Konten dari Pengguna

Psikologi Warna : Menemukan Kepribadian Melalui Warna Dasar

Rahma Alia Lubis
Mahasiswa Fakultas Psikologi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
7 Desember 2024 20:44 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Rahma Alia Lubis tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ilustrasi warna dasar (sumber: https://pixabay.com/id/photos/)
zoom-in-whitePerbesar
ilustrasi warna dasar (sumber: https://pixabay.com/id/photos/)
ADVERTISEMENT
Psikologi warna menunjukkan bahwa warna dapat mempengaruhi emosi dan kepribadian seseorang karena warna memiliki kekuatan untuk mengekspresikan perasaan tertentu. Dalam kehidupan sehari hari, warna memiliki makna lebih dari hanya sekedar menjadi aspek estetika. Namun, warna juga bisa dijadikan kekuatan yang mendalam untuk mempengaruhi perasaan, pemikiran, dan bahkan perilaku manusia. Dalam dunia psikologi, warna dipercaya dapat memberikan gambaran emosi seseorang, biasanya dipengaruhi oleh pengalaman pribadi. Pilihan warna favorit sering mencerminkan kepribadian, kebutuhan emosional, atau bahkan keadaan mental seseorang (Imaji, 2021).
ADVERTISEMENT
Dalam artikel ini, kita akan membahas sedikit mengenai bagaimana warna dapat membantu kita mengenali diri lebih baik. Dengan memahami hubungan antara warna dan emosi, kita dapat menambah wawasan baru tentang emosi diri kita sendiri melalui palet dari ketiga warna dasar. (Imani, 2021)
ilustrasi warna merah (sumber: https://pixabay.com/id/photos/ )
1. Warna merah
Warna merah melambangkan gairah, energi, kekuatan, dan dorongan dalam bertindak. Dalam psikologi warna, merah dianggap sebagai simbol energi semangat dan kegembiraan. Warna merah juga biasa dianggap sebagai peningkatan nafsu dan dorongan seksual. Namun, secara negatif, warna merah sering dikaitkan dengan yang menunjukkan emosi kekerasan dan kecemasan (Patrycia Zharantdont, 2015).
ilustrasi warna biru( sumber:https://pixabay.com/id/photos/)
2. Warna biru
Menurut psikologi warna, warna biru memberikan efek menenangkan, membantu mengatasi kecemasan, insomnia, dan migrain. Warna biru juga dapat merangsang pemikiran yang jernih, meningkatkan konsntrasi, serta menenangkan pikiran. Biru tua cenderung memperjelas pemikiran, sedangkan biru muda cenderung menenangkan dan meningkatkan fokus (Patrycia Zharantdont, 2015).
ADVERTISEMENT
Sementara itu, menurut Made Ida Mulyati (2022). warna biru menciptakan rasa ketenangan, kedaimaian, dan keadaan yang stabil. Namun, jika warna biru terlalu dominan, warna biru dapat digambarkan sebagai warna yang menimbulkan perasaan atau emosi sedih, kesepian dan kegalauan.
ilustrasi warna kuning (sumber:https://pixabay.com/id/photos/)
3. Warna kuning
Warna kuning melambangkan kehangatan, kebahagiaan, dan dorongan untuk bermain. Secara psikologi, warna ini mengandung warna optimisme, semangat dan keceriaan. Warna kuning juga dapat merangsang aktivitas mental, pemikiran dan penalaran yang logis. Seseorang yang memiliki ketertarikan pada warna warna kuning cenderung bijaksana, cerdas, serta kreatif dalam bidang akademis dan dalam menghasilkan ide-ide baru. Namun, jika dilihat dari sisi negatifnya, seseorang yang memiliki ketertarikan pada warna kuning bisa lebih rentan dalam menghadapi kecemasan, kegelisahan, dan ketakutan (Patrycia Zharantdont, 2015).
ADVERTISEMENT
Sedangkan, menurut jurnal yang ditulis oleh made ida mulyati (2022). Warna kuning mencerminkan keceriaan dan energi, dengan warna kuning muda memberikan kesan terang dan bercahaya. Warna kuning sering dikaitkan dengan kebahagiaan dan semangat hidup.