Konten dari Pengguna

IoT dan AI: Teknologi Cerdas Hemat Energi di Gedung Perkantoran

Ali Zaenal Abidin
Ali, profesional di dunia IoT dengan pengalaman 5 tahun sebagai Project Manager di PT Telkom Indonesia. Lulusan S1 dan S2 Teknik Elektro ITB, saat ini sedang menempuh S3 di Telkom University. Pecinta teknologi, pembelajar sepanjang hayat.
7 Januari 2025 12:00 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Ali Zaenal Abidin tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi Smart Office Building (sumber: freepik.com)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Smart Office Building (sumber: freepik.com)
ADVERTISEMENT
Perubahan iklim saat ini bagaikan bom waktu yang berdetak semakin kencang, dengan suhu global meningkat, bencana alam yang kian sering terjadi, dan emisi gas rumah kaca melonjak akibat konsumsi energi yang tidak efisien. Teknologi cerdas seperti Internet of Things (IoT) dan Artificial Intelligence (AI) hadir sebagai solusi inovatif untuk mengelola energi di gedung perkantoran secara efisien dan ramah lingkungan. Sistem pendingin udara (HVAC) dan pencahayaan, dua penyumbang utama konsumsi energi, kini dapat dioptimalkan untuk mendukung keberlanjutan dan menekan emisi karbon.
ADVERTISEMENT
Sensor pintar IoT dipasang di berbagai titik gedung untuk mengumpulkan data real-time, seperti konsumsi energi, suhu, kelembapan, dan tingkat okupansi. Data ini kemudian dianalisis menggunakan Artificial Intelligence untuk memberikan rekomendasi otomatis. Contohnya, sistem dapat mendeteksi area yang boros energi dan menyarankan langkah perbaikan.
Hasilnya, penerapan teknologi ini terbukti mampu menurunkan konsumsi energi secara signifikan. Sebuah studi di gedung telekomunikasi menunjukkan ROI mencapai 354% hanya dalam waktu delapan bulan setelah implementasi IoT.
Efisiensi energi tidak hanya berdampak pada penghematan biaya, tetapi juga mengurangi emisi gas rumah kaca. Langkah ini mendukung pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), seperti Energi Bersih dan Terjangkau (SDG 7): Mengurangi ketergantungan pada energi fosil, Infrastruktur Inovatif (SDG 9): Mendorong gedung-gedung perkantoran menjadi lebih modern, dan Penanganan Perubahan Iklim (SDG 13): Membantu mengurangi dampak perubahan iklim melalui efisiensi energi.
ADVERTISEMENT
Penerapan teknologi IoT dan Artificial Intelligence tentu tidak lepas dari tantangan, seperti kurangnya data pendukung di beberapa gedung. Namun, perkembangan teknologi AIoT (Artificial Intelligence of Things) diharapkan dapat meningkatkan kemampuan prediksi dan optimasi energi.
Di masa depan, solusi ini berpotensi menjadi standar baru untuk pengelolaan energi gedung perkantoran di Indonesia. Dengan demikian, kita tidak hanya mendukung upaya pelestarian lingkungan, tetapi juga menciptakan efisiensi biaya yang signifikan.