Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.94.0
Konten dari Pengguna
Pendidikan Investasi: Mengapa Saham Harus Diajarkan di Sekolah
7 Januari 2025 11:48 WIB
·
waktu baca 5 menitTulisan dari Moh Ali fais tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Di dunia yang terus berkembang dengan kecepatan tinggi, keterampilan finansial menjadi salah satu kebutuhan utama bagi individu untuk bertahan dan berkembang. Literasi keuangan bukan lagi dianggap sebagai keterampilan tambahan, melainkan kebutuhan mendasar yang harus dimiliki setiap orang. Namun, ironisnya, banyak sistem pendidikan di dunia, termasuk di Indonesia, masih mengabaikan pengajaran literasi keuangan secara menyeluruh. Salah satu topik yang sering terabaikan adalah investasi, khususnya investasi saham. Mengajarkan saham di sekolah bukan hanya relevan, tetapi juga sangat penting untuk membekali generasi muda dengan keterampilan yang dibutuhkan dalam mengelola keuangan mereka di masa depan.
Rendahnya Literasi Keuangan di Indonesia
ADVERTISEMENT
Hasil survei Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada 2022 menunjukkan bahwa tingkat literasi keuangan di Indonesia hanya sekitar 49,68%. Angka ini mengindikasikan bahwa hampir separuh masyarakat Indonesia masih belum memahami dasar-dasar pengelolaan keuangan, termasuk investasi. Minimnya pemahaman ini berdampak langsung pada rendahnya jumlah investor di pasar modal. Data dari Bursa Efek Indonesia (BEI) menunjukkan bahwa hingga 2023, hanya sekitar 10 juta investor ritel yang aktif di pasar saham, jumlah yang relatif kecil dibandingkan dengan populasi Indonesia yang lebih dari 270 juta jiwa.
Rendahnya literasi keuangan ini sering kali berakar dari kurangnya pendidikan formal tentang keuangan di sekolah. Sistem pendidikan kita cenderung fokus pada mata pelajaran akademis tradisional, seperti matematika, sains, dan bahasa, tetapi mengabaikan keterampilan hidup yang nyata seperti manajemen uang dan investasi. Akibatnya, banyak individu yang memasuki dunia kerja tanpa bekal pengetahuan untuk mengelola penghasilan mereka secara bijak.
ADVERTISEMENT
Mengapa Saham Penting untuk Dipahami Sejak Dini?
Investasi saham bukan hanya tentang mendapatkan keuntungan finansial, tetapi juga tentang memahami bagaimana ekonomi bekerja. Saham mencerminkan bagian kepemilikan seseorang dalam sebuah perusahaan, dan investasi dalam saham berarti berpartisipasi dalam pertumbuhan bisnis. Dengan mempelajari saham, siswa dapat memahami konsep seperti risiko dan imbal hasil, pengelolaan portofolio, serta mekanisme pasar.
Lebih jauh lagi, belajar tentang saham mengajarkan keterampilan analitis dan pengambilan keputusan. Dalam dunia investasi, seseorang harus mampu menganalisis data, mengevaluasi opsi, dan membuat keputusan berdasarkan informasi yang ada. Keterampilan ini sangat relevan dalam kehidupan sehari-hari, baik dalam pengelolaan keuangan pribadi maupun dalam pengambilan keputusan yang lebih besar. Selain itu, pengajaran tentang saham juga membantu menghilangkan stigma negatif yang sering melekat pada investasi. Banyak orang masih menganggap saham sebagai sesuatu yang rumit atau berisiko tinggi. Dengan pendidikan yang tepat, siswa dapat memahami bahwa saham adalah salah satu instrumen keuangan yang dapat dimanfaatkan untuk mencapai tujuan finansial jangka panjang, asalkan dikelola dengan bijak.
ADVERTISEMENT
Integrasi Saham dalam Kurikulum Sekolah
Mengintegrasikan pembelajaran saham ke dalam kurikulum sekolah bukanlah tugas yang mudah, tetapi sangat memungkinkan dengan pendekatan yang tepat. Salah satu cara untuk melakukannya adalah dengan memasukkan topik investasi ke dalam mata pelajaran yang sudah ada, seperti Ekonomi atau Pendidikan Kewarganegaraan. Dalam mata pelajaran ini, siswa dapat diajarkan konsep dasar investasi, seperti apa itu saham, bagaimana cara membeli dan menjual saham, serta bagaimana menganalisis potensi keuntungan dan risiko.
Metode pembelajaran interaktif, seperti simulasi pasar saham, juga dapat digunakan untuk meningkatkan minat siswa. Dengan menggunakan aplikasi atau platform simulasi, siswa dapat merasakan pengalaman berinvestasi tanpa harus menghadapi risiko nyata. Mereka dapat belajar bagaimana memilih saham, memantau kinerja portofolio, dan mengambil keputusan berdasarkan kondisi pasar. Untuk mendukung integrasi ini, diperlukan pelatihan khusus bagi guru agar mereka memiliki pemahaman yang cukup tentang investasi. Kolaborasi dengan lembaga keuangan, seperti Bursa Efek Indonesia, juga dapat menjadi solusi untuk menyediakan sumber daya dan materi pembelajaran yang relevan. Bahkan, sekolah dapat mengundang praktisi pasar saham untuk memberikan wawasan langsung kepada siswa.
ADVERTISEMENT
Manfaat Jangka Panjang
Mengajarkan saham di sekolah memiliki manfaat jangka panjang yang signifikan. Salah satu manfaat utamanya adalah membantu siswa memulai perjalanan investasi mereka lebih awal. Dengan memahami dasar-dasar investasi sejak dini, mereka dapat memanfaatkan waktu untuk mengembangkan portofolio mereka dan mencapai tujuan finansial jangka panjang, seperti membeli rumah, membiayai pendidikan anak, atau mempersiapkan pensiun. Selain itu, pengajaran saham juga dapat mendorong pertumbuhan jumlah investor ritel di Indonesia. Dengan lebih banyak orang yang memahami investasi, pasar modal dapat menjadi lebih stabil dan inklusif. Hal ini pada gilirannya dapat mendukung pertumbuhan ekonomi secara keseluruhan. Di tingkat individu, belajar tentang saham juga membantu siswa mengembangkan keterampilan hidup yang penting, seperti manajemen risiko dan pengambilan keputusan. Mereka menjadi lebih percaya diri dalam mengelola keuangan pribadi mereka dan lebih siap menghadapi tantangan keuangan di masa depan.
ADVERTISEMENT
Tantangan dan Solusi
Meskipun manfaatnya jelas, ada beberapa tantangan dalam mengajarkan saham di sekolah. Salah satu tantangan utamanya adalah kurangnya tenaga pengajar yang kompeten di bidang ini. Banyak guru yang mungkin belum memiliki pengetahuan atau pengalaman yang cukup dalam investasi, sehingga mereka merasa tidak percaya diri untuk mengajarkannya. Untuk mengatasi tantangan ini, pemerintah dan lembaga pendidikan dapat menyediakan pelatihan khusus bagi guru. Selain itu, kolaborasi dengan lembaga keuangan dan profesional di bidang investasi dapat membantu menyediakan materi pembelajaran yang mudah dipahami dan relevan. Penggunaan teknologi, seperti aplikasi pembelajaran dan platform simulasi, juga dapat mempermudah proses pengajaran. Tantangan lainnya adalah anggapan bahwa investasi saham terlalu berisiko untuk diajarkan kepada siswa. Namun, risiko ini sebenarnya dapat dikelola dengan memberikan pemahaman yang tepat tentang prinsip-prinsip investasi, seperti diversifikasi portofolio dan investasi jangka panjang. Dengan pendekatan yang benar, siswa dapat belajar bagaimana mengelola risiko dan membuat keputusan investasi yang bijak.
ADVERTISEMENT
Mengintegrasikan pendidikan tentang saham ke dalam kurikulum sekolah adalah langkah strategis untuk membekali generasi muda dengan keterampilan keuangan yang penting. Dengan memahami investasi saham sejak dini, siswa tidak hanya belajar tentang cara mengelola uang mereka, tetapi juga mengembangkan keterampilan analitis, pengambilan keputusan, dan manajemen risiko yang relevan dalam berbagai aspek kehidupan.
Pendidikan tentang saham juga memiliki dampak positif yang lebih luas, termasuk meningkatkan literasi keuangan masyarakat, mendorong pertumbuhan jumlah investor ritel, dan mendukung stabilitas serta pertumbuhan ekonomi. Meskipun ada tantangan dalam mengimplementasikan pengajaran saham di sekolah, solusi yang tepat, seperti pelatihan guru dan penggunaan teknologi, dapat membantu mengatasi hambatan tersebut. Dengan pendidikan investasi yang memadai, kita dapat menciptakan generasi yang lebih siap menghadapi tantangan finansial di masa depan. Saatnya kita mengakui pentingnya literasi keuangan dalam sistem pendidikan dan mengambil langkah konkret untuk menjadikan investasi, khususnya saham, sebagai bagian integral dari kurikulum sekolah.
ADVERTISEMENT
PSSI resmi mengumumkan Patrick Kluivert sebagai pelatih baru timnas Indonesia, Rabu (8/1). Pelatih asal Belanda ini akan menjalani kontrak selama dua tahun, mulai 2025 hingga 2027, dengan opsi perpanjangan kontrak. Kluivert hadir menggantikan STY.
Updated 8 Januari 2025, 18:59 WIB
Aktifkan Notifikasi Breaking News Ini