Konten dari Pengguna

Mahasiswa KKN UNDIP Edukasi Anak-Anak Cara Kelola Limbah Masker Dengan Benar

Alif Rohman Anggoro
Mahasiswa Universitas Diponegoro Jurusan Peternakan Fakultas Peternakan dan Pertanian
14 Februari 2022 17:24 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Alif Rohman Anggoro tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Semarang (14/02) – Kita ketahui bersama bahwa pandemi COVID-19 hingga detik ini belum berakhir bahkan kasus COVID-19 terus meningkat dan dikabarkan terdapat virus dengan varian baru yaitu omicron. Virus ini dapat mengenai semua orang tanpa memandang usia dari bayi, anak-anak, remaja, dewasa bahkan lansia, maka dari itu kita harus tetap mematuhi protokol pencegahan penularan COVID-19 yaitu 5M yang terdiri dari mencuci tangan, memakai masker, menjaga jarak, menjauhi kerumunan dan mengurangi mobilitas.
ADVERTISEMENT
Walaupun banyak masyarakat yang sudah vaksin, kita tidak boleh lengah dengan mengabaikan protokol 5M. Karena vaksinasi saja tidak cukup untuk melawan virus varian baru atau omicron ini. Butuh kesadaran dan kepatuhan masyarakat yang ketat terhadap protokol pencegahan penularan COVID-19.
Meningkatnya kembali kasus COVID-19 dapat berdampak buruk pula terhadap lingkungan, misalnya tercemarnya lingkungan oleh limbah masker sekali pakai yang kerap dibuang sembarangan begitu saja. Limbah masker ini sangat berbahaya karena selain termasuk limbah medis yang bersifat infeksius, juga merupakan sampah anorganik yang sulit terurai. Bahkan limbah masker yang dibuang ke sungai juga dapat hanyut sampai ke laut dan dapat merusak ekosistem laut.
Di masa pandemi virus corona, masyarakat diwajibkan untuk menggunakan masker guna memutus rantai penyebaran COVID-19. Menggunakan masker menjadi salah satu bagian dari protokol kesehatan, sehingga masker menjadi barang esensial yang digunakan oleh setiap orang dalam melaksanakan kegiatan sehari-hari.
ADVERTISEMENT
Banyaknya masyarakat tak terlepas juga anak-anak yang lebih memilih menggunakan masker sekali pakai atau disposable mask, karena lebih simpel dan tidak perlu dicuci, menyebabkan timbunan sampah masker kian menumpuk. Sehingga untuk menghindari paparan virus yang menempel pada masker ketika dibuang, dan agar tidak disalahgunakan atau didaur dan dijual ulang oleh oknum-oknum yang tidak bertanggungjawab, serta agar tidak mencemari lingkungan maka masker perlu dibuang dengan cara yang tepat menurut Kementrian Kesehatan.
Gambar 1. Contoh Pamflet, Alat dan Bahan Demonstrasi Cara Mengelola Limbah Masker Sekali Pakai
Berdasarkan persoalan ini mahasiswa KKN TIM I UNDIP 2021/2022 melakukan edukasi kepada masyarakat terutama terhadap anak-anak yang berada di Dusun Ngringin, Desa Batur, Kecamatan Getasan, Kabupaten Semarang terkait pengelolaan limbah masker sekali pakai melalui media pamflet dan demonstrasi langsung sebagai langkah upaya pencegahan penularan COVID-19.
ADVERTISEMENT
“Jika lagi main dan tidak bawa gunting untuk memotong masker, maka masker bisa langsung dirobek saja menggunakan tangan menjadi 2 bagian”, ujar Alif Rohman, mahasiswa KKN Undip.
Gambar 2. Kegiatan Demosntrasi Cara Mengelola Limbah Masker Sekali Pakai dengan Benar
Dengan adanya program ini anak-anak terlihat sangat antusisas dan dapat praktik langsung cara membuang sampah masker sekali pakai dengan benar. Program ini diharapkan agar anak-anak Dusun Ngringin paham sejak dini mengenai cara mengelola limbah masker sekali pakai yang tepat dan dapat diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari, sehingga dapat meminimalisisr penularan COVID-19 melalui paparan virus yang menempel pada masker bekas yang dibuang.
Gambar 3. Antusias Anak-Anak Saat Praktik Langsung Cara Mengelola Limbah Masker Sekali Pakai dengan Benar
Penulis : Alif Rohman Anggoro – FPP UNDIP 2018
Dosen Pembimbing Lapangan : Dr. Teguh Suprihatin, S.Si., M.Si.
Dusun Ngringin, Desa Batur, Kecamatan Getasan, Kabupaten Semarang
ADVERTISEMENT
KKN TIM 1 UNDIP 2021/2022