news-card-video
4 Ramadhan 1446 HSelasa, 04 Maret 2025
Jakarta
chevron-down
imsak04:10
subuh04:25
terbit05:30
dzuhur11:30
ashar14:45
maghrib17:30
isya18:45
Konten dari Pengguna

Kegelisahan Arthur Miller Dalam Menanggapi Dinamika Sosial

Alif Hadiya Putra
Mahasiswa Sastra Inggris, Universitas Andalas
28 Oktober 2021 14:00 WIB
·
waktu baca 5 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Alif Hadiya Putra tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Arthur Miller (Source Photo: Getty Images
zoom-in-whitePerbesar
Arthur Miller (Source Photo: Getty Images

Arthur Miller merupakan seorang penulis terkenal asal New York, Amerika. Dalam perjalanannya dia menulis buku, esai, bahkan sandiwara panggung. Selain karier yang hebat, beliau merupakan sosok yang dermawan dan sangat menjunjung tinggi aspek sosial. Beberapa karya beliau seperti "Death of salesman", "The Crucible", dan "View from the Bridge" sangat erat kaitannya dengan aspek sosial, baik yang dirasakan langsung oleh beliau maupun pengamatannya terhadap orang lain. karya-karya Miller berpusat pada masalah sosial dan dilema seorang individu dalam ruang lingkup sosialnya.

ADVERTISEMENT
Arthur Asher Miller atau lebih dikenal sebagai Arthur Miller lahir pada tanggal 17 Oktober 1915 di New York. Ayahnya, Isidore, datang ke Amerika dari Austria untuk menjalankan bisnis manufaktur mantel kecil. Perusahaan Ayahnya sangat sukses, sampai akhirnya kebangkrutan dan depresi hebat mengubah segalanya. Perubahan mendadak dari keadaan kecukupan ke arah kekurangan sangat memengaruhi Miller, banyak drama Miller menggambarkan bagaimana sebuah keluarga dihancurkan oleh nilai-nilai palsu.
ADVERTISEMENT
Arthur Miller memiliki banyak pengaruh dalam perkembangan masyarakat Amerika dalam menyadari makna dari nilai sosial yang sebenarnya. Dengan menuangkan kegelisahannya akan ruang lingkup sosial yang dimiliki. Hal tersebut terbukti dengan debut karier penulisannya "Death of Salesman" yang bertemakan sosial. Tak sampai di situ hal ini membuatnya mendapatkan pengakuan dari dunia internasional sekaligus memenangkan berbagai penghargaan salah satunya Penulis Terbaik dan Play Terbaik pada tahun 1949.
"Death of Salesman" adalah salah satu karya terbaik Arthur Miller yang kaya akan nilai-nilai sosial. Drama ini diakhiri dengan menceritakan bunuh diri yang dilakukan oleh Willy Loman karena menilai dirinya sendiri sudah gagal. Hal itu dilakukannya karena salah dalam mengartikan nilai dari sebuah keberhasilan. Menurut Loman, kesuksesan ditandai dengan seseorang yang disukai masyarakat atau sosial lingkungan. Pemahaman ini diakibatkan perubahan sosial yang dialami masyarakat industrialis tempat dia tinggal. Dia menganggap dia akan dihargai apabila dia sukses dan semua impiannya tercapai.
ADVERTISEMENT
Kematian Willy Loman merupakan cara Arthur Miller dalam menyampaikan pendapatnya tentang hilangnya moral dan nilai sosial yang ada pada masyarakat Amerika saat itu akibat gencarnya kapitalisme pada generasi muda. Dalam budaya Amerika, "The American Dream" merupakan sebuah keyakinan yang mengajarkan bahwa seseorang dapat meraih sukses (hidup yang lebih baik), tetapi hal ini juga yang membutakan mereka sehingga moral dan nilai sosial pada saat itu sangat lemah karena mereka melakukan segala cara untuk mendapatkan materi atau jabatan yang mereka inginkan.
Miller berkata bahwa, "Untuk mencapai kesadaran sosial itu sendiri memerlukan kesadaran terhadap diri sendiri dahulu." Dewasa ini banyak yang melupakan pentingnya menjaga sikap individu itu sendiri. Jadi, sikap dari seorang individu sama pentingnya dengan sikap kita bersosialisasi, dengan menunjukkan kesadaran diri yang merupakan cerminan bagaimana seseorang hidup dalam masyarakat.
ADVERTISEMENT
Dalam kenyataannya tidak semua orang dapat mencapai apa yang diimpikannya, mimpi Amerika terkadang menjadikan tujuan tanpa batas yang menghancurkan nilai-nilai dalam masyarakat Amerika saat itu. Kerap kali pekerja kehilangan jati diri mereka sendiri karena realitas yang ada sangat berbeda dan sulit untuk mereka terima. Artinya mereka tidak sadar atas apa yang mereka kerjakan itu hanya menguntungkan kaum kapitalis yang ada di atas mereka.
Miller memaparkan "Perkataan sekarang seperti bom yang dilemparkan melalui jendela, dan itu terus berdetak," dalam penggambaran beliau akan parahnya keadaan saat itu. Saat ini kejadian seperti itu pun dapat digambarkan bagaimana seseorang memberikan komentarnya akan sesuatu tanpa tahu dasar kebenarannya terlebih dahulu, seperti halnya dalam bersosial media saat sekarang ini banyak penyebaran kebohongan, kebencian, serta data yang tidak kompeten. Maka kita seharusnya dapat menyaring informasi yang masuk, terlebih lagi yang datang dari dunia digital saat ini.
ADVERTISEMENT
Dalam "Death of a Salesman" juga ditemukan beberapa konsep terhadap ikatan aspek sosial mulai yang sederhana maupun yang agak rumit. Hal ini mengacu kehidupan manusia dengan teknologi khususnya di bidang industri yang berkembang pesat pada zaman itu. Sebuah anggapan dari masyarakat modern yang menekan pertumbuhan individu demi perkembangan kolektif yang sarat ketimpangan kelas, hingga kejadian bunuh diri yang dilakukan oleh seseorang yang merasa begitu hina karena dirinya tidak diterima dalam lingkungan sosial.
Miller mengatakan "Kapasitas sebagai individualis dengan kesadaran sosial yang kuat dan moralitas yang jernih" merupakan patokan bagi beliau dalam bersosialisasi. Dari dua hal tersebut kapasitas seorang individu dapat dinilai, di dalam kehidupan saya sehari hari terkadang saya melupakan kapasitas diri sebagai seorang individu dan menganggap remeh akan pentingnya kesadaran sosial bagi seorang individu, dan secara otomatis melupakan moralitas yang terkandung di dalamnya.
ADVERTISEMENT
Pada hari ini manusia akan dinilai berguna jika dia dapat berguna bagi sekitarnya tidak hanya untuk dirinya saja, sebagai makhluk sosial kita dituntut untuk berpartisipasi dalam semua bentuk aspek sosial, yang merupakan moralitas tertinggi yang dapat dicapai oleh seorang manusia. Miller pernah berkata “Saya pikir itu kesalahan untuk mencari harapan di luar diri sendiri,” pandangan ini menurut saya sesuai dengan realitas yang ada saat ini, banyak orang atau diri saya sendiri mencari sebuah pemahaman yang bertentangan dengan diri sendiri, terkesan meremehkan diri sendiri padahal apabila lebih dikaji lagi jawabannya kadang ada pada diri kita sendiri.
Banyak pelajaran yang bisa kita ambil dari kegigihan seorang Arthur Miller. Hal yang paling membuat saya kagum adalah cara beliau dalam menyampaikan pendapatnya dengan halus dan sesuai dengan kenyataan yang ada. Selain itu dengan konsentrasi beliau terhadap aspek sosial karena trauma masa lalu, kemudian dijadikan acuan bagaimana penting menurut miller menciptakan lingkungan sosial yang sehat. Miller merupakan contoh orang yang mendambakan kesadaran sosial karena menurut saya Miller mencoba untuk menggambarkan kesadaran sosial selaras dengan kehidupan batin seseorang. Jadi, menurut saya tanpa adanya kesadaran sosial maka akan berdampak pada kualitas batin seseorang pula. Hal-hal seperti ini yang membuat saya kagum terhadap sosok Arthur Miller.
ADVERTISEMENT
Menjelang akhir hayatnya, dia sering menyuarakan kelompok tertindas dan rakyat kebanyakan, dengan caranya yang tak dapat dilakukan satu orang pun yang ada pada generasinya. Beliau sempat menyinggung kejadian 11 September 2001, pada waktu itu beliau sangat menyayangkan akan tindakan Presiden yang kurang tegas dalam menangani konflik tersebut. Arthur Miller meninggal di usia 89 tahun di Roxbury, Connecticut pada 10 Februari 2005 akibat gagal jantung.