalam pengembangan fisik dan koordinasi motorik anak. Gerakan tubuh yang diselaraskan dengan musik atau ritme tidak hanya melatih kelenturan dan keseimbangan, tetapi juga memperkuat kepekaan terhadap ritme dan keindahan gerak. Tari juga menjadi sarana bagi anak-anak untuk lebih mengenal budaya mereka, terutama dalam mempelajari tarian tradisional yang kaya akan nilai-nilai sejarah dan sosial. Seni Musik, yang sering kali dilihat sebagai hiburan, sebenarnya merupakan instrumen penting dalam membentuk kemampuan kognitif dan emosional anak. Bermain alat musik atau bernyanyi mengajarkan kesabaran, disiplin, dan kerja sama. Di sini, anak belajar mendengarkan dan bekerja bersama-sama, sesuatu yang sangat penting dalam kehidupan sosial mereka.
Yang lebih menarik, pembelajaran seni juga berkontribusi terhadap peningkatan rasa percaya diri. Ketika anak mampu menyelesaikan sebuah karya seni atau tampil dalam sebuah pertunjukan, mereka merasa dihargai dan bangga terhadap kemampuan mereka sendiri. Ini adalah momen penting dalam perkembangan emosional mereka, terutama dalam membangun rasa percaya diri dan keberanian untuk mengekspresikan diri di depan umum. Dengan semua manfaat yang ditawarkan, tidak diragukan lagi bahwa seni merupakan komponen pendidikan yang sangat penting dan tidak boleh diabaikan. Pembelajaran seni, dengan segala variasinya, harus tetap dijadikan bagian integral dari kurikulum sekolah dasar karena terbukti mendukung perkembangan holistik anak mulai dari aspek kognitif, emosional, sosial, hingga fisik. Melalui seni, anak-anak tidak hanya belajar menciptakan karya, tetapi juga belajar tentang diri mereka sendiri, dunia sekitar, dan bagaimana berinteraksi dengan orang lain dalam cara yang kreatif dan penuh empati.
Penulis: Ali Qamarudin dan Dr. Eka Titi Andaryani, S.Pd., M.Pd., Dr
ADVERTISEMENT