Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.101.0
Konten dari Pengguna
Menimbang Emas Digital: Instrumen Investasi Modern atau Hanya Hype Sesaat
21 April 2025 17:00 WIB
·
waktu baca 4 menitTulisan dari Moh Ali fais tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Di tengah ketidakstabilan ekonomi global dan meningkatnya kekhawatiran terhadap inflasi yang terus menurunkan daya beli masyarakat, muncul tren baru dalam dunia keuangan: investasi emas digital. Inovasi ini memungkinkan masyarakat untuk memiliki emas tanpa perlu menyimpannya secara fisik. Hanya dengan menggunakan ponsel pintar dan akses internet, siapa pun kini dapat membeli sebagian kecil dari logam mulia yang selama ini dikenal sebagai aset lindung nilai yang stabil. Popularitas emas digital terus meningkat, terutama di kalangan generasi muda yang akrab dengan teknologi dan mulai peduli dengan masa depan finansial mereka. Dibandingkan dengan emas fisik, investasi emas digital dianggap lebih praktis dan terjangkau. Jika sebelumnya membeli emas memerlukan dana besar dan tempat penyimpanan yang aman, kini hanya dengan Rp10.000, masyarakat sudah bisa memulai investasi melalui platform seperti Tokopedia Emas, Shopee Emas, Pluang, dan Lakuemas.

Tren ini tak lepas dari gencarnya promosi dan edukasi yang dilakukan oleh para penyedia layanan. Emas digital dipasarkan sebagai solusi investasi modern yang mudah diakses, cepat, dan aman. Tak mengherankan bila jumlah pengguna terus meningkat. Para pemula dalam dunia investasi, khususnya dari kalangan milenial dan Gen Z, menjadi target utama karena mereka terbiasa dengan layanan digital dan transaksi instan. Meski begitu, meningkatnya minat masyarakat terhadap emas digital turut menimbulkan pertanyaan. Apakah investasi ini benar-benar aman? Apakah emas digital dapat menjaga nilai kekayaan layaknya emas fisik Dan yang terpenting, apakah masyarakat benar-benar memahami sistem kerja emas digital, atau sekadar ikut-ikutan tren?
ADVERTISEMENT
Secara konsep, emas digital adalah bentuk kepemilikan emas yang disimpan oleh pihak ketiga yakni penyedia layanan atas nama investor. Investor tidak memegang emas fisik secara langsung, melainkan memperoleh hak kepemilikan atas emas yang disimpan dalam brankas oleh lembaga kustodian atau bank mitra. Apabila ingin menjual atau menukarkannya menjadi emas fisik, pengguna dapat melakukannya melalui platform sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Keunggulan utama emas digital terletak pada fleksibilitas dan kemudahannya. Emas dapat dibeli kapan saja dan di mana saja tanpa perlu memikirkan tempat penyimpanan atau risiko kehilangan fisik. Selain itu, harga emas digital biasanya mengikuti harga pasar global, memberikan transparansi yang lebih tinggi kepada investor.
Namun, di balik kemudahan tersebut, terdapat sejumlah risiko yang perlu diperhatikan. Salah satunya adalah soal keamanan dan kredibilitas penyedia layanan. Tidak semua platform memiliki izin resmi dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) atau berada di bawah pengawasan lembaga keuangan yang berwenang. Jika platform tidak transparan, ada risiko dana disalahgunakan atau jumlah emas yang dicatat tidak sesuai dengan jumlah sebenarnya. Selain itu, ada biaya-biaya tersembunyi yang kerap tidak disadari investor pemula, seperti biaya tahunan untuk penyimpanan, selisih harga beli dan jual yang cukup besar, serta biaya konversi ke emas fisik. Jika tidak diperhitungkan dengan matang, biaya-biaya ini bisa mengurangi keuntungan yang diperoleh.
ADVERTISEMENT
Kekurangan lainnya adalah tidak semua platform menyediakan layanan penarikan emas dalam bentuk fisik. Dalam banyak kasus, emas digital hanya dapat dicairkan dalam bentuk uang tunai, yang tentu saja sudah dikurangi biaya administrasi. Berbeda dengan emas fisik yang dapat dijual langsung ke toko emas atau dijadikan jaminan dalam situasi darurat. Dari sisi perlindungan konsumen, regulasi terhadap perdagangan emas digital masih belum sepenuhnya matang. Sebagai aset yang berada di wilayah abu-abu antara instrumen investasi dan komoditas, pengawasan terhadap platform penyedia layanan masih belum seketat instrumen keuangan lainnya. Hal ini berisiko jika terjadi konflik antara pengguna dan penyedia layanan.
Meski begitu, emas digital tetap memiliki potensi sebagai instrumen investasi yang menjanjikan, asalkan investor memahami betul cara kerjanya dan memilih platform yang kredibel. Edukasi menjadi kunci utama. Masyarakat perlu mendapatkan informasi yang memadai sebelum mulai berinvestasi. Beberapa pakar keuangan menyarankan agar calon investor membaca syarat dan ketentuan layanan secara rinci, membandingkan biaya antar platform, serta menyesuaikan investasi dengan tujuan keuangan pribadi. Emas digital sangat sesuai bagi mereka yang ingin menabung secara bertahap dalam jangka panjang. Namun, untuk investasi jangka pendek atau spekulatif, emas digital bisa kurang optimal dibandingkan saham atau aset kripto.
ADVERTISEMENT
Pemerintah dan lembaga pengawas juga memiliki peran penting dalam mendukung perkembangan emas digital agar tetap aman dan menguntungkan. Diperlukan regulasi yang lebih kuat, transparan, dan mengikat, serta tindakan tegas terhadap pelanggaran oleh penyedia layanan. Selain itu, peningkatan literasi keuangan di kalangan masyarakat perlu menjadi prioritas, agar mereka dapat mengambil keputusan investasi yang bijaksana. Sebagai penutup, tren emas digital menunjukkan peningkatan minat masyarakat Indonesia terhadap produk keuangan berbasis teknologi. Hal ini merupakan indikasi positif bahwa literasi dan inklusi keuangan terus berkembang. Namun, di balik peluang tersebut, terdapat risiko yang harus dipahami dengan cermat.
Emas digital bisa menjadi peluang investasi yang menguntungkan jika dijalankan dengan hati-hati dan penuh pertimbangan. Sebaliknya, tanpa pemahaman yang memadai, investasi ini bisa menjadi jebakan finansial yang merugikan. Oleh karena itu, sebelum terjun ke dalam investasi emas digital, pastikan untuk memahami mekanismenya secara menyeluruh. Dalam dunia investasi, keputusan terbaik adalah yang diambil dengan pengetahuan yang cukup, bukan yang paling cepat.
ADVERTISEMENT