Konten dari Pengguna

Pengaruh Sastra Digital terhadap Literasi Masyarakat

Alia Yassinta Echa Putri
Mahasiswa Bahasa dan Sastra Inggris, Universitas Airlangga
12 November 2024 17:50 WIB
·
waktu baca 5 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Alia Yassinta Echa Putri tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Sastra Digital (Sumber: Freepik)
zoom-in-whitePerbesar
Sastra Digital (Sumber: Freepik)
ADVERTISEMENT
Seiring perkembangan teknologi dan internet yang semakin cepat, sastra juga ikut mengalami pertumbuhan yang signifikan. Jika dulu karya sastra hanya bisa diakses dengan buku fisik, kini karya sastra hadir dalam berbagai bentuk digital yang menarik seperti e-book, webtoon, hingga fiksi interaktif. Kita juga dapat membaca karya sastra melalui media sosial, yang semakin memperluas jangkauan sastra dalam kehidupan sehari-hari. Fenomena ini memunculkan pertanyaan penting: sejauh mana sastra digital berpengaruh pada literasi masyarakat? Apakah kemudahan mengakses karya sastra benar-benar meningkatkan literasi masyarakat, atau justru sebaliknya?
ADVERTISEMENT

Keuntungan Sastra Digital

Kemunculan sastra digital memiliki beberapa keuntungan, salah satunya adalah kemudahan akses. Saat ini masyarakat dapat membaca karya sastra kapan saja dan di mana saja melalui ponsel dan koneksi internet. Karya sastra digital dapat diakses dengan harga yang terjangkau, tidak seperti buku fisik yang membutuhkan biaya untuk produksi dan distribusi. Bahkan, terdapat beberapa platform yang menyediakan karya sastra secara gratis. Hal tersebut tentunya memberikan peluang besar bagi masyarakat untuk mengakses karya sastra tanpa harus ke perpustakaan atau membeli buku fisik di toko.
Kemajuan ini menciptakan ruang literasi yang lebih terbuka. Sastra yang dulunya dianggap terbatas untuk kalangan tertentu saja, kini dapat dinikmati oleh berbagai kelompok masyarakat tanpa memandang latar belakang sosial atau geografis. Dalam konteks literasi, sastra digital berperan besar dalam membuka akses pengetahuan dan informasi masyarakat. Pembaca yang memiliki keterbatasan untuk mengakses karya sastra fisik, kini dapat membaca webtoon, mengunduh ebook, atau membaca karya sastra yang ada di media sosial seperti X dan Instagram.
ADVERTISEMENT
Platform seperti Wattpad, Webtoon, dan media sosial telah menjadi wadah bagi sastra digital untuk tumbuh dan berkembang. Platform tersebut memungkinkan pembaca untuk menikmati berbagai genre, dari yang ringan hingga berat. Pada Wattpad, pembaca dapat menemukan berbagai cerita mulai dari fiksi remaja, fantasi, hingga genre yang berat. Sedangkan di Webtoon, narasi disajikan dalam bentuk visual yang memberikan cara baru untuk menikmati karya sastra. Bahkan pada platform-platform tersebut, pembaca juga dapat memberikan komentar, berinteraksi langsung dengan penulis, atau berdiskusi dengan pembaca lain.

Keunikan Sastra Digital

Platform sastra digital memiliki keunikan yaitu bersifat interaktif. Pembaca tidak hanya menjadi konsumen saja, tetapi juga dapat berinteraksi langsung. Mereka dapat memberikan komentar, bertanya, atau berdiskusi dengan pembaca lain tentang karya sastra yang dibaca. Proses interaktif ini tidak hanya memperkaya pengalaman membaca, tetapi juga menciptakan komunitas literasi yang dinamis. Penulis juga akan diuntungkan dengan umpan balik langsung dari pembaca, yang memungkinkan mereka untuk memperbaiki atau mengembangkan karya.
ADVERTISEMENT

Tantangan Sastra Digital

Meskipun sastra digital memiliki banyak keunggulan, sastra digital juga menghadirkan tantangan yang tidak dapat diabaikan. Salah satu tantangan terbesar adalah semakin singkatnya durasi perhatian pembaca. Bacaan digital yang sering kali disajikan dalam format singkat, mempermudah perpindahan dari satu bacaan ke bacaan lain tanpa perlu menyelesaikan satu cerita terlebih dahulu. Dalam konteks ini, literasi masyarakat dapat terancam oleh fenomena membaca yang sekadar bersifat cepat dan dangkal, tanpa benar-benar menyelami makna mendalam dari teks yang dibaca.
Hal ini bisa berbahaya bagi kemampuan literasi yang mendalam. Literasi tidak hanya tentang mampu membaca kata-kata di atas kertas maupun layar, tetapi juga tentang memahami, merenungkan, dan menginterpretasikan makna dari teks yang telah dibaca. Dengan bacaan yang lebih singkat dan cepat, pembaca mungkin kehilangan kesempatan untuk benar-benar menyelami makna yang lebih dalam dari suatu karya. Hal tersebut menjadi ancaman dari kualitas literasi, terutama dalam kemampuan berpikir kritis dan analitis para pembaca.
ADVERTISEMENT
Banyak dari pembaca karya sastra memilih untuk membaca hanya bagian-bagian tertentu dalam sebuah cerita lalu segera pindah ke konten lain. Teknik membaca seperti ini cenderung menghilangkan inti dari literasi sebenarnya. Meskipun adanya teknologi memudahkan kita untuk mengakses karya sastra, kita perlu menyadari bahwa literasi yang berkualitas membutuhkan waktu serta keterlibatan yang lebih mendalam daripada hanya membaca cepat.
Meski tantangan-tantangan tersebut ada, sastra digital juga membawa angin segar bagi literasi. Karya-karya fiksi interaktif dapat membuka ruang baru untuk eksplorasi narasi yang mungkin sulit dilakukan oleh teks cetak tradisional. Dalam fiksi interaktif, pembaca diberi kebebasan untuk menentukan arah cerita. Hal tersebut tidak hanya membuat keterlibatan, tetapi juga memperkenalkan cara baru dalam memahami alur, karakter, dan konflik. Hal ini memberi pengalaman membaca yang jauh lebih interaktif dan menarik, terutama bagi generasi muda yang terbiasa dengan lingkungan digital.
ADVERTISEMENT

Pengaruh Sastra Digital terhadap Minat Baca Generasi Muda

Generasi muda, yang tumbuh dalam era teknologi, lebih terbiasa dengan bacaan berbasis digital dibandingkan dengan buku fisik. Mereka cenderung menghabiskan waktu lebih banyak di platform seperti Wattpad atau Webtoon daripada di perpustakaan untuk membaca buku fisik. Di satu sisi, ini bisa dilihat sebagai bentuk penurunan minat baca tradisional. Namun di sisi lain, platform-platform tersebut menjembatani mereka untuk terhubung kembali dengan dunia sastra. Dengan format yang lebih menarik, mudah diakses, dan relevan dengan kehidupan sehari-hari, sastra digital memiliki peran dalam meningkatkan minat baca generasi muda.
Selain itu, perkembangan teknologi memungkinkan penyebaran karya sastra dalam berbagai format. Saat ini, penyampaian cerita tidak hanya melalui teks, tetapi dapat juga melalui gambar, video, bahkan audio. Hal ini memberi pengalaman yang lebih kaya dan beragam bagi pembaca, membuka pintu bagi eksplorasi literasi yang lebih luas.
ADVERTISEMENT
Di tengah segala inovasi dan tantangannya, sastra digital tetap memiliki potensi besar dalam meningkatkan literasi masyarakat. Namun, penting untuk diingat bahwa kualitas literasi tidak hanya diukur dari seberapa banyak teks yang dibaca, melainkan dari pemahaman dan pemaknaan yang diperoleh dari proses membaca tersebut. Literasi yang berkualitas memerlukan pemahaman yang mendalam, pemikiran yang kritis, dan kemampuan untuk menganalisis dan menginterpretasikan informasi.
Untuk itu, pembaca perlu selektif dalam memilih bacaan sehingga tidak mudah terjebak pada informasi yang dangkal. Pembelajaran literasi digital yang baik melibatkan proses berpikir yang dan kritis terhadap apa yang dibaca. Peran pemerintah, sekolah, dan komunitas literasi menjadi sangat penting. Mereka perlu memberikan pendidikan yang tepat tentang bagaimana cara membaca yang efektif di era digital.
ADVERTISEMENT
Dengan segala bentuk inovasinya, sastra digital menawarkan peluang besar untuk meningkatkan literasi masyarakat. Namun, tingkat keberhasilannya akan sangat bergantung pada bagaimana kita menyikapi dan memanfaatkan teknologi tersebut, sehingga literasi tidak hanya soal akses, tetapi juga kualitas pemahaman yang lebih dalam.